Menanti Strategi STY saat Timnas Indonesia Menjamu Jepang di GBK, Pengamat: Minimal Jangan Mudah Bikin Pelanggaran

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 31 Okt 2024, 07:00 WIB
Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menghadiri konferensi pers jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Australia di Ruang Konferensi Pers Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia akan kedatangan salah satu tim terkuat Asia, Jepang pada lanjutan Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Timnas Indonesia untuk sementara berada di urutan kelima dengan nilai tiga dari empat laga. Sementara Jepang berdiri kukuh di puncak klasemen Grup C dengan nilai 10, tanpa tersentuh kekalahan.

Advertisement

Rafael Struick dan kawan-kawan punya bekal menahan imbang Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), Bahrain (2-2), dan kalah 1-2 dari China. Sedangkan Takefusa Kubo dkk. seolah berlari sendirian di puncak klasemen Grup C setelah menghajar China (7-0), Bahrain (5-0), Arab Saudi (2-0), dan baru saja ditahan imbang 1-1 oleh Australia.

Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo menuturkan bahwa menarik untuk dinantikan strategi yang akan digunakan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk menjungkalkan Jepang.

2 dari 4 halaman

Siapkan Strategi

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jepang jelas akan menjadi lawan tersulit di Grup C, di sisi lain skuad Garuda membutuhkan kemenangan demi menjaga kans lolos ke Piala Dunia 2026. Setelah menjalani empat pertandingan awal, STY bakal memaksimalkan potensi skuadnya dan didukung penampilan di rumah sendiri

"Harus diakui, Jepang masih satu tingkat di atas kita. Tapi yang namanya sepak bola semuanya masih bisa terjadi. Tapi mereka tetaplah langganan Piala Dunia," ungkapnya saat dihubungi Bola.com, Rabu (30/10/2024).

"STY harus mulai berpikir untuk menyiapkan strategi. Apakah akan mengandalkan serangan balik? Bermain sabar sambil membaca permainan Jepang? Menurut saya jangan terlalu cepat kehilangan bola, harus berani menguasai bola. Kemudian jangan mudah melakukan pelanggaran yang tidak perlu," lanjut dia.

3 dari 4 halaman

Manfaatkan Status Tuan Rumah

Suporter Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Timnas Indonesia punya sedikit keuntungan saat menjamu Jepang mendatang. Adalah dukungan penuh dari puluhan ribu suporter yang akan memadati SUGBK.

Dukungan dari suporter akan menjadi pemain ke-12 dan memompa semangan tempur Thom Haye dkk. Namun demmikian, kondisi ini juga perlu menjadi catatan agar tidak menjadi bumerang sendiri, yakni terlalu percaya diri.

"Walaupun nanti bermain sebagai tuan rumah dan menjadi keuntungan, tapi kembali lagi yang akan dihadapi adalah Jepang dengan kualitasnya langganan Piala Dunia. Butuh konsentrasi penuh, semoga nanti lawa Jepang bisa membuahkan hasil," tegas mantan juru taktik Persik Kediri tersebut.

4 dari 4 halaman

Berkaca pada Pertemuan Terakhir

Justin Hubner (25) berduel dengan gelandang Timnas Jepang, Reo Hatate dalam laga Grup D Piala Asia 2023, Rabu (24/1/2024) malam WIB di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar. (AFP/Hector Retamal)

Sepanjang sejarahnya, Timnas Indonesia sudah bertemu sebanyak 16 kali melawan Jepang. Hasilnya, tim Merah-Putih meraih lima kemenangan, dua kali imbang, dan sembilan laga dimenangkan oleh Jepang.

Terakhir kali Timnas Indonesia menggasak Jepang terjadi pada 24 Februari 1981, kala itu Garuda menang 2-0 dalam ajang laga persahabatan. Setelah itu Jepang belum pernah kalah lagi dalam tiga pertemuan terakhir melawan Indonesia, termasuk kemenangan 3-1 di ajang Piala Asia di Qatar beberapa waktu lalu.

Kala itu Jepang mencetak gol melalui brace Ayase Ueda dan aksi gol bunuh diri Justin Hubner. Sementara satu-satunya gol balasan tim Merah-Putih dilesakkan Sandy Walsh.

"Kita bisa belajar dari pertemuan terakhir melawan mereka di Piala Asia 2023. Setahu saya, mereka punya gaya bermain mirip dengan sepak bola Brasil, tenaga diimbangi dengan teknik. Semoga ada keberuntungan untuk Timnas Indonesia," beber Aris Budi Sulistyo memungkasi.

Berita Terkait