Tak Ada Perbedaan Lokal dan Diaspora di Timnas Indonesia, Arya Sinulingga Ungkap Kekompakan Pemain

oleh Ana Dewi diperbarui 25 Okt 2024, 14:45 WIB
Pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia era Shin Tae-yong banyak dihuni pemain keturunan. Mereka dinaturalisasi untuk bisa memperkuat Tim Garuda. Kevin Diks jadi nama terbaru yang sedang menjalani proses itu.

Beberapa pemain sebelumnya ada Mees Hilgers, Eliano Reijnders, Maarten Paes, Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, hingga Jordi Amat.

Advertisement

Kehadiran para pemain keturunan terbukti meningkatkan kualitas Timnas Indonesia. Lolosnya Tim Garuda ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia juga tak lepas dari andil nama-nama tersebut.

Soal kekompakan antarpemain tak perlu dipertanyakan lagi. Personel diaspora plus pemain yang berkiprah di kompetisi domestik begitu kompak dan sefrekuensi. Tidak ada sekat di antara para pemain Timnas Indonesia.

 

2 dari 4 halaman

Sangat Dewasa

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga berbicara dalam diskusi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan PSSI Pers di GBK Arena, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Hal itu dibeberkan Exco PSSI, Arya Sinulingga, saat berbincang dengan Hamka Hamzah di kanal YouTube-nya belum lama ini. Dia merasa senang dengan kekompakan yang terjalin di Timnas Indonesia.

"Saya lihat hebat loh pemain-pemain yang main di liga lokal. Mereka dewasa betul, sangat dewasa penerimaannya terhadap teman-teman diaspora itu bagus banget," puji Arya Sinulingga.

"Jadi kedewasaan teman-teman bahwa ini hebat kemudian teman-teman diaspora pun enggak pelit ilmu. Jadi mereka terbuka banget, ketawa bersama keakrabannya dan mereka tuh nyatu."

"Ernando Ari saja bilang 'apa gila gua bisa banyak belajar dari Maarten Paes, kapan lagi belajar sama pemain kaliber ini. Di mana gua ketemu sama sekaliber ini kalau bukan di tim nasional'," ujar Arya menirukan ucapan Ernando Ari.

 

3 dari 4 halaman

Sandy Walsh jadi Jembatan Komunikasi

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh (kanan) menguasai bola dibayangi bek Vietnam, Vo Minh Trong pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Secara khusus, Arya Sinulingga juga memuji Sandy Walsh yang menjadi jembatan antara pemain lokal dan diaspora. Sikap ramah yang diperlihatkan pemain berusia 29 tahun itu membuat suasana makin cair.

"Dan saya jujur bilang yang namanya Sandy Walsh itu hebatlah, dia itu yang sangat bisa menyatukan semua orang baru ke dalam tim. Jembatannya itu dia, jadi kita beruntung punya Sandy Walsh yang menjadi bridging untuk teman-teman yang baru masuk bisa langsung nyatu," ungkapnya.

"Dari latihan-latihan mereka belajar kok, dari situ semua oke jadi pemain kita sekarang ini dewasa-dewasa dan ingin punya experience belajar banyak orang gitu agar lebih maju," sambung Arya Sinulingga.

 

4 dari 4 halaman

Hadapi Lawan Tangguh

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia - Timnas Indonesia Vs Jepang (Bola.com/Adreanus Titus)

Jay Idzes dkk. akan melanjutkan kiprah mereka di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Terdekat, Timnas Indonesia dihadapkan dengan pertandingan super berat di grup ini.

Skuad Garuda bakal menghadapi lawan tangguh, Timnas Jepang, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, 15 November 2024.

Empat hari berselang, Timnas Indonesia ditantang Arab Saudi di venue yang sama pada matchday keenam Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Berita Terkait