Bola.com, Jakarta - Ya, 11 November merupakan hari bersejarah bagi Ruben Amorim. Di tanggal itulah ia akan memulai rezimnya di Old Trafford, sebagai pelatih anyar Manchester United (MU).
Sepeninggal Erik ten Hag, Manchester United, raksasa yang terluka, mencoba bangkit dari puing-puing keterpurukan di bawah telunjuk Ruben Amorim.
Manajemen dan fans tentunya berharap Ruben Amorim menyudahi daftar panjang pelatih yang gagal memenangi Premier League sejak kepergian Sir Alex Ferguson pada 2013.
Jelas tak mudah, mengingat Ruben Amorim merupakan wajah baru di blantika kerasnya persaingan di kasta tertinggi Inggris.
Pria berusia 39 tahun itu bakal beradu taktik dengan Pep Guardiola, Mikel Arteta, Arne Slot, dan Vincenzo Maresca, empat pelatih yang kini saling jegal di papan atas klasemen sementara Premier League 2024/2025.
Tugas berat pertama Ruben Amorim adalah membawa Setan Merah keluar dari jurang keterpurukan. Saat ini mereka masih terjebak di posisi ke-13 dengan hanya bermodalkan 12 poin.
Ruben Amorim harus paham, Premier League jauh lebih kompetitif dibandingkan saat ia masih wara-wiri di Liga Portugal bareng Sporting CP.
Mengembalikan kejayaan Manchester United tentunya memantik adrenalin Ruben Amorim, meski ia belum bisa menjamin 100 persen apakah bisa lebih mujur ketimbang Erik ten Hag, Ole Gunnar Solskjaer, Jose Mourinho, Louis van Gaal, dan David Moyes yang semuanya berakhir dengan pemakzulan.
Sukses tidaknya Ruben Amorim sangat ditentukan formasi apa yang akan ia terapkan bagi Red Devils. Dilansir Planet Football, nakhoda ber-KTP Portugal tersebut akan menerapkan formasi klasik 3-4-3.
Dengan begitu, berikut prediksi susunan pemain inti Ruben Amorim.
Kiper: Andre Onana
Tidak ada kejutan di sini. Musim pertama yang goyah di bawah mistar gawang diam-diam berubah menjadi musim yang sangat mengesankan bagi Onana, yang mulai menunjukkan mengapa ia dipilih sebagai pengganti David de Gea.
Onana adalah sosok yang berkuasa di kotak penalti, cerdas, dan mampu menahan tembakan dengan baik.
Bek tengah: Leny Yoro
Bek remaja ini direkrut sebagai pemain masa depan. Tetapi tidak diragukan lagi ia akan menjadi bagian penting dari MU jika tidak mengalami cedera di pramusim.
Yoro diharapkan segera kembali dan kemungkinan segera menjadi pemain kunci di bawah asuhan Amorim, mengingat potensinya dan apa yang ia tawarkan.
Pemain Prancis ini memiliki penampilan atletis, cepat, tetapi juga dapat mengoper bola dengan baik dan agresif saat berduel.
Ia perlu dirotasi, tetapi MU memiliki cukup banyak opsi pertahanan tengah untuk memastikan ia terlindungi.
Bek tengah: Matthijs de Ligt
Apa yang kurang dimiliki De Ligt dari segi fisik, ia benar-benar menebusnya dengan pengalaman dan atribut seperti penempatan posisi, tekel keras, dan tentu saja sundulan.
De Ligt adalah sulit ditandingi dalam duel di udara di gawang sendiri maupun lawan. Ia juga apat memainkan umpan aman, tetapi yang terpenting adalah membaca permainan dengan baik di kotak penaltinya sendiri.
Menyapu bola untuk pemain lain dalam tiga bek adalah peran yang menurut kami cocok untuk pemain Belanda itu.
Bek tengah: Lisandro Martinez
Meski Martinez telah menunjukkan penampilan terbaiknya sejak bergabung dengan MU, beberapa masalah cedera tampaknya telah menyebabkan penurunan performa yang serius yang membuatnya kesulitan untuk pulih.
Namun, tidak diragukan lagi ia merupakan salah satu pemain terpenting mereka dan mengoper bola melewati garis pertahanan dengan sangat baik.
Sayap kanan: Diogo Dalot
Membebaskan Dalot dari beberapa tugas bertahan dan membiarkannya melakukan pekerjaan kotornya di sisi lain lapangan mungkin merupakan hal yang ia butuhkan.
Meski ia jauh dari yang terbaik dalam bertahan, Amorim menyukai bek sayapnya untuk beroperasi sebagai pemain sayap saat menguasai bola, bertahan sangat tinggi dan melebar untuk menciptakan kelebihan jumlah pemain.
