Deretan Pemain yang Jadi Langganan STY, tapi Jadi Spesialis Cadangan di Timnas Indonesia: Hadapi Persaingan Sengit

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 26 Okt 2024, 08:45 WIB
Timnas Indonesia - Shin Tae-yong, Suporter Timnas, Bendera Indonesia (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia terus bertransformasi dalam membangun skuadnya pada persaingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Timnas Indonesia kini sedang bertempur di putaran ketiga dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China di Grup C.

Advertisement

Skuad Garuda sudah memainkan empat dari total 10 laga untuk menyelesaikan putaran ketiga. Pasukan Shin Tae-yong mengemas tiga hasil imbang dan sekali kalah dan untuk sementara menempati peringkat kelima Grup C.

Dari 23 anggota Timnas Indonesia yang ada saat ini, atau di pertandingan terakhir kontra China, ada 11 pemain naturalisasi dari garis keturunan dan juga nenek moyang yang lahir di Indonesia. 12 pemain lain merupakan produk lokal asli Indonesia.

Penting untuk mendapat perhatian adalah adanya beberapa pemain yang mulai minim mendapat menit bermain, meski masih menarik perhatian pelatih Shin Tae-yong. Persaingan dalam tubuh tim bisa saja menjadi faktornya.

Siapa saja pemain yang merupakan 'llangganan' Shin Tae-yong, tetapi berstatus spesialis cadangan di Timnas Indonesia?

Simak ulasan menarik dari Bola.com berikut ini.

2 dari 5 halaman

Ernando Ari

Kiper Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi saat menghadapi Irak pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di bawah mistar gawang Timnas Indonesia adai sosok Ernando Ari Sutaryadi, yang menjadi satu di antara kiper potensial. Penampilan ciamik bersama klubnya Persebaya Surabaya, membuat pemain asal Semarang berusia 22 tahun itu beberapa waktu lamanya menjadi kiper utama.

Ernando punya potensi besar sejak usia remaja, dengan menjadi kiper andalan di Timnas Indonesia U-19, U-22, dan U-23. Di kelompok umur ini ia punya 32 caps, termasuk di tim Pra Olimpiade Indonesia, serta 13 caps bersama Timnas Indonesia senior.

Ernando juga sempat menghiasi skuad utama atau inti di Timnas Indonesia senior, pelatih Shin Tae-yong memercayainya sebagai kiper pertama sejak debut pada 12 Desember 2021 menghadapi Laos di ajang Piala AFF 2020 dan tampil penuh 90 menit.

Ernando kemudian makin sering mendapat kepercayaan bermain melawan, seperti laga melawan Timor Leste di tahun 2022, hingga kesempatan besar mengawal gawang Tim Merah-Putih melawan juara dunia, Argentina, dalam partai uji coba di Jakarta, Juni 2023

Ia lantas selalu menjadi pilihan utama dalam perjalanan Timnas Indonesia di fase awal kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia U-23, dan Piala Asia 2024.

Namun, perlahan posisinya sebagai kiper utama Merah-Putih tergeser dengan kedatangan Maarten Paes, pemain naturalisasi dari jalur blijvers atau nenek moyangnya yang lahir di Indonesia.

Kiper klub Dallas FC di MLS itu selalu menjadi pilihan STY dalam empat pertandingan terakhir Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Alhasil, Ernando Ari harus sabar berada di bangku cadangan.

3 dari 5 halaman

Nadeo Argawinata

Kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Nasib serupa Ernando Ari dialami Nadeo Argawinata, yang masih menarik perhatian Shin Tae-yong untuk masuk Timnas Indonesia senior. Kiper asal Kediri ini bahkan lebih lama lagi tidak menjadi kiper utama Tim Merah-Putih.

Kiper Borneo FC Samarinda ini sempat menjadi kiper andalan Timnas Indonesia U-23 dan level senior di ajang Piala AFF 2020. Ia termasuk kiper yang punya caps banyak, hingga 24 kali mengawal gawang Timnas Indonesia senior.

Debutnya membela skuad Garuda terjadi pada 29 Mei 2021 ketika Indonesia beruji coba melawan Oman dan ia tampil 45 menit.

