Fabio Capello Khawatir Lihat Penampilan Klub Italia di Liga Champions: Sangat Slow!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 23 Okt 2024, 17:45 WIB
Pemain Juventus tak mampu menutupi kekecewaan setelah dipermalukan VfB Stuttgart di matchday ketiga Liga Champions. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

Bola.com, Jakarta Mantan pelatih AC Milan, Fabio Capello mengakui kekhawatirannya terhadap sepak bola Italia setelah melihat Juventus kalah di kandang sendiri dari Stuttgart di Liga Champions.

Bologna juga kalah di Arsenal.

Advertisement

"Malam ini saya memiliki analisis yang sedikit berbeda, sepak bola Italia berjalan lambat, terlalu lambat. Begitu tim kami menemukan tim yang berlari, yang menekan, bahkan jika mereka tidak sebagus Stuttgart secara teknis, mereka membuat Anda kesulitan," katanya.

Penguasaan bola yang besar dan tidak berguna yang kami lakukan di Italia tidak berguna, kami membutuhkan lebih banyak kecepatan, lebih banyak semangat kompetitif," kata Capello.

Hanya AC Milan yang meraih kemenangan atas Brugge pada pertandingan semalam.

2 dari 2 halaman

Juventus Pasif Banget

Juventus mengalami kekalahan meski bermain di kandang sendiri dari Sttugart dengan skor 0-1. 

Stuttgart langsung tancap gas sejak menit pertama pertandingan. Juve dibuat kelimpungan menghadapi serangan lawan. 15 menit berjalan, tim tamu sudah melepas 5 percobaan tembakan, Juve 0.

 Gol yang ditunggu-tunggu Stuttgart akhirnya tercipta di menit ke-90+2. Skema open play, umpan Millot disambut El Bilal Toure dengan tembakan mendatar ke sisi kanan bawah gawang lawan.

"Wasit terkadang tidak mengizinkan kami melakukannya dan saya melihat analisis sepak bola Italia yang membuat saya berpikir tentang Kejuaraan Eropa, kami perlu melakukan sesuatu yang lebih. Sayangnya, dua kekalahan: Bologna dapat diprediksi, bahkan saat melawan Aston Villa mereka juga memiliki beberapa peluang gol yang tidak mereka manfaatkan," lanjut Capello.

"Juventus di sisi lain tidak menciptakan apa pun, mereka selalu sangat pasif dan hampir tidak pernah berhasil melawan kekuatan dan semangat kompetitif Jerman."

Berita Terkait