Dalot berkembang pesat saat menyerang dan dapat membawa bola ke ruang sempit, sambil membawa pemain lain ikut bermain.
Dari semua pemain di skuad Setan Merah, pemain asal Portugal itu merasa menjadi salah satu pemenang besar dengan kedatangan rekan senegaranya.
Gelandang tengah: Manuel Ugarte
Bertemu kembali dengan mantan bosnya, Ugarte mengalami awal kehidupan yang sulit di tim MU yang kacau. Namun, gaya tekelnya yang keras dan tanpa basa-basi telah menjadi kelebihannya. Saat bersama Amorim, dia menjadi salah satu pemain kunci dan kemungkinan akan terulang lagi di Old Trafford.
Di bawah Amorim, Ugarte bisa berkembang menjadi salah satu gelandang bertahan paling produktif di Eropa, yang mendorongnya pindah ke Paris Saint-Germain dengan biaya transfer yang mahal.
Sekarang mereka telah bersatu kembali. Tidak diragukan lagi Amorim akan mengandalkan pemain Uruguay itu sekali lagi untuk menjadi peraih bola dan penghancur lawan.
Gelandang tengah: Kobbie Mainoo
MU masih perlu menemukan cara untuk menang tanpa Mainoo dan Mason Mount bisa menjadi kunci untuk itu dalam peran box-to-box yang akan sangat cocok untuknya. Tetapi mengingat catatan kebugarannya dan kualitas Mainoo dalam penguasaan bola, sulit untuk melihat ia bukan pilihan pertama.
Remaja itu masih berkembang, tetapi permainannya paling baik jika dibiarkan kreatif.
Umpan tajam, menembus garis pertahanan, dan lari lincah membawa bola, ia perlu meningkatkan kondisi fisiknya untuk memuaskan Amorim. Bukti sejauh ini menunjukkan ia benar-benar akan melakukannya.
Ia akan menjadi kunci untuk menghancurkan pertahanan lawan yang sulit dan menyusun permainan MU.
Sayap kiri: Harry Amass
Jawaban United atas masalah bek kiri mereka sudah di depan mata. Remaja berusia 17 tahun ini yang juga merupakan alumnus Akademi Manchester United punya banyak potensi dan bakat yang bisa dimaksimalkan oleh Amorim.
Penyerang: Bruno Fernandes
Ada sedikit hal yang perlu dipahami dari segi posisi. Namun, kami rasa dengan sedikit penyesuaian, Fernandes bisa berperan baik di bawah Amorim dalam posisi yang membuatnya dapat bermain sebagai dan menciptakan gol dengan mudah.
Amorim pernah kehilangan kesempatan untuk melatih Fernandes di Sporting. Saat gelandang tersebut bergabung dengan MU pada Januari 2020, Amorim mengambil alih tim utama Sporting dua bulan berselang.
Amorim bisa memberi Fernandes banyak ruang di ruang tengah untuk tembakan dan umpan-umpan yang membuatnya menjadi pemain yang sangat populer saat ia pertama kali bergabung ke MU.
Penyerang: Marcus Rashford
Didukung oleh bek sayap yang membantu menciptakan ruang untuknya, peran penyerang tengah itu secara teknis cocok untuk Rashford.
Ia tidak harus maju ke depan atau bertahan di area penalti untuk merebut bola dan tidak terisolasi di pinggir lapangan.
Dengan kecepatan dan keterampilan kakinya yang luar biasa, jika ia dapat mempelajari gerakan yang diminta Amorim dari para penyerangnya, Rashford bisa menjadi aset yang sangat berharga. Ia menggiring bola ke arah para pemain bertahan dan membuat mereka berputar-putar.
Berganti-ganti dengan Alejandro Garnacho terasa seperti pilihan yang paling masuk akal, sementara Amad berotasi ke posisi penyerang kanan jika Fernandes mungkin turun lebih dalam.
Striker: Rasmus Hojlund
Manchester United akan melihat apa yang akan dilakukan Amorim dengan striker muda atletis asal Skandinavia itu. Tentu saja ia tidak bisa langsung berharap Hojlund menciptakan 30 gol dalam semusim.
Meskipun itu tidak akan terjadi, atletisme pemain Denmark dan kemampuannya dalam merebut bola sangat membantu, baik saat menguasai maupun tidak menguasai bola.
Dalam jangka panjang, kami berharap Hojlund akan berkembang pesat, tetapi mungkin perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan sistem tersebut.
Sumber: Planet Football