Bola.com, Jakarta - Gelandang AC Milan berdarah Indonesia, Tijjani Reijnders, bersinar pada laga matchday ketiga Liga Champions musim ini melawan Club Brugge di Stadion San Siro, Rabu dini hari WIB (23/10/2024).
Kakak kandung pemain Timnas Indonesia, Eliano, itu mencetak brace (61' dan 71') untuk membawa AC Milan menang dengan skor 3-1.
Terlepas dari aksi individunya, Tijjani memuji keputusan pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, terkait pergantian pemain. Reijnders percaya bahwa para pemain yang masuk setelah jeda pertandingan "membawa energi baru."
Meski Christian Pulisic membuka keunggulan dan Brugge harus bermain dengan 10 orang setelah Raphael Onyedika mendapatkan kartu merah, pertandingan tetap berjalan ketat.
Tim tamu berhasil menyamakan kedudukan di awal babak kedua, memaksa Reijnders untuk mengambil alih dan mencetak dua gol penting yang akhirnya memastikan kemenangan AC Milan atas tim asal Belgia tersebut.
Minta Gol, Langsung Dikasih Dua
Reijnders menyebut bahwa Milan terbangun setelah gol Brugge berkat pergantian pemain.
"Saya bermimpi dan menunggu untuk mencetak gol pertama di Liga Champions," ujar Reijnders kepada Sky Sport setelah pertandingan, seperti dikutip oleh TMW.
"Saya menunggu satu gol, tapi saya malah mendapatkan dua, bahkan lebih baik. Di babak pertama kami bermain terlalu lambat, lalu kami terbangun setelah mereka menyamakan kedudukan di babak kedua."
"Sulit untuk mengatakan saat ini, mengapa Milan memulai dengan lambat, kami harus menonton ulang pertandingan dan menganalisisnya, itu pasti. Kami tidak boleh kebobolan gol dalam kondisi unggul jumlah pemain, ini tidak boleh terjadi lagi," tegasnya.
Puji Pergantian Pemain
Gol pertama Reijnders dibantu oleh Noah Okafor, sementara gol kedua berasal dari assist Samuel Chukwueze.
Keduanya masuk sebagai pemain pengganti, di mana Okafor menggantikan Rafael Leao, yang ditarik keluar tak lama setelah babak kedua dimulai, sebelumnya tidak bermain selama 90 menit melawan Udinese.
Reijnders menegaskan bahwa meski dalam skuad Milan ada "banyak pemimpin", pergantian pemain yang dilakukan oleh Fonseca terbukti sangat menentukan dalam mengubah jalannya pertandingan.
"Kami kekurangan intensitas di babak pertama, pergantian pemain membawa energi baru," tambah gelandang asal Belanda tersebut.
"Ada banyak pemimpin dalam grup kami, setiap orang harus menjadi pemimpin dengan caranya masing-masing. Semua orang harus memberikan kontribusi mereka, mereka yang masuk menggantikan pemain lain mengubah jalannya pertandingan dan ini sangat penting bagi kami," ucap Tijjani, yang lebih tua tiga tahun dari Eliano.
Sumber: Football Italia
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders Prediksikan AC Milan Akan Bungkam Juventus dan Bersaing Rebut Scudetto: Tijjani Bakal Cetak Gol
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Blok Pergerakan Man City dan Barcelona, Milan Bakal Gandakan Gaji Tijjani Reijnders