Jose Mourinho Kasih Kode Akan Kembali ke Inggris: Bercanda Jadi Pelatih Millwall

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 30 Okt 2024, 14:45 WIB
Hasil imbang ini membuat Fenerbahce menempati peringkat ke-14 klasemen Liga Europa dengan lima angka. Adapun Manchester United berada di posisi 21 dengan tiga poin. (AFP/Ozan Kose)

Bola.com, Jakarta - Pelatih asal Portugal, Jose Mourinho, kembali menyita perhatian publik dengan pernyataan terbarunya. Pelatih kawakan itu kembali mencuri perhatian dengan tidak menutup kemungkinan akan kembali ke Liga Inggris.

Dalam wawancara bersama Sky Sports, Jose Mourinho, yang kini menangani klub Turki, Fenerbahce, mengisyaratkan dengan nada bercanda jika Millwall, yang hanya berjarak dekat dengan rumahnya di London, bisa saja menjadi tujuan barunya di Inggris.

Advertisement

Sebagai pelatih yang lekat dengan julukan The Special One, Jose Mourinho memang tidak merahasiakan kecintaannya pada sepak bola Inggris. Pria Portugal ini tercatat sudah menangani tiga klub besar Premier League, Chelsea, Manchester United (MU), dan Tottenham Hotspur.

Jose Mourinho memang memiliki hubungan yang erat dengan Inggris. Ia telah menangani tiga klub top di Premier League, yakni Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur. 

Dua periode di Chelsea berhasil membawa tiga gelar Premier League. Sementara di Manchester United, sukses mempersembahkan trofi Liga Europa.

Karier Jose Mourinho di Inggris terakhir kali tercatat ketika melatih Tottenham Hotspur. Kini The Special One diketahui menjadi juru taktik klub Turki, Fenerbahce.

2 dari 4 halaman

Candaan Melatih Millwall

Jose Mourinho bermain untuk klub Rio Ave 1980, Mou berganti klub ke Belenenses, Sesimbra dan Comércio e Indústria. Kurang sukses sebagai pemain, Mou banting setir jadi pelatih dan sukses bersama Porto, Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid. (AFP/Jack Guez)

Dalam wawancara itu, Jose Mourinho bercanda jika dirinya harus melatih tim yang berjuang di papan bawah, menurutnya Millwall mungkin akan jadi pilihan yang tepat.

“Millwall. Millwall. Saya hanya harus menyeberangi jembatan dari rumah saya!” ujarnya. 

Meski terlihat serius dengan candaannya ini, Mourinho langsung menekankan jika melatih klub yang sedang dalam situasi sulit bukanlah hal yang mudah.

Menurut Mourinho, menangani tim yang bersaing menghindari degradasi lebih sulit secara emosional dibandingkan mengejar gelar juara.

"Saya tidak akan pernah pergi ke tim yang berjuang melawan degradasi. Itu lebih sulit daripada bermain untuk meraih gelar. Sangat sulit secara emosional karena itu sesuatu yang mengubah hidup," kata Jose Mourinho

"Saya pikir itu adalah orang-orang pemberani yang melakukannya. Saya memiliki tiga klub di Inggris, empat periode yang berbeda dan saya menyukainya," lanjut pelatih yang kerap dijuluki The Special One.

3 dari 4 halaman

Kecintaan Mourinho pada Inggris

Pelatih, Tottenham, Jose Mourinho, memberikan semangat kepada pemainnya saat pertandingan Tottenham melawan Burnley di laga Premier League (7/3/2020) lalu. (AFP/Lindsey Parnaby)

Jose Mourinho memang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan London. Ia menganggap kota itu sebagai rumahnya, terutama karena keluarganya yang menetap di sana.

"Keluarga saya tinggal di London, dan London adalah rumah, jadi suatu hari nanti saya harus kembali kecuali jika tidak ada yang menginginkan saya," ujarnya kepada Sky Sports.

Namun, Mourinho tetap memastikan jika dalam dua tahun ke depan, dirinya akan tetap fokus bersama Fenerbahce.

Komitmennya di klub Turki ini terbukti lewat hasil positif, termasuk berhasil menahan imbang MU 1-1 pada laga Liga Europa pekan lalu (25/10/2024).

Mourinho tampaknya nyaman dengan kehidupan barunya di Turki, terlebih sekarang mulai mendapat dukungan penuh dari para fans Fenerbahce.

4 dari 4 halaman

Kilas Balik selama di Inggris

Ekspresi pelatih AS Roma, Jose Mourinho, setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa 2022/2023 timnya berhasil menahan imbang Bayer Leverkusen dengan skor 0-0 (agregat 1-0) di BayArena, Jumat (19/05/2023) dini hari WIB. Dalam sepanjang karirnya, 31 Mei 2023 nanti merupakan final keenam The Special One di kompetisi Eropa. (AP Photo/Martin Meissner)

Jose Mourinho kali pertama datang ke Inggris pada 2004 untuk menangani Chelsea, di mana pertama kali julukan The Special One mulai dikenal publik lewat kesuksesan besar dengan memenangkan dua gelar liga berturut-turut bersama The Blues.

Kepulangannya ke Inggris pada 2013 membawa angin segar bagi Chelsea pada periode keduanya di Stamford Bridge, tambahan satu gelar Premier League jadi bukti nyata data magis Mourinho. 

Setelah sukses bersama Chelsea, The Special One melanjutkan kariernya bersama Manchester United pada 2016 dan sukses membawa trofi Liga Europa ke Old Trafford pada 2017.

Setelah meninggalkan United, Mourinho kembali ke London untuk menangani Tottenham Hotspur. Sayangnya karier pelatih asal Portugal itu di klub tersebut tidak berakhir dengan satupun trofi. 

Pasca-kepindahannya dari Spurs pada 2021, Mourinho mencoba tantangan baru bersama AS Roma sebelum akhirnya menerima tawaran dari Fenerbahce pada 2024.

Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf

Berita Terkait