Legenda Timnas Indonesia: Lini Belakang Sudah Oke Setelah Kevin Diks Gabung, Tinggal Tengah dan Depan

oleh Choki Sihotang diperbarui 06 Nov 2024, 10:30 WIB
Kevin Diks menjalani pemanasan jelang Firm Derby di Superliga Denmark antara Brondby Vs FC Copenhagen, Minggu (27/10/2024). (Dok. FC Copenhagen)

Bola.com, Jakarta Akhirnya, yang ditunggu-tunggu muncul juga. Ya! Dalam waktu yang tak lama lagi, Timnas Indonesia akan diperkuat darah segar pemain keturunan, Kevin Diks.

DPR, belum lama ini, sepakat untuk menerima usulan naturalisasi Kevin Diks. Itu berarti, jagoan di lini belakang klub papan atas Denmark, Copenhagen, bakal menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) mengikuti jejak pemain keturunan Beland - Indonesia lainnya macam Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick.

Advertisement

Selain Kevin Diks, dua nama lainnya yang juga bakal mengantongi KTP Indonesia adalah Estella Loupatty dan Noa Leatomu.

Khusus Kevin Diks, bek berdarah Maluku berusia 28 tahun itu diharapkan bisa memperkuat Timnas Indonesia dalam lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Rencananya, pada 15 dan 19 November mendatang, tim besutan Shin Tae-yong akan menjamu Jepang dan Arab Saudi di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Kevin Diks, bek tengah FC Copenhagen berusia 27 tahun ini merupakan pesepak bola Belanda yang memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya dari Ambon. Saat ini ia tengah menjalani musim ketiga bersama FC Copenhagen. (AFP/Ritzau Scanpix/Liselotte Sabroe)

Kehadiran Kevin Diks pastinya membawa harapan besar bagi rakyat Indonesia, mengingat pemilik nama lengkap Kevin Diks Bakarbessy kenyang pengalaman di level atas Eropa.

Patar Tambunan, legenda lawas Timnas Indonesia yang juga merupakan salah satu bek kanan terbaik di masanya, ikut angkat suara jelang kedatangan Kevin Diks.

Sosok yang ikut menggondol medali emas sepak bola SEA Games 1987 di Jakarta itu mengatakan bahwa saat ini Shin Tae-yong sudah kelebihan muatan di sektor pertahanan.

"Kondisi tim saat ini kan sudah banyak pemain bertahan. Sebenarnya yang perlu itu kan lini depan," kata Patar Tambunan via tayangan YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali.

"Makanya, kenapa lebih banyak mengambil posisi bertahan. Kenapa nggak lini tengah dan lini depan. Padahal permasalahan kita itu kan di lini tengah dan depan."

 

2 dari 3 halaman

Pilihan Bek Kanan

Pemain Timnas Irak, Bashar Resan (kiri) terjatuh usai perebutan bola dengan pemain Indonesia, Sandy Walsh pada laga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Ditanya soal bek kanan pilihannya apakah Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri, Sandy Walsh, Eliano Reijnders, atau yang teranyar Kevin Diks, Patar Tambunan menjadikan nama terakhir sebagagai pilihan pertama.

"Yang kedua Sandy Walsh, ketiga Asnawi, dan keempat baru Yakob Sayuri," ujar Patar Tambunan.

Bagaimana dengan Eliano Reijnders? "Dia bisa ditarik jadi gelandang, winger juga bisa, atau bek tengah", kata Patar Tambunan.

3 dari 3 halaman

Pilihan Bek Kiri

Calvin Verdonk tak hanya bertugas mematikan semua pergerakan lawan yang berani mendekat ke gawang Maarten Paes, melainkan juga sering melakukan tikaman dari sisi kiri via skema serangan balik. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kalau pilihan pertama bek kiri siapa? "Saya lebih condong ke Calvin Verdonk. Saya melihat selama ini cukup bagus. Apalagi dia punya akurasi passing dan beberapa kali membahayakan gawang lawan. Umpan-umpan dari sektor kirinya cukup bagus," tandas Patar Tambunan.

"Secaara keseluruhan saya lihat lini belakang kita sudah cukup bagus. Cuma ya itu tadi yang saya bilang, sektor tengah dan depan yang dievaluasi lagi. Kalau bisa ada penambahan pemain naturalisasi supaya tim kita lebih solid dan lebih kuat lagi," pungkas Patar Tambunan, kelahiran Medan 11 Juni 1965.

 

Berita Terkait