Eks penjaga gawang Bali United ini kemudian mendapat kepercayaan sebagai kiper utama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020, kualifikasi Piala Asia 2024, Piala AFF 2022, hingga fase awal Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kali terakhir ia tampil adalah saat Timnas Indonesia kalah 1-5 di markas Irak pada putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, 16 November 2023.

Seperti Ernando Ari, Nadeo kian terpinggirkan dengan kehadiran Maarten Paes sebagai kiper pertama Indonesia saat ini.

4 dari 5 halaman

Wahyu Prasetyo

Pemain Timnas Indonesia, Wahyu Prasetyo memberikan umpan silang kepada rekannya pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Nama berikutnya dalam daftar ini adalah pemain bertahan Wahyu Prasetyo. Benteng kukuh berusia 26 tahun asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, merupakan satu di antara pemain berbakat asli Indonesia.

Badanya gempal, tubuh yang kuat layaknya tokoh superhero Marvel yaitu Hulk, membuat Wahyu Prasetyo dijuluki Hulk-nya di sepak bola Indonesia.

Mengawali karier bersama klub Persik Kendal dan Cilegon United, membuat PSIS Semarang kepincut dan merekrutnya pada 2020.

Empat musim berbaju Mahesa Jenar, kemampuannya membuat tim promosi Liga 1 Malut United mengejar tanda tangannya. Wahyu Prasetyo ikut menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Kali pertama Wahyu Prasetyo bergabung dan debut bersama Timnas Indonesia terjadi pada 8 September 2023, yakni saat mengalahan Turkmenistan dalam partai uji coba.

Wahyu Prasetyo sebenarnya selalu berada di skuad atau line-up yang dibawa STY dalam beberapa ajang, seperti lualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia 2023, dan beberapa laga persahabatan, tetapi ia menjadi penghangat bangku cadangan.

Wahyu Prasetyo terakhir kali diturunkan STY ketika menjamu Australia pada laga kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta. Ia menggantikan Sandy Walsh dan bermain selama empat menit pada pertandingan itu.

Wahyu Prasetyo sepertinya harus bekerja ekstra bersaing dengan deretan bek-bek utama Timnas Indonesia seperti Justin Hubner, Rizky Ridho, Mees Hilgers, dan Jay Idzes.

5 dari 5 halaman

Egy Maulana Vikri

Selebrasi gelandang Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri setelah menjebol gawang Vietnam pada laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Ada sosok Egy Maulana Vikr dalam daftari. Pemain yang berposisi penyerang sayap ini sudah lama keluar masuk di Timnas Indonesia di era kepelatihan Luis Milla hingga Shin Tae-yong.

Pemain kidal berusia 27 tahun menjadi andalan klub Dewa United, setelah melanglang buana abroad di sepak bola Eropa. Egy fenomenal dengan bakatnya ketika masih remaja, dengan menjadi andalan di Timnas Indonesia U-19 dan naik secara berjenjang.

Egy termasuk pemain yang menonjol di usia mudanya, dengan melakoni debut di Timnas Indonesia senior di usia 17 tahun pada 14 Januari 2018 menghadapi Islandia di Jakarta.

Kemudian ia ikut memperkuat Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022, kualifikasi Piala Asia 2023, Piala AFF 2020, Piala AFF 2022, Piala Asia 2023, dan kualifikasi Piala Dunia 2026.

Total, Egy Mualana Vikri mencatat 27 caps dengan torehan delapan gol bersama Timnas Indonesia senior. Egy sebenarnya termasuk pemain yang masih mendapatkan kesempatan tampil, tetapi mulai berkurang akhir-akhir ini.

Ia sudah tidak bermain lagi dalam tiga laga terakhir Timnas Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Terakhir kali, Egy tampil selama 10 menit menggantikan Ivar Jenner saat Skuad Garuda mencuri poin di dari tuan rumah Arab Saudi.

Egy menghadapi persaingan ketat di posisinya, sebab ada beberapa nama, seperti Witan Sulaeman dan Malik Risaldi, yang bisa menempati posisinya sesuai kebutuhan permainan STY di sektor kanan.

Berita Terkait