Media Lokal Bongkar Kelemahan Timnas Arab Saudi, Bisa Jadi Bocoran buat Indonesia

oleh Aning Jati diperbarui 26 Okt 2024, 09:45 WIB
Pemain Timnas Arab Saudi berpose untuk berfoto bersama sebelum pertandingan Grup C kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 AFC antara Arab Saudi melawan Bahrain di Stadion Pangeran Abdullah Al-Faisal di Jeddah, 15 Oktober 2024. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Timnas Arab Saudi kini berada dalam situasi sulit di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Setelah menjalani empat pertandingan, The Green Falcons masih memiliki satu laga tersisa di putaran pertama, yang akan berlangsung pada 14 November 2024 melawan Australia di kandang lawan.

Setelahnya, putaran kedua akan dimulai pada 19 November, saat Timnas Arab Saudi bertandang ke Indonesia.

Advertisement

Pada empat pertandingan sebelumnya, Arab Saudi hanya meraih satu kemenangan, yaitu ketika melawan China di luar kandang pada laga matchday kedua Grup C.

Namun, yang lebih mengecewakan adalah bahwa mereka hanya berhasil mengumpulkan dua poin dari tiga pertandingan di kandang sendiri, kehilangan 7 poin berharga di tanah mereka.

Lalu, apa yang perlu ditingkatkan sebelum tantangan berat yang musti dilalui Timnas Arab Saudi di bulan November 2024? Simak ulasannya berikut ini versi dari media lokal, Al Watan.

2 dari 6 halaman

Pengembangan Serangan

Pemain Arab Saudi, Hassan Kadish, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang China dalam laga matchday kedua Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10/9/2024). Arab Saudi menang 2-1 dalam pertandingan ini. (AFP)

Sisi ofensif Timnas Arab Saudi kurang meyakinkan baik dari segi teknik maupun hasil. Identitas permainan tim tampak tidak solid, terutama dalam hal menyerang, di mana tim kesulitan mencetak gol.

Dari tiga gol yang dicetak selama empat laga, semuanya berasal dari pemain tengah dan bek, bukan dari pemain depan.

Gelandang Musab Fahd Al-Juwayr mencetak satu gol melawan Indonesia, sementara bek Hassan Kadesh Mahboob mencetak dua gol sundulan melawan China lewat bola mati.

Minimnya efektivitas serangan ini juga terkait dengan strategi pelatih terdahulu, Roberto Mancini, yang kerap mengandalkan satu striker.

Tim pelatih perlu memperbaiki pola penyerangan dengan latihan intensif, meningkatkan jumlah pemain di area lawan, dan menambah variasi serangan.

3 dari 6 halaman

Penanganan yang Baik di Lini Pertahanan

Penyerang Arab Saudi #23, Aiman ​​Yahya, berebut bola dengan gelandang Bahrain #04, Sayed Dhiya Saeed, selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Grup C AFC antara Arab Saudi dan Bahrain di Stadion Pangeran Abdullah Al-Faisal di Jeddah pada tanggal 15 Oktober 2024. (AFP)

Di sisi pertahanan, kondisi tim juga tidak lebih baik. Dalam empat pertandingan, Timnas Arab Saudi kebobolan empat gol, tiga di antaranya terjadi di kandang.

Meski Mancini telah menggunakan strategi bertahan dengan tiga bek tengah, dua bek sayap, dan dua gelandang bertahan, tim tetap menunjukkan kelemahan dalam mengantisipasi umpan silang dan bola mati.

Ini menandakan bahwa kesalahan tersebut belum terkoreksi sepenuhnya. Maka, penting bagi tim untuk meningkatkan latihan dalam menghadapi situasi bola mati dan umpan silang yang berbahaya di area pertahanan.

4 dari 6 halaman

Kohesi Antarlini

Bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho mengejar lari kencang dari winger andalan Timnas Arab Saudi, Salem Aldawsari dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. (x.com/SaudiNT_EN)

Satu di antara kelemahan utama Timnas Arab Saudi adalah kurangnya kohesi antarlini. Hal ini memungkinkan lawan untuk mengontrol permainan dan merebut bola dengan mudah.

Itulah mengapa, fokus dalam training camp berikutnya adalah membangun kohesi tim yang lebih baik, mempersempit ruang bagi lawan, meningkatkan tekanan di area pertahanan lawan, dan melatih cara merebut bola dengan efektif tanpa mudah kehilangan penguasaan.

5 dari 6 halaman

Persiapan Psikologis

Baihelamu Abuduwaili (kanan) dari China berebut bola dengan Salem Al Dawsari dari Arab Saudi selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara China dan Arab Saudi di Dalian, di provinsi Liaoning, China barat laut pada 10 September 2024. (STRINGER/AFP)

Faktor psikologis juga menjadi isu krusial. Selama periode sebelumnya, Timnas Arab Saudi tampaknya tidak memiliki persiapan mental yang cukup baik, dan tim manajemen belum mampu mengatasi kondisi mental buruk para pemain.

Ini menjadi kelemahan administratif yang nyata, terutama setelah perjalanan yang berat pada Oktober lalu. Training camp berikutnya diharapkan akan mencakup sesi psikologis yang bertujuan membangkitkan semangat dan mengembalikan kepercayaan diri para pemain.

6 dari 6 halaman

Faktor Utama yang Perlu Diperbaiki sebelum Perjalanan Penting Bulan November

Pertandingan Arab Saudi versus Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia hari Jumat (06/09/2024) dini hari WIB. (X/Saudi National Team)
  • Memperbaiki sektor serangan
  • Bermain dengan lebih dari satu penyerang
  • Memperkuat performa pertahanan
  • Meningkatkan kemampuan bertahan menghadapi bola mati
  • Menghubungkan lini dengan lebih baik dan menutup ruang
  • Menekan lawan sejak area pertahanan mereka
  • Mempersiapkan mental pemain untuk mengatasi tekanan dan meningkatkan semangat.

Dengan memperbaiki aspek-aspek ini, Timnas Arab Saudi berharap dapat menghadapi tantangan November dengan lebih siap, baik secara teknis maupun mental.

 

Sumber: Al Watan

Berita Terkait