Liga Champions: Juventus Keok di Kandang, Thiago Motta Akui Stuttgart Pantas Menang

oleh Aning Jati diperbarui 23 Okt 2024, 07:53 WIB
Penyerang Stuttgart asal Mali, El Bilal Toure (10), merayakan gol pertama timnya saat pertandingan Liga Champions antara Juventus dan VfB Stuttgart di stadion Allianz di Turin, Rabu dini hari WIB. (Marco BERTORELLO/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Juventus, Thiago Motta, secara terbuka mengakui bahwa VfB Stuttgart pantas meraih kemenangan dan tampil lebih baik sejak menit pertama setelah Juventus mengalami kekalahan pertama di bawah asuhannya.

"Ketika Anda tidak mengendalikan permainan, Anda akan kesulitan," kata Motta.

Advertisement

Juventus memasuki pertandingan ini dengan kepercayaan diri tinggi setelah meraih kemenangan atas PSV Eindhoven dan RB Leipzig. Dalam laga melawan Leipzig, mereka menang 3-2, kendati harus bermain dengan 10 orang setelah Michele Di Gregorio diusir keluar lapangan.

Namun, situasi yang sama terulang dini hari tadi ketika Danilo menerima kartu kuning kedua akibat pelanggaran terhadap Roualt, yang kemudian berujung pada penalti.

Kendati penalti tersebut berhasil diselamatkan oleh kiper kedua, Mattia Perin, Juventus akhirnya menyerah pada masa injury time setelah El Bilal Toure, mantan striker Atalanta, membobol pertahanan mereka.

"Stuttgart memang layak menang, mereka lebih baik daripada kami sejak menit pertama. Kami harus mencerna kekalahan ini secepat mungkin, mungkin satu malam dan satu hari, lalu bangkit untuk bersiap menghadapi Inter," ungkap Thiago Motta kepada Sky Sport Italia.

"Kami tidak mampu merebut kendali permainan dari mereka. Pada babak pertama, mereka berhasil melewati pressing kami dengan bek tengah kanan mereka, dan ketika Anda tidak mengontrol permainan, Anda akan kesulitan. Stuttgart adalah tim yang sulit dihadapi, dan mereka pantas menang," imbuh Motta yang melatih Juventus sejak awal musim ini.

2 dari 3 halaman

Stuttgart Lebih Inisiatif

Gelandang Juventus #10, Kenan Yildiz, dan rekan setimnya bereaksi setelah gol penyerang Stuttgart asal Mali #10 El Bilal Toure selama pertandingan Liga Champions antara Juventus dan VfB Stuttgart di stadion Allianz di Turin, Rabu dini hari WIB (23/10/2024). (Marco BERTORELLO/AFP)

Apakah itu karena tempo permainan tim-tim Italia terlalu lambat sehingga mudah terganggu di Eropa?

"Saya tidak berpikir itu masalahnya. Kami memang menderita karena tempo mereka hari ini dan sebagian besar waktu mereka yang memegang inisiatif. Kami kesulitan menerapkan gaya permainan kami. Ada banyak hal yang harus dianalisis tentang sepak bola Italia dan internasional, ada tim yang ingin menguasai bola dan menekan tinggi sehingga Anda tidak punya banyak waktu untuk beristirahat. Ini adalah levelnya," ulas Motta.

"Kami memang kesulitan hari ini, tapi kami pasti bisa meningkatkan level kami di pertandingan-pertandingan berikutnya," imbuh pelatih asal Brasil itu.

3 dari 3 halaman

Dampak Pemain Cedera Mulai Terasa

Menurut laporan resmi tersebut, pria berusia 42 tahun itu meneken kontrak berdurasi tiga tahun sampai Juni 2027. (Marco BERTORELLO / AFP)

Masalah terbesar dalam pertandingan ini adalah kurangnya peluang mencetak gol yang diciptakan oleh Juventus di bawah Thiago Motta, di mana krisis cedera mulai terasa dampaknya.

Beberapa pemain seperti Nico Gonzalez, Teun Koopmeiners, Gleison Bremer, dan Arek Milik absen, sementara Douglas Luiz harus ditarik keluar saat pemanasan dan digantikan oleh Khephren Thuram.

Keterbatasan pilihan makin terlihat ketika Dusan Vlahovic digantikan oleh pemain muda berusia 18 tahun, Vasilije Adzic, pada menit ke-68.

"Pembangunan skuad dilakukan bersama dengan klub. Saya setuju bahwa kami harus melakukan lebih banyak dalam menyerang untuk bersaing dengan tim seperti Stuttgart, tetapi untuk bermain dengan baik, kami harus jauh lebih baik dalam bertahan daripada malam ini," tegas Motta.

"Kami membiarkan Stuttgart mengontrol permainan dan ketika kami merebut bola, kami kesulitan membangun serangan dan tidak berada dalam kondisi yang baik untuk tampil maksimal."

"Sebuah tim harus bertahan dengan baik agar bisa merebut bola dan kemudian memanfaatkannya dengan baik. Kami menderita saat tidak menguasai bola, sementara di lini serang, yang paling bisa kami lakukan hanya beberapa serangan balik. Saya bertanggung jawab atas hal ini, kami harus meningkatkan performa untuk pertandingan berikutnya dan itu dimulai melawan Inter," tutur mantan pelatih Bologna itu.

"Kami akan mencoba memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dan terus bekerja," ucapnya.

Kekalahan ini adalah yang pertama bagi Thiago Motta di musim ini, dan bukan cara yang ideal bagi Juventus untuk mempersiapkan diri menghadapi Inter dalam laga Serie A akhir pekan ini.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait