Bola.com, Jakarta - Dua kontestan asal Jawa Tengah, PSIS Semarang dan Persis Solo, mengalami nasib yang memprihatinkan pada BRI Liga 1 2024/2025. Performa kedua tim tak kunjung membaik hingga terlempar menuju papan bawah klasemen.
Pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025, PSIS serta Persis sama-sama mengalami kekalahan di kandang. PSIS Semarang, misalnya, digebuk Persebaya Surabaya dengan skor 0-1, sedangkan Persis Solo takluk 0-2 dari PSS Sleman.
Hasil tersebut membawa keduanya semakin nyungsep di tangga klasemen sementara Liga 1 musim ini. PSIS Semarang dan Persis Solo sama-sama mengoleksi tujuh poin dari 10 laga. Tim Mahesa Jenar yang unggul head-to-head atas Laskar Sambernyawa berada di peringkat ke-15.
Sementara itu, Persis Solo mulai terperosok ke zona merah karena berada di peringkat ke-16 klasemen sementara BRI Liga 1. Bukan tidak mungkin, peringkat kedua tim akan semakin melorot, karena ada satu tim di zona merah yang belum bertanding.
Catatan Serupa
PSIS Semarang dan Persis Solo memang memiliki catatan yang sangat identik pada 10 pertandingan awal BRI Liga 1 2024/2025. Mereka hanya bisa mengamankan dua kemenangan saja.
Satu pertandingan lainnya berakhir dengan imbang serta tujuh sisanya berujung kekalahan. Catatan inilah yang membuat jumlah poin dua kontestan asal Jawa Tengah itu setara, yakni tujuh poin dari 10 laga.
Sebetulnya, selisih gol keduanya juga mirip karena sama-sama mengukir (-7). PSIS mencatatkan angka itu karena baru mencetak tujuh gol dan kebobolan 12 kali, sedangkan Persis menghasilkan tujuh gol dan kemasukan 16 kali.
Nestapa di Kandang
Hasil buruk semacam ini tak terlepas dari kegagalan keduanya dalam mengamankan poin penuh saat bermain kandang. Kondisi ini sangat merugikan karena mereka tak bisa memaksimalkan momentum itu dengan baik.
Dari lima laga kandang, Tim Mahesa Jenar hanya bisa menang satu kali saja. Empat laga lainnya berujung kekalahan. Anak asuh Gilbert Agius tersebut memang menghadapi kendala karena terusir dari Stadion Jatidiri.
Sementara itu, Laskar Sambernyawa memang bisa menghasilkan dua kemenangan di kandang. Sayangnya, tiga laga lainnya harus berakhir dengan kekalahan sehingga harus kehilangan poin yang krusial.
Protes Suporter
Catatan buruk yang terus menerus dialami PSIS dan Persis memang akhirnya mulai membuat suporter dari kedua kubu gerah. Mereka mulai melayangkan protes keras terhadap pihak manajemen klub.
Konflik di kubu Mahesa Jenar turut diperparah dengan meruncingnya hubungan CEO PSIS, Yoyok Sukawi, dengan salah satu pentolan suporter yang berasal dari kelompok Panser Biru, yakni Kepareng alias Wareng, yang berbuntut pelaporan ke pihak kepolisian.
Sementara itu, di Kota Bengawan, suporter mulai melancarkan aksi protesnya dengan menyegel kantor Persis Store yang berada di dekat Stadion Manahan. Ini menjadi bentuk luapan kekecewaan mereka terhadap hasil buruk pada awal musim ini.