Pengakuan Eks Pemain Asing di Liga Indonesia, Ekene Ikenwa: Sepak Bola Malaysia Dulu Banyak Mafia

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 23 Okt 2024, 13:45 WIB
Pemain asing yang pernah memperkuat Persik Kediri, Ekene Ikenwa. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain asing yang pernah malang melintang di Liga Indonesia, Ekene Ikenwa punya cerita menarik saat berkarier di kompetisi sepak bola Malaysia. Pria asal Nigeria itu tercatat pernah berseragam Kuala Muda Naza FC di tahun 2008-2009.

Pria kelahiran Lagos, 14 September 1977 menceritakan sepak bola Malaysia yang dipenuhi dengan praktik-praktik mafia, terutama suap yang melibatkan pemain.

Advertisement

Ekene Ikenwa malang melintang di sepak bola Indonesia sejak kedatangan pertama musim 2003/2004 bersama klub Pelita Krakatau Steel, kemudian pernah mengenakan seragam Persik Kediri, Persib Bandung, Sriwijaya FC.

Selain di Liga Indonesia, Ekene Ikenwa juga sempat mencicipi persiangan di kompetisi Liga Vietnam, Liga Singapura, dan Liga India. Eks pemain Timnas Nigeria itu memutuskan pensiun 1 Juli 2011. Salgaocar SC menjadi klub terakhirnya di lapangan hijau.

2 dari 4 halaman

Liga Indonesia Istimewa

Mantan pemain Persib Bandung asal Nigeria, Ekene Ikenwa. ( Dok Instagram ekeneikenwa)

Klub asal Kalimantan Timur, PKT Bontang diakui Ekene Ikenwa sebagai klub pertamanya ketika datang di Indonesia. Ia awalnya tidak terlalu membayangkan kondisi Kota Bontang, yang ternyata membuatnya nyaman.

"Pertama saya datang ke Indonesia bermain di PKT Bontang, yang penting bayarannya cocok. Saya satu tim dengan Marten Thao, Zulkifli Syukur, kemudian gabung ke Pelita Krakatau Steel, Persik Kediri, lalu Persib, Sriwijaya FC, sempat cedera saat bermain untuk Persekabpas Pasuruan. Saya juga pernah di Malaysia, Vietnam, dan India," terang Ekene Ikenwa dalam obrolannya di kana Youtube Bicara Bola baru-baru ini.

3 dari 4 halaman

Dulu Tertinggal dari Vietnam

Ekene Ikenwa pernah mejadi idola di Persib Bandung selama dua musim pada periode 2005-2007. Ia mengaku sepak bola Indonesia sudah mengalami kemajuan jika dibandingkan ketika dirinya masih aktif bermain.

"Sepak bola Indonesia dulu masih pakai APBD dan rentan korupsi, seperti saat saya di Persekabpas cedera dan harus operasi, kontrak diputus dan datangkan pemain baru. Tapis sekarang semua tetap dihormati sampai kontrak selesai.

"Liga Indonesia buat saya istimewa, banyak tim, negara besar, suporter besar, tapi menurut saya kompetisi Vietnam lebih bagus waktu saya dulu. Tapi Indonesia sekarang sudah jauh lebih bagus banyak yang profesional dan pengembangannya.

 

4 dari 4 halaman

Mafia

Kemudian pengakuan yang mengejutkan diucapkan Ekene Ikenwa. Yaitu banyaknya praktik-praktik suap dan mafia di sepak bola Malaysia ketika ia masih bermain. Lantas apa katanya?

"Di Malaysia dan Vietnam banyak, tapi di Indonesia tidak. Saya hanya semusim di Liga Malaysia, setelah itu keluar karena banyak mafia di sana. Itu kaya mafia, sudah kerja sama dengan pemain. Di Malaysia saya melihat sendiri, banyak pemain di Liga 2 mereka yang bermain," akunya.

"Tidak saya belum pernah bersinggungan dengan seperti itu. Ada yang datang ke saya tapi bukan untuk itu, tapi karena saya cetak banyak gol dan dikasih bonus," lanjut Ekene Ikenwa

"Tapi saya kira itu dulu, tapi mungkin sekarang tidak ada lagi. Ada banyak pemain yang ditangkap. Kalau di Singapura tidak ada, mungkin banyak masyarakat mereka yang suka taruhan judi, tapi tidak sampai suap ke pemain. Di India juga tidak ada," tegasnya memungkasi.