Bola.com, Jakarta - Pertandingan Barcelona menjamu Bayern Munchen di laga matchday ketiga Liga Champions musim ini akan dikenang bukan hanya karena kemenangan gemilang 4-1. Di balik skor tersebut, ada detail penting yang mungkin luput dari perhatian.
Pada Kamis dini hari WIB yang bersejarah ini, pelatih Barcelona, Hansi Flick, menghadapi mantan timnya dengan menurunkan enam pemain yang berasal dari akademi Barcelona.
Para pemain tersebut adalah Inaki Pena, Pau Cubarsi, Alejandro Balde, Marc Casado, Lamine Yamal, dan Fermin Lopez, yang menegaskan komitmen Barcelona untuk mengembangkan talenta lokal mereka.
La Masia dalam Aksi
Saat pertandingan berlangsung, Flick makin memperkuat komitmen ini dengan memasukkan Dani Olmo, produk lain dari sistem pembinaan La Masia, bersama dengan pemain muda berbakat lainnya, seperti Gavi dan Ansu Fati.
Hal ini membuat Flick memulai pertandingan dengan enam pemain akademi dan mengakhirinya dengan tujuh pemain La Masia di lapangan.
Menurut statistik, rata-rata usia pemain inti Barcelona dalam pertandingan ini adalah 24 tahun dan 185 hari.
Prestasi ini merupakan pencapaian yang signifikan karena mencatat jumlah tertinggi lulusan akademi yang bermain bersama musim ini, yang hanya disamai saat mereka bertemu Sevilla sebelumnya.
La Masia Terus Menyumbang
Lantaran serangkaian cedera yang dialami oleh pemain-pemain kunci, Flick kian bergantung pada pemain muda untuk mengarungi awal musim ini. Sejak pertandingan melawan Alaves, skuad Barcelona secara konsisten diisi oleh enam pemain akademi.
Sebelumnya, Flick juga menurunkan lima pemain muda dalam berbagai pertandingan melawan tim, seperti Valencia, Girona, Monaco, Getafe, Osasuna, dan Young Boys.
Namun, rekor tertinggi untuk jumlah lulusan akademi yang bermain bersamaan masih dipegang oleh Tito Vilanova.
Pada 25 November 2012, Vilanova menurunkan sebelas pemain asli La Masia dalam pertandingan Liga melawan Levante, yang berakhir dengan kemenangan telak 4-0 bagi Barcelona di laga tandang.
Fokus Barcelona pada pengembangan pemain muda terus menjadi identitas klub dan semangat kompetitif mereka, menunjukkan potensi besar akademi untuk melahirkan pemain-pemain berkualitas yang mampu bersaing di level tertinggi.
Pertandingan melawan Bayern Munchen dini hari tadi menjadi pengingat akan warisan ini, ketika generasi talenta berikutnya mulai tampil di panggung besar.
Sumber: Barcauniversal