Klub Mees Hilgers Kena Sanksi UEFA

oleh Aning Jati diperbarui 02 Nov 2024, 22:15 WIB
Bek Timnas Indonesia, Mees Hilgers (nomor 2), tak mampu menghindarkan FC Twente dari kekalahan 0-2 kontra Lazio pada laga ketiga league phase Liga Europa musim ini di De Grolsch Veste, Enschede, Jumat (25/10/2024) dini hari WIB. (AP Photo/Peter Dejong)

Bola.com, Jakarta - FC Twente, klub Mees Hilgers, bek andalan Timnas Indonesia, menghadapi tindakan disipliner dari UEFA akibat nyanyian rasis terhadap Lazio, sementara Fiorentina dijatuhi denda sebesar 50 ribu euro (Rp862 juta) dan harus melarang suporter bertandang dalam dua laga tandang di Conference League.

UEFA mengumumkan tindakan disiplin mereka setelah pertandingan terbaru di Conference League dan Europa League pada Oktober 2024, di mana dua klub Italia terlibat dalam insiden tersebut.

Advertisement

Komisi disiplin UEFA mengumumkan bahwa klub Mees Hilgers, FC Twente, terbukti melakukan pelanggaran berupa nyanyian rasis yang ditujukan kepada pemain Lazio, Loum Tchaouna, selama pertandingan Europa League di Belanda.

Twente dijatuhi denda 40 ribu euro (Rp690 juta) dan diwajibkan menutup sebagian 2.000 kursi di tribune barat di belakang gawang pada pertandingan kandang berikutnya di Europa League.

Selain itu, mereka didenda tambahan sebesar 10 ribu euro (Rp172,5 juta) karena menyebarkan pesan yang tidak pantas untuk acara olahraga, serta 33.125 euro (571,4 juta) lainnya akibat pelemparan benda ke lapangan.

FC Twente akan bertandang ke markas Nice pada laga matchday keempat Europa League, Jumat dini hari WIB (8/11/2024).

2 dari 2 halaman

UEFA Beri Sanksi Berat kepada Fiorentina dan FC Twente

Pemain Twente, Mees Hilgers mengontrol bola di depan gawang timnya saat melawan Lazio dalam laga lanjutan Liga Europa 2024/2025 yang berlangsung di De Grolsch Veste stadium, Enschede, Belanda, Jumat (25/10/2025) dini hari WIB. (AP Photo/Peter Dejong)

Sementara itu pertandingan Fiorentina di Conference League yang berakhir dengan kemenangan 4-2 melawan St. Gallen, sempat terganggu beberapa kali karena pelemparan kembang api ke lapangan dan kerusakan di tribune.

Fiorentina sebelumnya sudah dalam masa percobaan atas pelanggaran serupa sejak Juni 2024 sehingga hukuman yang ditangguhkan ini diaktifkan, melarang penjualan tiket untuk satu pertandingan tandang.

Ditambah lagi, UEFA juga memberlakukan larangan tambahan untuk suporter tandang Fiorentina pada satu pertandingan lainnya.

Selain denda 50 ribu euro, Fiorentina juga diharuskan untuk menghubungi pihak St. Gallen dalam waktu 30 hari guna menyelesaikan pembayaran ganti rugi atas kerusakan yang disebabkan oleh pendukung mereka di Swiss.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait