PSIS Semarang Ukir Rekor Start Terburuk di Era Liga 1: Catatan 10 Laga Awal Paling Jeblok dalam Enam Musim Terakhir

oleh Radifa Arsa diperbarui 06 Nov 2024, 13:00 WIB
Para pemain PSIS Semarang merayakan kemenangan pentingnya pada laga Derbi Jawa Tengah melawan Persis Solo dalam duel yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (17/8/2024). (Bola.com/ Radifa Arsa)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang mengukir rekor paling buruk pada kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 setelah melewati tujuh pertandingan beruntun tanpa meraih kemenangan. Ini menjadi catatan yang paling memprihatinkan sejak mereka kembali promosi di kasta tertinggi.

Kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 0-1 pada pertandingan pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/2025 menjadi momen terendah bagi PSIS Semarang selama mengarungi persaingan kasta tertinggi dalam enam musim terakhir.

Advertisement

Sebab, dengan kekalahan itu, kini Mahesa Jenar telah melewati tujuh laga tanpa meraih kemenangan. Akibatnya, posisi mereka semakin merosot menuju peringkat ke-15 klasemen sementara dengan koleksi tujuh poin dari 10 laga.

Catatan ini menjadi rekor terburuk mereka sejak merebut tiket promosi dari Liga 2 2017. Sebab, jumlah tujuh poin ini menjadi koleksi terendah PSIS Semarang dalam melakoni 10 pertandingan awalnya di kasta tertinggi, terutama di era kompetisi Liga 1.

 

2 dari 4 halaman

Pecahkan Rekor Terburuk

Sebelumnya, catatan terburuk PSIS Semarang pada 10 pertandingan awal terjadi pada Liga 1 2018. Ketika itu, situasinya memang cukup wajar mengingat Mahesa Jenar berstatus sebagai salah satu tim promosi di kasta tertinggi.

Dari 10 pertandingan awal di Liga 1 2018, PSIS yang kala itu diasuh oleh Vincenzo Alberto Annese harus mengalami enam kekalahan pada 10 laga awal. Dua laga lainnya berujung kemenangan dan enam sisanya berakhir imbang.

Dengan hasil itu, Mahesa Jenar mengumpulkan total delapan poin dari 10 laga. Selama bertahun-tahun, angka ini menjadi yang terburuk dan bertahan hingga beberapa musim. Dan akhirnya baru terpecahkan pada BRI Liga 1 musim ini.

Beruntung, performa buruk itu tak berlanjut hingga akhir musim. Hasil yang diukir PSIS mengalami perbaikan setelah diasuh oleh pelatih asal Padang, Jafri Sastra. Di akhir musim, Mahesa Jenar bisa finish di peringkat ke-10 klasemen.

 

3 dari 4 halaman

Pernah Tampil Gacor

PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Sebetulnya, PSIS Semarang memiliki pengalaman yang baik saat mengawali musimnya pada Liga 1 2021/2022.

Setelah kompetisi kembali dilanjutkan akibat pandemi Covid-19, Mahesa Jenar ketika itu langsung gas pol di awal.

Sebab, PSIS sempat melewati delapan pertandingan tanpa kekalahan. Hasil negatif itu baru diukir Mahesa Jenar pada pekan ke-9 Liga 1 2021/2022, tepatnya saat ditekuk Persib Bandung dengan skor 0-1.

Kala itu, tim asal Kota Atlas ini menghasilkan 19 poin dari 10 pertandingan awal. Mereka mengoleksi lima kali kemenangan, empat imbang, dan hanya satu kali kalah. Ini menjadi start paling baik bagi PSIS di era Liga 1.

Sayangnya, pencapaian semacam ini belum bisa diulangi oleh PSIS pada beberapa musim terakhir, termasuk ketika tampil menggebrak bersama pelatih asal Malta, Gilbert Agius, pada BRI Liga 1 musim lalu.

Ketika itu, PSIS memang tengah mencatatkan musim terbaiknya hingga nyaris menembus fase championship series BRI Liga 1 2023/2024. Sayangnya, mereka gagal mengikuti persaingan hingga akhir karena kehilangan beberapa pilar akibat cedera.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Hasil 10 Laga Pertama PSIS di Era Liga 1

  • Liga 1 2018: 8 Poin (2 menang, 2 imbang, 6 kalah)
  • Liga 1 2019: 14 Poin (4 menang, 2 imbang, 4 kalah)
  • Liga 1 2020: Terhenti karena pandemi Covid-19
  • Liga 1 2021/2022: 19 Poin (5 menang, 4 imbang, 1 kalah)
  • Liga 1 2022/2023: 11 Poin (3 menang, 2 imbang, 5 kalah)
  • Liga 1 2023/2024: 15 Poin (4 menang, 3 imbang, 3 kalah)
  • Liga 1 2024/2025: 7 Poin (2 menang, 1 imbang, 7 kalah)

Berita Terkait