Bola.com, Jakarta - Kapten Madura United, Lulinha, terus memompa semangat rekan-rekannya untuk tidak patah semangat. Kompetisi masih panjang dan apa pun bisa terjadi.
Laskar Sape Kerrap mengalami rekor paling tragis dalam sejarah mereka. Dalam delapan laga perdana, klub asal Pulau Garam itu belum sekalipun meraih kemenangan.
Hasil tersebut memastikan Madura United berada di dasar klasemen. Bahkan, PSS Sleman yang memulai kompetisi dengan minus tiga poin, telah berhasil melewati mereka.
Pemain asal Brasil itu menyadari situasi ini tak boleh berlarut-larut. Melawan PSIS Semarang di Gelora Bangkalan, Madura (23/10/2024), harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
"Bagi kami itu sulit karena posisi Madura United tidak bagus. Kami harus bekerja lebih keras untuk keluar dari posisi ini," tegas Lulinha.
Ingatkan Sejarah Besar Madura United
Pemain jebolan Timnas Brasil di Piala Dunia U-17 itu mengingatkan rekan-rekannya akan kebesaran Madura United. Menurutnya, tim dengan sejarah besar tak pantas berada di zona merah.
"Madura adalah tim besar. Musim lalu kami bermain di final championship, walau saya tak ada di tim saat itu - dilepas manajemen pada paruh musim," ucapnya.
"Sekarang saya kapten tim, saya bisa bicara kepada mereka. Semua pemain baru saya bilang mereka harus memahami hal tersebut," sambung Lulinha.
Fokus Laga Selanjutnya
Pemain berusia 34 tahun itu juga meminta rekan-rekannya menjaga fokus ke laga selanjutnya. Menengok masa lalu, tak akan membantu tim berkembang.
Madura United sendiri saat ini telah dilatih Paulo Meneses. Pelatih asal Portugal ini sebelumnya berhasil membawa Nejmeh SC merebut double winner di Lebanon.
"Kami akan berpikir laga selanjutnya, menjaga spirit ini. Saya akan mencoba berbicara kepada semuanya karena kami butuh melakukannya bersama, perlu bersatu padu untuk itu (kemenangan perdana)," ucapnya.