Bola.com, Malang - Hasil manis diraih Timnas Indonesia U-17 di laga pertama Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17, Rabu (23/10/2024). Tim besutan Nova Arianto itu menekuk tuan rumah Kuwait, di Stadion Abdullah Alkhalifa Alsabah.
Pemain bertahan Mathew Baker jadi pahlawan bagi kemenangan Timnas Indonesia U-17 dengan gol tunggalnya pada menit ketujuh.
Dari segi permainan, sebenarnya bisa dibilang berimbang. Timnas Indonesia tampil apik di babak pertama. Sedangkan Kuwait mengambil kendali pada babak kedua.
Bisa dibilang Indonesia menurunkan komposisi terbaik di laga ini. Selain Mathew Baker, ada Zahaby Gholy dan Mierza Fijatullah.
Organisasi permainan Indonesia terlihat rapi sejak awal. Namun, setelah unggul, justru Kuwait yang lebih banyak menekan. Sebab, tuan rumah tak ingin kalah di laga pertama. Sehingga pada babak kedua, mereka banyak melakukan pergantian. Pemain pengganti juga banyak yang memiliki naluri menyerang.
Sedangkan, Indonesia tak banyak melakukan perubahan. Bahkan pergantian pemain baru dilakukan pertengahan babak kedua. Total hanya tiga pemain pengganti yang dimasukkan. Sepertinya, sang pelatih cukup puas dengan kinerja anak buahnya.
Jika dilihat sepanjang laga, ada dua nama yang tampil menonjol, yakni Mathew Baker dan Zahaby Gholy. Keduanya rajin memberi ancaman ke gawang lawan. Padahal Baker merupakan pemain bertahan. Sedangkan Gholy bermain di winger.
Baker sukses mencetak gol tunggal dan membuat dua peluang lain. Sedangkan Gholy memberi assist dan sempat memiliki satu peluang emas.
Selain itu, ada nilai lebih yang diperlihatkan, yakni ketenangan bermain. Tidak ada pemain yang terpancing emosi di laga ini. Padahal pemain Kuwait beberapa kali melakukan provokasi di lapangan.
Berikut rapor pemain Timnas Indonesia U-17 saat menekuk Kuwait U-17.
Kiper (7,5)
Dafa Al Gasemi tampil apik pada laga ini. Pada babak pertama, dia membuat dua penyelamatan penting. Sedangkan saat babak kedua, satu save dilakukan.
Dalam laga ini, sebenarnya Kuwait lebih banyak memberi tekanan pada babak kedua. Namun, tidak banyak finishing yang mengarah ke gawang Dafa.
Pertahanan (8)
Trio Muhammad Al Gazani, Putu Apriawan dan Mathew Baker tampil lumayan solid. Meskipun beberapa kali pertahanan mereka bisa ditembus, terutama pada babak kedua. Untungnya, lawan tak bisa menyelesaikan peluang yang didapat.
Namun, ada satu nilai lebih di lini belakang, yakni Mathew Baker. Pemain yang turun sebagai bek kiri ini justru jadi pemain dengan jumlah peluang terbanyak.
Pemain kelahiran Australia 15 tahun lalu itu total mendapatkan 3 peluang. Satu di antaranya jadi gol tunggal kemenangan Timnas Indonesia U-17.
Lini Tengah (7,5)
Secara umum, lini tengah Timnas Indonesia U-17 bermain apik. Pemain seperti Daniel Afrido, Fabio Azkairawan, Nazriel Alfaro, Evandra Florasta bisa mengendalikan permainan di babak pertama. Sayang, mereka cukup kewalahan menghadapi dominasi pemain Kuwait.
Skill Evandra dkk. sempat diperlihatkan saat menetralkan lini tengah. Hanya saja, tak banyak umpan terobosan yang memanjakan lini tengah. Sehingga tak banyak peluang yang didapat lini depan.
Begitu juga di babak kedua. Pergantian pemain yang dilakukan tidak banyak mengubah kedaan. Untungnya Timnas Indonesia U-17 mengakhiri laga dengan sebuah kemenangan.
Lini Serang (7,5)
Bisa dibilang lini serangan Timnas Indonesia U-17 tak banyak memiliki peluang. Sebab, suplai bola yang didapatkan tidak banyak. Trisula Fadly Alberto, Zahaby Gholy, dan Mierza Fijatullah juga kesulitan melakukan kombinasi.
Khusus Gholy, dia bermain menonjol. Gholy beberapa kali turun menjemput bola. Akselerasinya juga sempat terlihat. Sedangkan Mierza, lebih banyak berlari memburu bola, karena dia tak punya banyak peluang pada laga ini.
Pemain Pengganti (6)
Ada tiga pemain yang masuk jadi pengganti di laga ini, yakni Fandi Ahmad Muzaki, Dafa Zaidan dan Aldyansyah Taher.
Namun, ketiga pemain ini tak banyak mengubah situasi. Timnas Indonesia U-17 masih tertekan pada babak kedua.
Baca Juga