PSIS dan Persis Sama-Sama Nyungsep di BRI Liga 1: Dua Tim Jateng Bernasib Malang, Suporter Mulai Meradang!

oleh Radifa Arsa diperbarui 05 Nov 2024, 10:19 WIB
Penyerang Persis Solo, Ramadhan Sananta (tengah), saat berusaha menembak bola di hadapan bek PSIS Semarang, Alfeandra Dewangga, pada duel Derbi Jawa Tengah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)   

Bola.com, Jakarta - Dua kontestan asal Jawa Tengah, PSIS Semarang dan Persis Solo, mengalami nasib yang memprihatinkan pada BRI Liga 1 2024/2025. Performa kedua tim tak kunjung membaik hingga terlempar menuju papan bawah klasemen.

Pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025, PSIS serta Persis sama-sama mengalami kekalahan di kandang. PSIS Semarang, misalnya, digebuk Persebaya Surabaya dengan skor 0-1, sedangkan Persis Solo takluk 0-2 dari PSS Sleman.

Advertisement

Hasil tersebut membawa keduanya semakin nyungsep di tangga klasemen sementara Liga 1 musim ini. PSIS Semarang dan Persis Solo sama-sama mengoleksi tujuh poin dari 10 laga. Tim Mahesa Jenar yang unggul head-to-head atas Laskar Sambernyawa berada di peringkat ke-15.

Sementara itu, Persis Solo mulai terperosok ke zona merah karena berada di peringkat ke-16 klasemen sementara BRI Liga 1. Bukan tidak mungkin, peringkat kedua tim akan semakin melorot, karena ada satu tim di zona merah yang belum bertanding.

 

2 dari 5 halaman

Catatan Serupa

Kapten Persis Solo, Rian Miziar, saat berebut bola dengan pemain asing PSIS Semarang dalam duel Derbi Jawa Tengah yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/Radifa Arsa)

PSIS Semarang dan Persis Solo memang memiliki catatan yang sangat identik pada 10 pertandingan awal BRI Liga 1 2024/2025. Mereka hanya bisa mengamankan dua kemenangan saja.

Satu pertandingan lainnya berakhir dengan imbang serta tujuh sisanya berujung kekalahan. Catatan inilah yang membuat jumlah poin dua kontestan asal Jawa Tengah itu setara, yakni tujuh poin dari 10 laga.

Sebetulnya, selisih gol keduanya juga mirip karena sama-sama mengukir (-7). PSIS mencatatkan angka itu karena baru mencetak tujuh gol dan kebobolan 12 kali, sedangkan Persis menghasilkan tujuh gol dan kemasukan 16 kali.

 

3 dari 5 halaman

Nestapa di Kandang

Para pemain PSIS Semarang merayakan kemenangan pentingnya pada laga Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/ Radifa Arsa)

Hasil buruk semacam ini tak terlepas dari kegagalan keduanya dalam mengamankan poin penuh saat bermain kandang. Kondisi ini sangat merugikan karena mereka tak bisa memaksimalkan momentum itu dengan baik.

Dari lima laga kandang, Tim Mahesa Jenar hanya bisa menang satu kali saja. Empat laga lainnya berujung kekalahan. Anak asuh Gilbert Agius tersebut memang menghadapi kendala karena terusir dari Stadion Jatidiri.

Sementara itu, Laskar Sambernyawa memang bisa menghasilkan dua kemenangan di kandang. Sayangnya, tiga laga lainnya harus berakhir dengan kekalahan sehingga harus kehilangan poin yang krusial.

 

4 dari 5 halaman

Protes Suporter

Suporter PSIS Semarang ketika mendukung klub kebanggaannya di Stadion Moch Soebroto, Magelang. (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Catatan buruk yang terus menerus dialami PSIS dan Persis memang akhirnya mulai membuat suporter dari kedua kubu gerah. Mereka mulai melayangkan protes keras terhadap pihak manajemen klub.

Konflik di kubu Mahesa Jenar turut diperparah dengan meruncingnya hubungan CEO PSIS, Yoyok Sukawi, dengan salah satu pentolan suporter yang berasal dari kelompok Panser Biru, yakni Kepareng alias Wareng, yang berbuntut pelaporan ke pihak kepolisian.

Sementara itu, di Kota Bengawan, suporter mulai melancarkan aksi protesnya dengan menyegel kantor Persis Store yang berada di dekat Stadion Manahan. Ini menjadi bentuk luapan kekecewaan mereka terhadap hasil buruk pada awal musim ini.

5 dari 5 halaman

Simak Persaingan Musim Ini:

Berita Terkait