Bola.com, Malang - Arema FC bakal lebih lama menggunakan Stadion Soepriadi, Kota Blitar sebagai homebase pada BRI Liga 1 musim ini.
Semula, manajemen berencana menggunakan stadion itu untuk enam laga kandang awal atau tepatnya sampai pertandingan melawan Persita Tangerang pada 3 Desember mendatang.
Tapi, manajemen Arema menegaskan setelah pertandingan melawan Persita, kemungkinan mereka tetap di Blitar.
"Kami akan tetap di Stadion Soepriadi. Sampai ada kabar dari Stadion Kanjuruhan. Karena saat ini, belum ada kepastian kapan bisa kembali ke sana lagi,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.
Seperti diketahui, sejak 2023 Stadion Kanjuruhan direnovasi. Itu merupakan buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa pada 2022.
Kabarnya, stadion milik Pemkab Malang itu renovasinya akan selesai di pengujung Desember 2024. tapi, ada kemungkinan jika pengerjaannya molor.
"Dulu, ada rencana dua bulan sebelum Stadion Kanjuruhan selesai, manajemen Arema akan dipanggil. Untuk kebutuhan plotting dan persiapan lain untuk menggelar pertandingan Liga 1," kata Yusrinal.
"Tapi sampai sekarang kami belum dikonfirmasi ulang. Jadi, ada kemungkinan baru awal tahun depan kembali ke Stadion Kanjuruhan,” lanjutnya.
Terbantu Bisa Main di Blitar
Sebenarnya, Arema lumayan terbantu bisa bermain di Blitar. Karena dari segi jarak, dari Malang hanya dua jam.
Sehingga pemain tidak terlalu lelah melakoni perjalanan. Beda dengan musim lalu. Dimana Arema menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar sebagai markasnya.
Selain itu, jumlah penonton yang datang mulai mulai meningkat. Dari empat laga home, rata-rata ada seribu Aremania yang datang. Sedangkan saat di Bali, hanya 100 penonton yang datang di setiap pertandingan.
Sayangnya, saat bermain di Blitar, Arema sering kehilangan poin. Artinya, stadion ini tidak angker bagi tim tamu. Singo Edan baru sekali menang di Stadion Soepriadi. Yakni saat melawan Malut United.
Dua laga lain berujung kekalahan. Dari Borneo FC dan Persija Jakarta. Sedangkan satu laga lain melawan Dewa United berakhir imbang. Karena kurang garang di kandang, jumlah penonton yang datang masih naik turun.
Animo Aremania Masih Tanda Tanya
Jika Arema FC kembali ke Stadion Kanjuruhan, belum bisa diprediksi seperti apa animo Aremania. Karena Tragedi Kanjuruhan 2022 yang memakan 135 korban jiwa masih membayangi mereka. Sejak tragedi itu, hasrat Aremania untuk memberi dukungan langsung menurun drastis.
“Kami belum tahu seperti apa nanti dukungan yang diberikan. Tapi, kami berterimakasih terhadap dukungan yang sudah diberikan sampai saat ini,” terang pria yang akrab disapa Inal ini.
Sebenarnya, Aremania juga penasaran dengan bentuk Stadion Kanjuruhan nantinya. Sehingga akan banyak penonton yang datang ketika Singo Edan comeback. Selanjutnya, tugas tim Arema untuk membalas dukungan itu dengan kemenangan.