Miliano Jonathans, Pemuda Berdarah Depok yang Meledak di Kasta Kedua Liga Belanda, Cocok Jadi Pemain No 10 Timnas Indonesia

Miliano Jonathans lahir di Arnhem, Belanda, pada 5 April 2004. Usianya baru 20 tahun. Darah Depok, Jawa Barat, mengalir kental dalam tubuhnya.

Ayah Miliano Jonathans berasal dari Kota Belimbing itu. Konon, keluarganya dulunya tinggal di Jl. Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas, dekat Stasiun Depok atau yang lebih populer dengan Stasiun Depok Lama.

Miliano Jonathans diyakini adalah keturunan marga Jonathans, satu dari 12 marga Belanda di Depok.

Miliano Jonathans ialah produk dari Akademi Vitesse yang dipromosikan ke tim utama sejak 2022. Namun, karena masih muda, ia lebih banyak turun di Liga Belanda U-21 bersama tim U-21.

"Keluargaku dari Indonesia. Aku dulu pernah pulang ke Indonesia. Orang tuaku dengan dua adikku kemarin juga Indonesia. Mereka liburang di sana selama tiga minggu. Mereka tinggal di Depok," kata Miliano Jonathans dalam wawancaranya di YouTube Yussa Nugraha, beberapa waktu lalu.

"Darah Indonesiaku berasal dari ayah. Dulu mereka pindah ke Belanda. Seperempat darahku Indonesia," ujar Miliano Jonathans, sedikit berbangga.

Miliano Jonathans juga berpengalaman beraksi di Eredivisie. Dia mempunyai 19 caps ketika Vitesse Arnhem masih berkompetisi di divisi teratas Liga Belanda itu pada 2021/2022, 2022/2023, dan 2023/2024.

"Waktu di akademi, aku bermain sebagai gelandang, posisi nomor 10. Tapi, aku merasa cocok di sayap kanan. Aku juga bermain di sayap kiri. Aku suka dribble. Jadi posisi sayap sangat ideal bagiku," imbuh Miliano Jonathans.

"Aku paling suka menusuk ke dalam dan shooting ke gawang lawan. Aku lebih dominan kaki kiri. Tapi, tentunya juga bisa dribble ke luar dan crossing atau shooting dengan kaki kanan," ungkap Miliano Jonathans.

Dengan atribut dan karakteristiknya, Miliano Jonathans layak untuk dinaturalisasi dan berperan sebagai pemain nomor sepuluh di Timnas Indonesia, yang selama ini lowong.