Pengakuan Nova Arianto Mengenai Laga Vs Australia: Memang Sedikit Mencederai Fair Play

oleh Hery Kurniawan diperbarui 31 Okt 2024, 16:30 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto menjelaskan pihaknya sudah memulangkan 3 nama ke klub masing-masing saat menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali. (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-17 mendapatkan tiket ke Piala Asia U-17 2025. Namun, kelolosan Garuda Muda menuai kontroversi.

Kontroversi itu terjadi saat Timnas Indonesia U-17 menghadapi Timnas Australia U-17 di Grup G Kualifikasi Piala Asia U-17 2025.

Advertisement

Laga yang digelar di Abdullah Alkhalifa Alsabah Stadium, Mishref, Kuwait, Minggu (27/10/2024) itu menarik perhatian. Sebab, Timnas Indonesia U-17 dan Timnas Australia U-17 sama-sama tidak ingin menang.

Timnas Australia U-17 hanya bermain di area pertahanan mereka sendiri. Sementara para pemain Timnas Indonesia U-17 juga tidak mencoba merebut bola.

2 dari 3 halaman

Mencederai Fair Play

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto saat memimpin seleksi yang berlangsung di Lapangan B, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (08/08/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto baru-baru ini angkat bicara mengenai laga melawan Timnas Australia U-17 itu.

Nova Arianto sadar apa yang dilakukan pada laga itu mencederai semangat fair play. Nova pun menyatakan dirinya hanya berusaha agar Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Asia U-17 2025.

"Saya tahu karena itu mencederai fair play. Bukan karena kami takut ketemu siapa. Tapi bagaimana kami lolos ke Piala Asia U-20 2025," ujar Nova Arianto di kanal Youtube Indosiar belum lama ini.

3 dari 3 halaman

Hati yang Bergejolak

Daftar Tim yang Lolos Piala Asia U-17 (sumber: bola.net)

Nova Arianto pun menyebut hatinya bergejolak setelah melihat pertandingan Timnas Indonesia U-17 melawan Timnas Australia U-17 itu.

Namun, Nova Arianto mencoba menerima dengan lapang dada hasil pertandingan itu. Juga dengan hujatan yang ia dapatkan dari publik sepak bola Indonesia.

"Hati saya bergejolak, karena ini jauh dari fair play. Tapi kalau jalannya lolos seperti ini ya saya ambil. Paling risikonya saya setelah ini dihujat," tandasnya.

Berita Terkait