5 Kesalahan Ten Hag yang Tidak Boleh Diulangi Ruben Amorim di Man Utd

oleh Aning Jati diperbarui 31 Okt 2024, 07:15 WIB
Pelatih Sporting, Ruben Amorim, bertepuk tangan sebelum pertandingan perempat final Piala Liga Portugal antara Sporting CP dan CD Nacional di stadion Jose Alvalade di Lisbon, pada 29 Oktober 2024. (Patricia DE MELO MOREIRA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Dengan berakhirnya era Erik ten Hag, Manchester United memulai lembaran baru untuk mengoptimalkan potensi penuh dari skuad utama mereka.

Ten Hag sempat kesulitan mendapatkan dukungan penuh dari para penggemar karena beberapa kesalahan taktis dan strategis yang berdampak pada performa individu serta keharmonisan tim.

Advertisement

Saat Manchester United mencari penggantinya, ada lima pelajaran penting yang perlu diperhatikan oleh manajer baru, demi memberi kesempatan klub kembali ke jajaran teratas sepak bola Eropa.

Pelatih Sporting, Ruben Amorim, kemungkinan besar akan segera menggantikan Ten Hag setelah muncul sebagai kandidat kuat.

Amorim memiliki kesempatan untuk membangun kembali tim dengan memperhatikan pelajaran dari masa lalu.

Berikut adalah area utama yang harus diperhatikan manajer barui Manchester United:

2 dari 6 halaman

Memprioritaskan Peran Ugarte di Lini Tengah

Manuel Ugarte melakukan debut saat MU mengalahkan Southampton 3-0 di ajang Liga Inggris 2024/2025. (X/MU)

Kekurangan besar di era Ten Hag adalah kurang dimanfaatkannya Manuel Ugarte, seorang gelandang bertahan berbakat dengan masa depan cerah di Manchester United.

Penting bagi Ugarte tidak hanya mendapatkan lebih banyak menit bermain, tetapi juga menjadi pusat dari lini tengah.

Dengan bermitra bersama Kobbie Mainoo, Setan Merah dapat membangun fondasi lini tengah muda yang dinamis dan seimbang untuk jangka panjang.

Manajer baru perlu menyadari bahwa perkembangan Ugarte sangat penting, baik untuk masa kini maupun ambisi jangka panjang klub.

Kurangnya integrasi Ugarte dalam skuad di bawah Ten Hag dianggap sebagai kelemahan yang dapat menjadi penghambat masa depan.

3 dari 6 halaman

Mengurangi Peran Casemiro dan Eriksen

Pemain Manchester United, Christian Eriksen, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang FC Twente pada matchday 1 Liga Europa 2024/2025 di Old Trafford, Kamis (26/9/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Kendati Casemiro dan Christian Eriksen memberikan pengalaman berharga, keduanya tidak akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang Manchester United. Usia dan kelelahan mulai terlihat, terutama dalam pertandingan intensitas tinggi di Premier League.

Peran Casemiro sebagai pelindung lini belakang dan kreativitas Eriksen di lini tengah tetap penting, tetapi mereka perlu dikelola lebih hati-hati, memungkinkan pemain muda seperti Ugarte dan Mainoo untuk berkembang.

4 dari 6 halaman

Mengembalikan Performa Terbaik Rashford

Kemenangan 2-1 Manchester United atas Liverpool di pekan ke-3 Liga Inggris musim 2022/2023 pada 23 Agustus 2022 lalu membawa catatan tersendiri bagi Marcus Rashford yang mencetak salah satu gol bagi MU. Saat ini ia hanya berselisih satu gol dengan Wayne Rooney, salah satu legenda Setan Merah sebagai pencetak gol terbanyak MU ke gawang Liverpool sepanjang sejarah Liga Inggris. Berikut daftar lengkap 5 top skor MU ke gawang Liverpool. (AP/Dave Thompson)

Satu di antara tantangan terbesar yang dihadapi manajer baru adalah mengembalikan Marcus Rashford ke performa terbaiknya, yang sebelumnya membuatnya menjadi penyerang bernilai 100 juta pound.

Di bawah Ten Hag, potensi Rashford sering kali tampak tersia-siakan karena ketidaksesuaian taktik. Pendekatan baru harus menekankan kekuatan Rashford dengan memberikan peran yang sesuai dengan kecepatan, kreativitas, dan kemampuannya mencetak gol.

Dengan dukungan dan posisi yang tepat, Rashford bisa kembali menjadi satu di antara penyerang terbaik di liga, dan membantu membangun serangan United secara lebih efektif.

5 dari 6 halaman

Mempertahankan Integritas Posisi Pemain

Bek Manchester United asal Maroko Noussair Mazraoui menendang bola selama pertandingan putaran pertama Liga Eropa UEFA hari ke-2 antara FC Porto dan Manchester United di stadion Dragao di Porto pada tanggal 3 Oktober 2024.MIGUEL RIOPA / AFP

Keputusan kontroversial Ten Hag untuk menempatkan pemain di luar posisi alami mereka, seperti Noussair Mazraoui sebagai gelandang serang dalam pertandingan melawan Fenerbahce, mendapat banyak kritik.

Taktik eksperimental ini dinilai menghambat kohesi tim dan dianggap tidak perlu.

Manajer baru sebaiknya menghindari kecenderungan ini, memastikan para pemain ditempatkan sesuai posisi terbaik mereka sehingga tercipta permainan yang terstruktur dan mengalir.

6 dari 6 halaman

Menghidupkan Kembali Karier Antony di Old Trafford

Pemain Manchester United, Antony (kiri) berebut bola dengan pemain Barnsley, Corey O'Keeffe pada laga Carabao Cup 2024/2025 di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (18/09/2024) WIB. (AFP/Paul Ellis)

Antony, yang didatangkan dari Ajax dengan biaya besar, belum menunjukkan performa maksimalnya di Manchester United. Meski sempat menunjukkan potensi di awal kedatangannya, ketakkonsistenan dan penurunan kepercayaan diri telah mengganggu penampilannya.

Manajer baru harus berkomitmen pada rencana untuk membangkitkan kembali Antony, membantu pemain tersebut menyesuaikan diri dengan tuntutan sepak bola Inggris.

Dengan bimbingan yang tepat, Antony dapat kembali menunjukkan ketajaman, kecepatan, dan kreativitasnya, menjadi aset yang tak ternilai di sayap United.

Ini adalah kesempatan besar bagi Antony untuk membuktikan dirinya dan memberikan kontribusi yang diharapkan oleh klub.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait