Tak Anti Naturalisasi, Mantan Timnas Indonesia Ini Sanjung Patriotisme Pemain Keturunan pada R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh Gatot Sumitro diperbarui 05 Nov 2024, 09:30 WIB
Timnas Indonesia - Pemain Abroad Timnas Paling Oke Musim Ini: Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Jay Idzes (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Program naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan PSSI untuk Timnas Indonesia, kembali menjadi sorotan pada rapat dengar pendapat dengan Komisi X dan Komisi XIII DPR RI, Senin (4/11/2024).

Sorotan itu ditujukan PSSI dan pemerintah dengan catatan-catatan penting berkaitan dengan target, urgensi, dan kepentingan bibit-bibit lokal. Bunyi catatan itu antara lain.

Advertisement

"Naturalisasi terhadap olahragawan harus dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan strategis, komitmen olahragawan naturalisasi, kriteria yang jelas dan transparan, pembibitan dan pembinaan jangka panjang, dukungan bagi regenerasi pemain, dan evaluasi berkelanjutan."

"Mendesak pemerintah dan PSSI untuk memperhatikan tantangan integrasi sosial budaya Indonesia bagi olahragawan naturalisasi, dan memperhatikan kritik masyarakat yang menganggap bahwa naturalisasi olahragawan dapat menghalangi potensi olahragawan lokal."

Dalam kesempatan itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi pun meminta publik untuk tidak meragukan komitmen dari para pemain keturunan di Timnas Indonesia. Mereka pun memilki rasa cinta Tanah Air yang besar.

 

2 dari 4 halaman

Timnas Indonesia Bakal Tertinggal Jauh

Timnas Indonesia - Ilustrasi STY, Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Justin Hubner, Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, Rafael Struick (Bola.com/Adreanus Titus)

Bahkan, menurut Yunus Nusi para pemain itu rela mengalami cedera untuk bisa membela Tim Garuda di ajang internasional. "Mereka bahkan rela berdarah-darah dan cedera untuk Timnas Indonesia," ujarnya.

Mantan pemain Timnas Indonesia pada era 1990-an, Alexander Saununu, sepakat dengan langkah strategis yang digagas PSSI.

"Sejak awal program naturalisasi ini memang jadi pro kontra. Tapi, saya sebagai mantan pemain Timnas Indonesia setuju dengan kebijakan PSSI. Sepak bola dunia sudah masuk era globalisasi. Jika kita tak mengikuti arus ini, Timnas Indonesia akan tertinggal sangat jauh," katanya.

 

3 dari 4 halaman

Tak Melanggar Aturan FIFA

Pemain Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sosok yang pernah membela Tim Garuda pada pra Piala Dunia 1993 itu pun memperlihatkan pada regulasi yang diatur FIFA, terkait naturalisasi pemain diaspora.

"FIFA punya aturan ketat soal naturalisasi pemain, sedangkan apa yang dilakukan PSSI tak melanggar regulasi FIFA. Banyak negara melakukan naturalisasi," ucapnya.

"Pemain diaspora yang sudah membela Timnas Indonesia terbukti punya darah keturunan Indonesia. Jadi kita tak perlu meragukan jiwa patriotisme mereka," ucapnya.

 

4 dari 4 halaman

Tampil Serius

Jay Idzes (dua dari kiri) menjadi kapten saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi, Jumat (6/9/2024). (Instagram/jayidzes).

Mantan penggawa Pelita Jaya dan Mastrans Bandung Raya ini melihat kecintaan Jay Idzes dkk. terhadap Indonesia telah dibuktikan pada laga-laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Kita sebagai mantan pemain bisa melihat apakah pemain diaspora itu tampil setengah hati atau serius. Kebetulan saya nonton di GBK saat Timnas Indonesia melawan Australia. Mereka sangat serius dan mengeluarkan segala kemampuannya untuk Timnas Indonesia," tuturnya.

Timnas Indonesia Beruntung

Alexander Saununu malah menyatakan seharusnya Timnas Indonesia beruntung bisa 'memulangkan' kembali banyak pesepak bola keturunan ke Tanah Air.

"Warga negara Indonesia yang menikah dan tersebar di luar negeri juga aset bangsa ini. Mereka telah melahirkan keturunan yang punya talenta main bola. Bandingkan dengan Malaysia yang kesulitan mendapatkan pemain diaspora, karena stok keturunan di luar negeri sangat terbatas," paparnya.

Berita Terkait