Bola.com, Jakarta Manajer Arsenal, Mikel Arteta, memberikan pandangannya terkait perbandingan dirinya dengan pelatih legendaris Jose Mourinho. Dalam sebuah wawancara, Arteta mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Mourinho, yang ia anggap sebagai inspirasi dalam dunia kepelatihan.
Arteta, yang baru saja mendapatkan komentar dari Jamie Carragher bahwa dirinya perlahan-lahan berubah menjadi tipe pelatih seperti Mourinho, tak menampik bahwa ia menikmati permainan psikologis dengan manajer-manajer lain.
Pernyataan ini muncul setelah Arsenal bermain imbang 2-2 melawan Liverpool pada akhir pekan lalu. Carragher menyebutkan bahwa Arsenal awalnya memimpin 2-1 dan tampil dominan, namun kemudian menurunkan tempo dan bertahan di babak kedua, mirip dengan gaya pragmatis yang sering dilakukan Mourinho.
“Saya sudah mengenal Mourinho sejak usia 15 tahun. Dia melatih saya saat di Barcelona, dan dia telah memenangkan 26 trofi,” kata Arteta.
“Jadi, dia adalah sosok yang sangat saya kagumi, baik dalam cara dia membentuk budaya klub maupun dalam kesuksesannya di berbagai negara. Namun, saya tidak suka membandingkan diri saya dengan siapa pun.”
Tiru Taktik Mourinho
Mourinho, yang dikenal sering memainkan taktik psikologis sebelum laga-laga besar, nampaknya memberi pengaruh pada Arteta.
Manajer asal Spanyol itu juga mengakui ia tidak selalu jujur dalam memberikan informasi tentang kesiapan pemainnya. Pada laga terakhir, ia menurunkan Bukayo Saka yang sebelumnya diragukan tampil.
“Itu tugas saya,” ujar Arteta.
“Saya tidak akan berbohong dan mengatakan seorang pemain tidak siap padahal saya memainkannya, tetapi jika saya merasa tidak perlu memberitahu, saya akan membuat kalian menebak-nebak.”
Penting
Arteta menyebutkan bahwa menjaga informasi terkait taktik dan pemilihan pemain adalah bagian penting dari strategi menghadapi lawan. Pelatih berdarah Spanyol itu bertugas menjaga mentalitas pemain agar tetap fokus untuk pertandingan yang akan selabjutnya.
“Saya ingin lawan bekerja keras, memikirkan, dan bersiap. Saya juga berharap bisa mengetahui susunan pemain mereka, tetapi tidak mungkin. Jadi, ini adalah bagian dari tugas kami.”
Sumber: Mirror
Penulis: Lutfi Pawening