Bola.com, Jakarta - Pengumuman perceraian Kim Min-jae baru-baru ini mengundang kebingungan di media Jerman.
Bukan hanya karena perceraiannya yang tak terduga, tetapi juga karena bintang Bayern Munich ini secara resmi mengumumkannya melalui agensinya dan meminta maaf kepada para penggemar.
"Setelah pertimbangan yang matang, Kim Min-jae telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya," kata agensi Kim, Orange Ball, dalam pernyataan awal minggu ini.
"Proses perceraian telah diselesaikan melalui kesepakatan bersama."
"Kami ingin meminta maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran bagi mereka yang mencintai dan mendukung Kim Min-jae dengan kabar buruk ini," demikian pernyataan Orange Ball.
Pengumuman Kim Min-jae tersebut, merupakan prosedur umum bagi selebritas Korea, tetapi tidak di Jerman dan bagi media Jerman, di mana langkah seorang pemain sepak bola yang memilih mengungkapkan informasi pribadi seperti itu melalui agensi dianggap tidak biasa.
Dianggap Aneh
Fakta bahwa agensi tersebut meminta maaf atas perceraian juga dianggap lebih aneh.
"Di akhir siaran pers, keadaan menjadi aneh: Agensinya benar-benar meminta maaf kepada penggemar Kim atas perceraiannya!" demikian dilaporkan tabloid Jerman, Bild, pada Senin lalu.
Di Eropa, kehidupan pribadi atlet sering kali menjadi bahan spekulasi tabloid, tetapi jarang dikomentari langsung oleh para atlet sendiri.
Jika mereka memutuskan untuk membicarakan kehidupan pribadinya dengan penggemar, mereka cenderung melakukannya secara langsung melalui saluran media sosial pribadi mereka, bukan melalui pernyataan resmi dari agensi.
Peran Agensi
Namun, keputusan Kim untuk mengeluarkan pernyataan resmi sesuai norma Korea, di mana penggemar cenderung sangat terlibat dalam semua aspek kehidupan publik dan pribadi selebritas favorit mereka.
Dalam kasus yang lebih ekstrem, ini bisa membuat penggemar berbalik melawan seorang bintang karena gagal mengungkapkan hubungan baru atau perubahan status pernikahan.
Untuk mengurangi risiko tersebut dan mengontrol narasi, agensi sering memainkan peran yang jauh lebih aktif dalam mengelola citra publik di Korea, termasuk mengendalikan saluran media sosial dan mengeluarkan siaran pers terkait perubahan kehidupan publik atau pribadi seorang atlet.
Namun, tidak semua artikel atau konten media Jerman menunjukkan 'kebingungan yang sopan'.
Artikel Bild berakhir dengan kalimat: "Namun, bahkan kesopanan khas Korea tidak bisa melindungi dari kegagalan pernikahan!", yang tampaknya merujuk pada stereotip rasial bahwa semua pria Korea memiliki sifat lembut dan ramah.
Sumber: Korea JongAng Daily
Baca Juga