Bola.com, Jakarta - Manajer Man City, Pep Guardiola, mengungkapkan bahwa timnya mengalami kondisi 'sedikit mabuk' selama final Piala FA melawan Man Utd di Wembley Stadium, 25 Mei 2024.
Man Utd meraih kemenangan mengejutkan di final Piala FA musim lalu, ini menjadi satu di antara dari dua trofi yang berhasil diraih Erik ten Hag dalam 2,5 tahun masa jabatannya di Setan Merah.
Man Utd mengawali pertandingan dengan baik, memimpin 2-0 di Wembley pada babak pertama, berkat gol dari Alejandro Garnacho dan Kobbie Mainoo.
Jeremy Doku sempat mencetak gol menjelang akhir pertandingan, tetapi itu sudah terlambat bagi juara Premier League. Man City kalah 1-2 dari rival satu kota.
Final tersebut berlangsung seminggu setelah hari terakhir Premier League, di mana Man City meraih gelar keempat berturut-turut, mencetak rekor kompetisi.
Pemain Bintang Man City Pesta hingga Pagi
Jack Grealish, yang memulai pertandingan dari bangku cadangan di Wembley, dan Erling Haaland memimpin pesta, saat para bintang Man City merayakan gelar Premier League tersebut hingga pukul 5 pagi di restoran Yunani, Fenix.
Pemain membawa istri dan pacar mereka untuk malam yang penuh alkohol.
Grealish dan Haaland berpose di awal malam perayaan sambil memamerkan jam tangan mereka, dengan medali Premier League menggantung di leher striker tersebut.
Sebelumnya, pesta telah dimulai di ruang ganti, di mana para pemain menari dan bernyanyi: "Campeones, campeones, ole, ole, ole!"
Komentar Seusai Final Piala FA
Guardiola kini tampaknya mengakui bahwa perayaan gelar Premier League mungkin terlalu berlebihan sehingga bahkan mengorbankan peluang meraih trofi lainnya.
Pada saat itu, seusai pertandingan, Guardiola mengomentari jalannya dan hasil pertandingan.
"Ini adalah kesalahan saya - rencana permainan tidak bagus," ujarnya ketika itu.
"Para pemain tahu alasannya. Secara taktis, itu tidak baik. Saya merasakan itu tidak baik hari ini. Anda merencanakan permainan untuk posisi yang berbeda, tetapi itu tidak berhasil - sesederhana itu."
"Umpan silang tidak menghasilkan apa-apa ketika kami sampai di garis akhir; mereka memiliki satu tembakan di mana kami memberi gol, dan kemudian gol untuk Mainoo - tidak lebih dari itu," tutur manajer asal Spanyol ini.
"Seperti biasa, ketika kami bermain melawan United, kami lebih kurang memiliki kontrol dan biasanya kami mencetak gol dari apa yang kami ciptakan di babak kedua, tetapi kami tidak mampu melakukannya," ulasnya.
Sumber: Dailymail