Menuju Piala Dunia 2026: Imbang Vs Bahrain dan Keok dari China, Timnas Indonesia Diingatkan Lagi soal Tim Inti serta Konsentrasi

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 17 Okt 2024, 17:00 WIB
Kolase - Deretan fakta menarik usai duel China Vs Timnas Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus/Geaby Fadhilatu Sholikha)

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia kembali mendapat pelajaran berharga pada dua laga lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Maarthen Paes dkk. ditahan imbang tuan rumah Bahrain (2-2) kemudian kalah di markas China (1-2).

Timnas Indonesia awalnya punya modal cukup bagus dengan belum pernah kalah di tiga laga awal Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sampai dengan laga di markas Bahrain, Kamis (10/10/2024). Anak asuh Shin Tae-yong hampir saja membawa pulang angka penuh ketika sukses melakukan comeback 2-1.

Advertisement

Sempat kebobolan lewat gol free kick indahn Mohamed Marhoon, tim Merah-Putih membalas dua gol melalui Ragnar Oratmangaoen dan Rafael Struick. Namun malapetaka datang di menit-menit akhir. Terlepas dari keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf, gawang Maarten Paes kembali jebol oleh Marhoon di menit ke-99.

Sementara pada pertandingan keempat di markas China Selasa (15/10/2024), Timnas Indonesia menelan kekalahan untuk pertama kalinya. Gol China dicetak Behram Abduweli pada babak pertama, disusul Zhang Yuning yang menutup keunggulan 2-0. Timnas Indonesia via Thom Haye baru bisa memperkecil kedudukan di menit ke-86 memanfaatkan kemelut di kotak penalti.

Maarten Paes dkk. untuk sementara berada di urutan kelima klasemen sementara Grup C dengan nilai tiga, jumlah yang sama dengan China. Selanjutnya Timnas Indonesia akan melakoni pertandingan terdekat dengan menjamu Jepang (15/11/2024) dan Arab Saudi (19/11/2024). Lalu empat laga selanjutnya menyusul (Vs Australia), Bahrain, China, dan terakhir Jepang.

2 dari 4 halaman

Pentingnya Konsentrasi

Timnas Indonesia bertemu Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026. (X Timnas Indonesia)

Laga yang paling disorot adalah ketika bertemu Bahrain. Wasit Ahmed Al-Kaf secara kontroversial tak kunjung meniup peluit panjang setelah waktu melewati batas masa injury time enam menit yang diberikan.

Alhasil Bahrain mendapatkan gol kedua sekaligus penyama kedudukan lewat Mohamed Marhoon, memanfaatkan situasi sepak pojok. Eks kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi mengaku bahwa tingkat konsentrasi pasukan Shin Tae-yong sudah berurang di menit-menit akhir.

"Saya menilai di luar kinerja wasit ketika laga kontra Bahrain, kita perlu koreksi Timnas kita sendiri ketika menghadapi menit-menit akhir yang krusial. Kita lagi capek-capeknya itu konsentrasinya harus ditambah bukan berkurang," terangnya kepada Bola.com, Kamis (17/10/2024).

3 dari 4 halaman

Sudah Berkembang Pesat

Timnas Indonesia sempat tertinggal satu gol dari Bahrain sebelum disamakan oleh Ragnar Oratmangoen menjelang waktu turun minum. Bahkan, pada babak kedua, Skuad Garuda berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol dari Rafeal Struick pada menit ke-74. (Dok. PSSI)

Pria asal Solo yang pernah menjadi bagian dari Timnas Indonesia pada periode 1993-2004, berpendapat bahwa skuad STY mengalami kemajuan besar. Mental bertanding pun layak diacungi jempol, namun beberapa hal masih perlu dievaluasi, termasuk fokus selama pertandingan.

"Menit-menit awal dan akhir itu sama bahayanya, jadi konsentrasi itu harus lebih. Apalagi menghadapi set piece sepak pojok itu 70 persen bisa jadi gol, harus waspada. Sangat disayangkan ketika sudah unggul harus kebobolan di akhir laga," imbuhnya.

"Bahrain bagus mereka kompak, ada aktingnya itu biasa bagian dari taktik atau bikin lawan emosi juga bisa. Bahrain yang dulu berbeda dengan yang saat ini, sudah lain, lebih bagus sekarang."

4 dari 4 halaman

Jangan Rotasi Skuad Lagi

Begitu juga ketika Timnas Indonesia harus mengakui kekalahan dari China, ada satu catatan untuk pelatih Shin Tae-yong dalam menurunkan komposisi skuadnya. Pria yang menjadi kapten Timnas Indonesia di Piala Asia 2004 melihat permainan Indonesia lebih dominan ketimbang China, namun sayangnya ada rotasi skuad yang harus dibayar mahal.

"Permainan bagus, cuma kurang beruntung saja sama pemain-pemainnya kalau kompetisi boleh lah dirotasi, lha ini kan sebulan sekali ya sebisa mungkin susunan yang paten dipertahankan. Sudah enggak ada coba-coba lagi," tutur eks pemain Arseto dan Persis Solo ini.

"Pak Erick Thohir cari pemain bagus-bagus lho. Memang hak pelatih yang menentukan pemain untuk tampil, tapi sayang kalau diutak-atik lagi, semoga ke depan dipatenkan lagi skuad intinya," tegasnya.

Berita Terkait