Bola.com, Jakarta - Perjalanan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 masih menghadapi jalan terjal. Skuad Garuda sudah memainkan empat dari total 10 laga di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hasilnya, Tim Merah-Putih mencatat tiga kali imbang dan sekali kalah.
Tiga hasil draw beruntun didapatkan ketika Timnas Indonesia menahan imbang Arab Saudi (1-1), Australia (0-0), dan Bahrain (2-2). Satu kekalahan diperoleh tatkala Rafael Struick dkk. menyerah 1-2 di markas China, 15 Oktober 2024.
Masih Ada enam pertandingan tersisa yang akan dilakoni pasukan Shin Tae-yong. Terdekat adalah menjamu Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, 15 November, dan Arab Saudi di tempat yang sama, empat hari kemudian.
Sementara empat laga tersisa akan dilakoni Timnas Indonesia tahun 2025, yakni menghadapi tuan rumah Australia (20/3/2025), menjamu Bahrain (25/3/2025), menjamu China (5/6/2025), dan terakhir lawatan ke markas Jepang (10/6/2025).
Mantan pemain Timnas Indonesia di dekade 80-an, Elly Idris, memberikan dukungan penuh kepada kiprah Timnas Indonesia yang sudah menapaki babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Masih ada beberapa pertandingan untuk mewujudkan impian tampil di Piala Dunia dua tahun mendatang. Hanya, Elly Idris menilai Jay Idzes dkk. masih perlu perjuangan ekstra untuk pergi ke turnamen sepak bola antarnegara level paling tinggi di dunia itu.
"Kita harus memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia, perjalanan yang harus ditempuh seluruh pemain, masih butuh waktu dan kerja keras, konsentrasi penuh," kata Elly Idris dalam kanal Youtube Bicara Bola by Akmal.
"Kita bisa melihat hasil Timnas Indonesia melawan Arab Saudi dan Australia dan kita bisa mendapat poin, tapi melihat persaingan yang ada, belum ketahuan tim mana yang lemah," lanjut pria berusia 61 tahun itu.
Kans Lewat Putaran Keempat
Hanya dua tim teratas di masing-masing grup yang berhak langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Dalam situasi Grup C, Jepang sangat difavoritkan merebut satu tiket, sisanya bakal diperebutkan dengan sengit oleh lima tim lain, termasuk Timnas Indonesia.
Jika pada akhir klasemen nanti Timnas Indonesia gagal merebut posisi dua besar, masih ada jalan untuk lolos ke Piala Dunia melalui putaran keempat. Di fase itu, setiap grup akan diambil dua tim yang finis di peringkat tiga dan empat untuk tampil di putaran kelima, yang dibagi menjadi dua grup.
Di putaran keempat, hanya juara grup yang ikut menyusul lolos ke Piala Dunia, dan runner-up akan bertarung merebut jatah tampil di play-off antarkonfederasi.
"Kalau melihat hasil beberapa pertandingan terakhir, ada kans untuk lolos ke Piala Dunia, meski harus lewat babak keempat," lanjut Elly Idris.
Kualitas STY
Elly Idris turut mengapresiasi kinerja Shin Tae-yong yang sudah membawa kemajuan bagi prestasi Timnas Indonesia. Meski belum mempersembahkan gelar juara, Timnas Indonesia untuk pertama kali dalam sejarah, dibawa menembus 16 besar Piala Asia 2023 dan kini melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Elly Idris menyoroti etos kedisplinan dan kerja keras yang dibawa STY.
"Dulu pelatih saya ada dari Belanda, sedangkan STY ini bekas pemain juga. Bicara disiplin dan selalu kasih motivasi pemain untuk kerja keras, itu yang jadi perbedaan pelatih Korea Selatan dari pelatih-pelatih dari Eropa misalnya," ucap Elly Idris.
"Kalau saya nilai, STY ini ada di angka 8 sampai 9. Cuma pertanyaannya, apakah dengan pemain lokal bisa berbuat banyak? Beda dengan sekarang ini banyak pemain naturalisasi."
"Siapa pun sebetulnya bisa, saya berharap dengan skuad yang ada sekarang harapannya bisa terus berkembang dan lolos ke putaran final Piala Dunia. Jangan lupakan pembinaan di kompetisi lokal," jelas eks pemain Yanita Utama, Kramayudha Tiga Berlian, dan Pelita Jaya ini.
Sepak Terjang Elly Idris
Elly Idris merupakan pemain langganan Timnas Indonesia dari 1985 sampai 1993 dan kini lebih sibuk untuk melatih anak usia dini.
Elly Idris semasa aktif bermain merupakan pesepak bola dengan gelar juara Galatama yang bergengsi. Musim pertama level senior pada musim 1980-1982, dia menjadi bagian PS Jayakarta, yang merupakan runner-up Galatama edisi kedua.
Kemudian, pemain yang berposisi gelandang bertahan ini pindah ke Yanita Utama dan membawa klub yang bermarkas di Bogor ini menjuarai Galatama 1983-1984 dan 1984.
Yanita Utama bubar, Elly Idris gabung Kramayudha Tiga Berlian dan menjuarai kompetisi semi-pro pertama Indonesia ini untuk musim 1985 serta 1986-1987.
Meninggalkan Kramayudha Tiga Berlian, Elly Idris gabung Pelita Jaya dan jadi jawara Galatama edisi 1988-1989 serta 1990. Bersama Timnas Indonesia, Elly Idris menjadikan skuad Garuda menempati posisi empat besar Asian Games 1986.
Elly Idris kali terakhir membela Timnas Indonesia pada SEA Games 1993 asuhan Ivan Toplak.
Sumber: Kanal Youtube Bicara Bola by Akmal
Baca Juga
PSSI Hitung-hitungan Peluang Timnas Indonesia Masuk 4 Besar demi Lolos ke Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pengakuan Nova Arianto Mengenai Laga Vs Australia: Memang Sedikit Mencederai Fair Play
Piala AFF 2024: Pelatih Vietnam Akan Memata-matai Timnas Indonesia ke Jakarta, Nonton Lawan Jepang dan Arab Saudi