Bola.com, Jakarta Persaingan di babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang memasuki ronde ketiga berlangsung dengan sengit dan panas. Tidak hanya enam kontestan yang berlomba mendapatkan tiket ke Amerika Serikat, nasib para pelatih di Grup ini ikut dipertaruhkan.
Jepang untuk sementara memimpin persaingan dengan nilai 10 dari empat laga, dan berpeluang besar lolos otomatis di dua peringkat teratas menuju Piala Dunia 2026. Disusul Australia, Arab Saudi, dan Bahrain yang sama-sama mengemas lima pon.
Timnas Indonesia ada di posisi kelima dengan nilai tiga, nilai mereka sama dengan China yang ada di posisi paling buncit. Dengan masih menyisakan enam laga, persaingan diprediksi akan semakin ketat.
Beberapa pelatih dari Grup C ini sudah bertumbangan alias kehilangan jabatannya karena hasil dari persaingan antartim. Tim langganan tampil di Piala Dunia seperi Australia dan Arab Saudi harus merombak posisi pelatih kepala. Lantas siapa yang akan menjadi korban selanjutnya?
Graham Arnold Out
Kita mulai dari sosok Graham Arnold yang memimpin Australia pada Piala Dunia 2022 hingga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia kehilangan pekerjaannya melatih The Socceroos bulan lalu.
Kabar mengejutkan datang dari Timnas Australia. Tak lama setelah bermain imbang 0-0 kontra Timnas Indonesia di Jakarta, Graham Arnold, mundur dari jabatannya, Jumat (20/9/2024).
Graham Arnold mundur setelah enam tahun menangani The Socceroos, tepatnya sejak 2018. Dia membawa Australia ke 16 besar Piala Dunia 2022 dan seharusnya terikat kontrak hingga Piala Dunia 2026.
Graham Arnold memutuskan meletakkan jabatan setelah The Socceroos hanya mendulang satu poin dua laga pertama di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Australia kalah 0-1 dari Bahrain di kandang sendiri, tepatnya pada laga di Gold Coast. Beberapa hari berselang, mereka hanya bermain imbang dalam lawatan ke markas Timnas Indonesia, di Stadion GBK.
“Memimpin Socceroos telah menjadi puncak karier saya dan merupakan suatu kehormatan sejati. Saya sangat bangga dengan pencapaian kami, mulai dari memecahkan rekor hingga membina talenta baru dan mencetak sejarah di panggung global," kata Arnold, dikutip dari Herald Sun.
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat, saya yakin inilah saatnya kepemimpinan baru untuk membimbing tim ke depan,” kata Arnold dalam sebuah pernyataan.
Timnas Australia kemudian dibesut oleh Tony Popovic. Hasilnya cukup apik, The Socceroos sukses menggasak China 3-1 di Adelaide, dan mencuri satu poin saat mengimbangi tuan rumah Jepang di partai keempat.
Roberto Mancini Didepak
Panasnya persaingan antarpelatih di Grup C Ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, menular ke tim Arab Saudi. Pelatih sekaliber Roberto Mancini ikut menjadi korban kehilangan jabatan.
Pelatih asal Italia itu gagal mengangkat prestasi tim berjulukan The Green Falcon dalam persaingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Roberto Mancini menerima tawaran untuk melatih Timnas Arab Saudi pada Agustus 2023. Saat itu, harapan publik Arab Saudi sangat tinggi terhadapnya, mengingat prestasinya yang gemilang dalam membawa Italia meraih gelar juara Euro 2020. Seperti diketahui Arab Saudi tengah berinvestasi besar-besaran di dunia sepak bola.
Tapi Mancini hanya bertahan dalam waktu 14 bulan menangani Arab Saudi, federasi sepak bola mereka memecatnya. Arab Saudi untuk sementara berada di posisi ketiga klasemen Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan nilai 5. Mereka ditahan imbang Timnas Indonesia (1-1), menang tipis 2-1 atas China, kalah 0-2 dari Jepang, dan terakhir imbang 0-0 menjamu Bahrain.
"Dewan Direksi Federasi Sepak Bola Saudi dan pelatih tim nasional, Roberto Mancini, hari ini mencapai kesepakatan bersama yang mencakup berakhirnya hubungan kontrak," demikian pengumuman dari federasi sepak bola Arab Saudi (SAFF), Jumat (25/10/2024) dini hari WIB.
Eks pelatih Inter Milan, Manchester City, dan Timnas Italia itu memimpin 18 pertandingan resmi bersama Arab Saudi. Hasilnya The Green Falcon hanya mengemas tujuh kemenangan, lima kali imbang, dan enam kali kalah. Arab Saudi sedang mencari sosok penggantinya.
Nasib Shin Tae-yong
Sementara di Timnas Indonesia, sosok Shin Tae-yong dipastikan masih aman untuk menangani skuad Garuda. Ia dianggap sudah membawa tim Merah-Putih dalam trek yang benar dan terus meningkat, meski ada pihak yang ingin ia dievaluasi.
Seruan Shin Tae-yong out dari Timnas Indonesia sempat terdengar dari netizen buntut kekalahan tim berjulukan Garuda itu dari Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia keok 1-2 dari China dalam matchay keempat Grup C pada 15 Oktober 2024. Pada lima hari sebelumnya, Garuda juga diimbangi Timnas Bahrain 2-2.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa Ketua PSSI, Erick Thohir, telah bertemu dengan Shin Tae-yong dan manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
"Pak Ketua PSSI sudah bertanya ke Pak Sumardji. Pak Ketua PSSI sudah mendapatkan semua informasi. Kemudian Shin Tae-yong dipanggil Pak Ketua PSSI," ujar Arya.
"Sekarang kompak saja dulu. Karena ini prosesnya masih kami tunggu melawan Jepang. Ini krusial betul. Karena apa? Kita tinggal enam pertandingan," imbuh Arya.
"Kita juga empat kali menjadi tuan rumah, dan harus menang. Melawan Jepang seri langsung mencari poin lagi. Itu baru kita mempunyai kesempatan. Kalau tidak, habis. Berat," tutur Arya.
Shin Tae-yong baru memperpanjang kontraknya dengan Timnas Indonesia hingga 2027 pada pertengahan tahun lalu, setelah melatih Garuda mulai Januari 2020.
"Jadi kita bagusnya kompak dulu saja. Jangan dulu yang lain-lain diomongin. Yang pasti Ketua PSSI sudah bicara dan bertemu dengan Shin Tae-yong," terang Arya.
Total STY memimpin 51 laga untuk Timnas Indonesia senior dengan perincian 24 kemenangan, 13 draw, dan 14 kekalahan.
Baca Juga
Alasan Pelatih Oxford United Tak Kunjung Mainkan Marselino Ferdinan: Masih Butuh Waktu, Liga Inggris Itu Mengerikan
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Terus Lebarkan Sayap: Dirikan STY Sports Group dan Akademi Sepak Bola di Jakarta
Marselino Ferdinan Cadangan, Ini Link Live Streaming EFL Championship Oxford United Vs Middlesbrough