Bola.com, Magelang - Pelatih PSIS Semarang, Gilbert Agius, siap bertanggung jawab atas hasil buruk yang menimpa anak asuhnya setelah dibantai Persija Jakarta pada pertandingan pekan ke-8 BRI Liga 1 2024/2025.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Kamis (17/10/2024) malam WIB itu, PSIS Semarang harus bertekuk lutut seusai digebuk Persija Jakarta 2-0 lewat gol Maciej Gajos (25’) dan Rayhan Hannan (88’).
Gilbert Agius mengakui, penampilan timnya mulai ambruk setelah mendapatkan kartu merah. Hasil buruk ini turut memperpanjang rekor tak pernah menang Mahesa Jenar yang kini berlangsung pada lima laga terakhir.
“Ketika kalah, sebetulnya tidak banyak yang bisa disampaikan. Ini menjadi pertandingan kelima kami yang berakhir tanpa kemenangan. Rasanya sangat sulit,” ujar Gilbert dalam konferensi pers, Kamis (17/10/2024).
“Dengan berbagai kesulitan ini, saya pikir para pemain sudah mencoba memberikan yang terbaik. Tidak mudah untuk menghadapi Persija Jakarta saat kita harus mendapatkan dua kartu merah,” imbuhnya.
Dihancurkan Dua Kartu Merah
Juru taktik asal Malta itu mengakui, masing-masing kartu merah membuat timnya kocar-kacir. Yang pertama ialah ketika Adi Satryo diusir wasit pada menit ke-20 setelah melakukan pelanggaran terhadap Gustavo Almeida.
Dari pelanggaran itu, Maciej Gajos sukses mengeksekusi bola mati menjadi gol pembuka. Sedangkan kartu merah yang kedua diterima Roger Bonet (86’). Hanya berselang dua menit dari momen itu, Macan Kemayoran menambah keunggulan lewat Rayhan Hannan.
“Saat kami mendapatkan kartu merah pertama, mereka bisa langsung mencetak gol dalam waktu yang singkat. Situasi inilah yang membuat pertandingan jadi tidak mudah bagi kami. Sedangkan untuk kartu merah kedua, Persija bisa mencetak gol kedua.
Siap Tanggung Jawab
Berkat kekalahan ini, rekor tak pernah menang Mahesa Jenar kembali berlanjut. Kini, mereka telah melewati lima pertandingan terakhir tanpa berhasil meraih kemenangan. Gilbert siap bertanggung jawab atas hasil buruk ini.
“Ketika kami kalah, kami kalah bersama-sama. Tetapi, saya tetap bertanggung jawab. Sebagai pelatih, saya punya tanggung jawab atas hasil buruk yang diraih tim ini,” ucap pelatih berusia 50 tahun itu.
Sebelum hasil buruk ini, Mahesa Jenar sempat menelan tiga kekalahan melawan Dewa United (1-2), Persib Bandung, dan Arema FC (1-2). Adapun satu laga lainnya melawan PSM Makassar berakhir imbang.
Tak Bisa Berbuat Banyak
Sementara itu, pemain asing PSIS, Taufee Skandari, mengakui jika rekan-rekannya sudah berjuang maksimal di atas lapangan. Namun, situasi kalah jumlah pemain membuat Mahesa Jenar tak bisa berbuat banyak mengubah keadaan.
“Saya pikir, kami sudah bersiap dengan sangat baik untuk menghadapi laga ini. Namun, kartu merah memang sangat merugikan kami. Kami juga sebetulnya sudah berusaha keras,” ujar Taufee.
“Namun, sangat sulit untuk bisa melawan jika hanya bermain dengan sembilan pemain. Tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan. Pelatih juga sudah melakukan yang terbaik. Kami harus fokus menatap laga berikutnya,” lanjutnya.