Bola.com, Jakarta - Duel tim yang sedang terpuruk dijadwalkan bersua memasuki pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025. PSIS Semarang akan menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (2/11/2024) sore.
PSIS Semarang kini masih menduduki posisi ke-14 klasemen sementara dengan hanya mengemas tujuh poin. Laskar Mahesa Jenar baru menang dua kali, sisanya satu seri dan enam kalah.
Urusan produktivitas gol jangan ditanya lagi, tentu saja minim mengingat ada di papan bawah. PSIS baru mencetak lima gol berbanding 11 kali kemasukan.
Sedangkan Persebaya sebenarnya masih tergolong tim papan atas yang berada di posisi keempat. Mereka mengoleksi 18 poin dalam sembilan pertandingan. Tapi, itu pun melorot dari sebelumnya yang di puncak klasemen.
Klub Bajul Ijo juga tercatat belum menang dalam tiga pertandingan terakhir. Produktivitas juga minim, yakni baru mencetak delapan gol saja.
Dengan latar belakang itu, kedua tim berambisi untuk segera bangkit. Peran pelatih masing-masing tim akan jadi penentu kebangkitan mereka. Pertemuan antara Gilbert Agius dan Paul Munster kini akan melahirkan duel taktik yang menarik.
Gilbert Agius (PSIS Semarang)
Bicara soal rekam jejak, pelatih asal Malta ini punya catatan apik di negara asalnya. Dia pernah menjadi kampiun liga domestik negaranya baik saat menjadi pemain maupun pelatih.
Gilbert Agius bertahun-tahun bekerja di Valletta, klub raksasa Malta, sebagai asisten pelatih. Saat jadi pelatih interim, dia pun mempersembahkan kompetisi kasta teratas Malta pada musim 2018-2019.
Sayangnya, prestasi itu tak berlanjut ke Indonesia. Musim ini menjadi yang ketiga bagi Gilbert Agius melatih PSIS. Pria asal Malta itu telah menangani Mahesa Jenar sejak musim 2022/2023 tepatnya mulai Februari 2023.
Gilbert Agius membawa PSIS finis di posisi ke-13 pada musim pertamanya. Semusim berselang, Mahesa Jenar diantarnya melesat dengan ke peringkat keenam dan hanya tertinggal dua angka dari championship series.
Sejauh ini, Gilbert Agius telah memoles PSIS dalam 52 pertandingan. Transfermarkt mencatat Mahesa Jenar lebih banyak menelan kekalahan, 24, ketimbang kemenangan, 19, dan sisanya imbang.
Gilbert Agius adalah pelatih bertipikal menyerang. Arsitek berusia 50 tahun itu hampir selalu memasang tiga penyerang baik itu dalam formasi 4-2-3-1, 4-3-3, maupun belakangan 3-4-3.
Paul Munster (Persebaya Surabaya)
Paul Munster adalah sosok yang mendapat keuntungan di balik situasi runyam Persebaya musim lalu. Setelah Persebaya berulang kali pergantian pelatih, Munster mulai menduduki jabatan pelatih kepala per 4 Januari 2024.
Paul Munster sendiri cukup berpengalaman di Indonesia dengan menangani Bhayangkara pada 2019-2022. Hanya saja, dia belum pernah menorehkan prestasi gemilang.
Secara keseluruhan, gaya taktik yang coba dimainkan Paul Munster belum terlalu terlihat bahwa mereka bisa bermain agresif. Persebaya masih memiliki problem dalam penyelesaian akhir.
Menariknya, Paul Munster menjalani debut sebagai pelatih Persebaya dengan menjamu PSIS Semarang di Liga 1 2023/2024 tepatnya pada 30 Januari 2024 lalu.
Selama musim lalu, arsitek asal Irlandia itu menemani Persebaya dalam 12 pertandingan. Hasilnya terbilang kurang baik dengan hanya mempersembahkan empat kemenangan, sisanya masing-masing empat seri dan kalah.
Memasuki Liga 1 2024/2025, dia melakukan banyak perubahan dengan mendatangkan sejumlah pemain berkualitas macam Flavio Silva, Francisco Rivera, Malik Risaldi, hingga Mohammed Rashid.
Sayangnya, performa Persebaya masih belum konsisten meski kini menduduki posisi keempat dengan 18 poin. Tim Bajul Ijo masih kesulitan menemukan cara untuk produktif mencetak gol dan itu jadi masalah Munster sejak musim lalu.
Baca Juga
Adu Kekuatan Antarlini PSIS Vs Persebaya di BRI Liga 1: Uji Kualitas Amunisi Impor, Kontras di Area Depan
Prediksi PSIS Vs Persebaya di BRI Liga 1: Tuan Rumah Panen Masalah, Tren Buruk Bisa Bersambung
Pelatih PSIS Dirundung Situasi Sulit Jelang Hadapi Persebaya: Butuh Tiga Poin untuk Kembali Percaya Diri