Timnas Tertahan di Bandara Selama 20 jam, Nigeria Kecam Libya: Ini Perlakuan Tidak Manusiawi!

oleh Aning Jati diperbarui 15 Okt 2024, 12:45 WIB
Kapten Timnas Nigeria, William Troost-Ekong yang kini tengah menjalani musim pertama bersama klub Yunani, PAOK Salonika telah mencetak 1 gol dalam 3 laga di fase Grup A Piala Afrika 2023. Satu gol tersebut dicetaknya saat Nigeria menang 1-0 atas Pantai Gading pada laga kedua (18/1/2024). (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Federasi Sepak Bola Nigeria (NFF) kemarin mengonfirmasi bahwa Timnas Nigeria telah kembali ke tanah air setelah dugaan “perlakuan tidak manusiawi” di Libya menjelang kualifikasi Piala Afrika 2025.

"Delegasi Nigeria meninggalkan Bandara Al-Abraq tepat pukul 15.05, menuju kota Kano, dan seterusnya ke Ibu Kota Federal, Abuja," kata NFF dalam sebuah pernyataan.

Advertisement

Direktur Komunikasi NFF, Ademola Olajire, menguraikan dalam sebuah pernyataan 20 poin tentang "cobaan berat yang dialami tim di tanah Libya", dengan mengatakan bahwa "pertandingan yang sangat ditunggu-tunggu" itu telah "gagal karena otoritas federal dan Federasi Sepak Bola Libya".

Timnas Nigeria tertahan di sebuah bandara di Libya selama lebih dari 20 jam setelah penerbangan carteran mereka mendarat pada hari Minggu.

Super Eagles seharusnya mendarat di Benghazi, tetapi pesawat mereka malah dialihkan ke Al Abraq, 230 km jauhnya dari tujuan mereka.

Keluhan resmi dari Nigeria telah dikirim ke Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) yang kini sedang menyelidiki insiden tersebut.

 

2 dari 3 halaman

CAF Telah Bergerak

Pemain Leicester City, Kelechi Iheanacho merupakan penyerang berkebangsaan Nigeria. Ia tampil gemilang dan mampu bawa The Foxes juarai FA Cup musim lalu. Pemain 24 tahun ini telah mencatatkan 19 gol dan 5 assit dari 45 penamilannya. (Foto: AFP/Pool/Kirsty Wigglesworth)

Kapten Timnas Nigeria, William Troost-Ekong, mengatakan bahwa tim tidak akan melakukan perjalanan bus selama tiga jam dari Al-Abraq ke Benina, tempat pertandingan kualifikasi dijadwalkan untuk dimainkan kemarin karena alasan keamanan.

"Sebagai kapten tim, bersama dengan tim, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan memainkan pertandingan ini," tulisnya di media sosial.

"Biarkan mereka mendapatkan poin."

"Kami tidak akan menerima untuk melakukan perjalanan ke mana pun melalui jalan darat di sini, dengan keamanan yang tidak aman. Kami hanya bisa membayangkan seperti apa hotel atau makanan yang akan diberikan kepada kami jika kami melanjutkan perjalanan," lanjutnya.

CAF mengatakan bahwa mereka memandang "pengalaman yang mengganggu dan tidak dapat diterima oleh Timnas Nigeria di sebuah bandara di Libya dengan sangat serius".

Pernyataan itu menambahkan bahwa CAF telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Libya dan Nigeria.

"Tindakan yang tepat akan diambil terhadap mereka yang melanggar Statuta dan Peraturan CAF," pernyataan itu menyimpulkan.

 

 

3 dari 3 halaman

Bantah Adanya Ketidakwajaran

Libya akan menghadapi Timnas Indonesia dalam dua laga uji coba di Turki pada Desember 2023. (AFP)

Sementara itu, Federasi sepak bola Libya (LFF) membantah adanya ketidakwajaran, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sangat menghormati Nigeria.

"Tidak ada alasan untuk menuduh tim keamanan Libya atau Federasi Sepak Bola Libya dengan sengaja mendalangi insiden ini," demikian pernyataan LFF.

"Tindakan seperti itu tidak sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip kami.

"Kami dengan tegas menolak klaim apa pun yang menunjukkan adanya kecurangan atau sabotase dalam situasi ini," lanjut LFF.

Sebelum dijadwalkan jumpa Libya, Nigeria mengalahkan Libya 1-0 di kota Uyo di bagian selatan, hari Minggu lalu.

Super Eagles memimpin Grup D dengan tujuh poin dari tiga pertandingan, sementara Libya berada di dasar klasemen dengan satu poin.

 

Sumber: AFP

Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Timnas Libya. (Bola.com/Dok.PSSI).