5 Manajer Liga Inggris yang Sedang Ketar-ketir: Terancam Susul Erik ten Hag

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 01 Nov 2024, 08:45 WIB
Manajer Manchester United Erik ten Hag memberi isyarat di tepi lapangan selama pertandingan Liga Inggris melawan Nottingham Forest di The City Ground, Minggu (31/12/2023) ini hari WIB. MU kalah 1-2. (Darren Staples / AFP)

Bola.com, Jakarta - Erik ten Hag menjadi manajer pertama yang didepak dari Liga Inggris musim ini. Manchester United (MU) resmi memecatnya, Senin (28/10/2024). 

Pemecatan Ten Hag dari MU bukan kabar mengejutkan. Yang membuat kaget justru sikap petinggi Setan Merah yang terlalu lama mengambil keputusan padahal posisi klub nyungsep di luar 10 besar. 

Advertisement

Keputusan MU memecat Ten Hag kemungkinan membuat gugup beberapa manajer lain di Liga Inggris. Entah itu manajer klub-klub besar yang berkinerja buruk atau klub-klub yang berada di papan bawah. Saat ini beberapa pemilik dan ketua klub mempertimbangkan untuk mengambil tindakan.

Di Liga Inggris musim lalu, hanya tiga manajer yang kehilangan pekerjaan alias didepak dari klubnya. Pada tahun sebelumnya lagi, ada 14 orang manajer yang terdepak. 

Jadi, siapa saja manajer di Liga Inggris yang terancam mengikuti jejak Erik ten Hag? 

 

2 dari 6 halaman

1. Gary O'Neil

Pelatih Wolverhampton, Gary O'Neil saat memberikan instruksi kepada para pemainnya di pertandingan melawan Manchester United, Selasa (15/8/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Rui Vieira)

Bos Wolves, Gary O'Neill adalah satu dari tiga manajer yang masih mencari kemenangan pertama musim ini. O'Neil menikmati musim pertama yang menjanjikan sebagai pelatih, namun kini malah terseok-seok. 

Wolves menunjukkan cukup banyak bukti masih bisa kompetitif, dan baru-baru ini membuat Manchester City kesulitan. Hanya gol telat yang kontroversial membuat mereka kehilangan satu poin dan O'Neil mempertanyakan apakah wasit bias terhadap klub-klub top liga.

Para petinggi Wolves takut terhadap ancaman degradasi, apalagi tim bahkan belum mendapatkan satu poin pun di kandang sendiri. Mereka sekarang menghadapi serangkaian pertandingan melawan tim-tim di paruh bawah dan a berharap bisa meraih kemenangan pertama mereka. Jika tidak, perubahan mungkin akan terjadi.

 

3 dari 6 halaman

2. Russell Martin

Pelatih asal Skotlandia berusia 38 tahun, Russell Martin yang baru menukangi Southampton sejak awal musim 2023/2024 di Championship mampu membawa The Saints promosi ke Premier League 2024/2025 setelah memenangi laga playoff Championship 2023/2024. Sebelum membesut Southampton, ia sempat menangani dua klub yaitu MK Dons dan Swansea City. (AFP/Adrian Dennis)

Manajer Southampton, Russell Martin, membukukan kesuksesan luar biasa setelah mengatar klub tersebut promosi ke Premier League pada musim pertamanya. The Saints naik ke Premier League melalui babak play-off.

Namun, gaya bermain Southampton ternyata tidak cukup menjanjikan untuk bertahan di Premier League. 

The Saints berada di dasar klasemen setelah kalah delapan kali dari sembilan pertandingan mereka. Satu-satunya poin diraih saat melawan Ipswich, yang juga baru saja dipromosikan. Southampton akan melawan Wolves pada pekan depan. Manajer yang kalah dalam laga itu mungkin harus mencari pekerjaan baru. 

4 dari 6 halaman

3. Oliver Glasner

Pelatih Wolfsburg, Oliver Glasner, memberikan arahan kepada pemainnya saat menghadapi Bayer Leverkusen pada laga pekan ke-28 Bundesliga di Stadion Bay Arena, Selasa (26/5/2020) waktu setempat. Wolfsburg menang 4-1 atas Bayer Leverkusen. (AFP/Marius Becker/POOL)

Digadang-gadang bisa menembus kompetisi Eropa, Crystal Palace malah tak bisa berbicara banyak. The Eagles terpuruk di peringkat ke-17 Liga Inggris 2024/2025. 

Padahal musim lalu mereka menyuguhkan permainan sepak bola yang sensasional. Kehilangan Michael Olise pada musim panas 2024 menjadi pukulan besar. 

Kemenangan atas Tottenham pada 27 Oktober 2024, meringankan beban sang manajer, Oliver Glasner. Namun, jika pekan ini Palace kalah dari Wolves, nasib Glasner bisa saja berubah. 

 

5 dari 6 halaman

4. Julen Lopetegui

Manajer West Ham United asal Spanyol, Julen Lopetegui, bereaksi selama pertandingan sepak bola putaran ketiga Piala Liga Inggris (Carabao Cup) antara Liverpool dan West Ham United di Anfield di Liverpool, Inggris barat laut, Kamis dini hari WIB (26/9/2024). (Paul ELLIS/AFP)

Fans West Ham sebenarnya berharap banyak pada Julen Lopetegui. Bagaimana tidak, Lopetegui punya gelar Liga Europa di CV-nya, saat menukangi Sevilla. 

Dia menunjukkan kualitasnya di Wolves sebelum pergi pada musim panas 2024 setelah berselisih dengan dewan klub. West Ham merasa mendaratkan tangkapan besar ketika mendapuknya menjadi manajer baru menggantikan David Moyes. 

Hammers, julukan West Ham, merekrut beberapa pemain menjanjikan. Namun, posisi West Ham malah terseok-seok di paruh bawah. 

Dua kemenangan dalam tiga laga terakhir menjauhkan West Ham dari papan bawah. Namun, performa Lopetegui masih jauh dari harapan. 

 

6 dari 6 halaman

5. Kieran McKenna

Manajer Ipswich Town, Kieran McKenna. (dok. Ipswich Town)

Tampaknya aneh jika Kieran McKenna merupakan salah satu manajer di Premier League yang posisinya aman, tetapi bukan berarti tak tersentuh. Ia membantu Ipswich Town promosi ke Premier League. 

Tractor Boys bekerja keras dan telah meraih beberapa hasil penting, kembali bermain imbang dengan Aston Villa beberapa pekan lalu. Meskipun demikian, mereka tetap tanpa kemenangan dan McKenna akan tahu tidak bisa begitu saja kembali ke Championship tanpa tekanan yang datang. Namun dia mendapat pujian dan kepercayaan besar dari para pengambil keputusan klub.

Sumber: Mirror

Berita Terkait