Cerita Silvio Escobar yang Pilih Jadi WNI: Keputusan yang Mudah dan Tak Diprotes Keluarga Besar

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 06 Nov 2024, 14:00 WIB
Penyerang Madura United, Silvio Escobar. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Jakarta - Nama Silvio Escobar pernah menghiasi deretan striker tajam di kompetisi sepak bola Indonesia beberapa tahun lalu. Pemain asal Paraguay itu tercatat sempat menjadi striker di PSM Makassar, Perseru Serui, Persija Jakarta, PSIS Semarang, hingga Madura United.

Pria bernama lengkap Silvio Escobar Benitez saat ini sedang membela Dejan FC di Liga 2 2024/2025. Berbicara tentang Silvio Escobar, berarti ikut membicarakan status Warga Negara Indonesia (WNI) yang dimilikinya sejak empat tahun lalu.

Advertisement

Ya, Silvio Escobar secara resmi dan sah sebagai seorang WNI pada tahun 2020. Ia memiliki istri orang Indonesia, lama menetap di Indonesia sejak 2014, menjadikannya mantap berkewarganegaraan Indonesia.

Lantas seperti apa ceritanya sehingga memutuskan menjadi seorang WNI, ketimbang mempertahankan kewarganegaraan Paraguay yang menjadi tempat kelahiran dan keluarga besarnya.

 

2 dari 4 halaman

Pertama Mendarat di Indonesia

Penyerang Persela Lamongan, Silvio Escobar melakukan selebrasi bersama Lee Yujun setelah mencetak gol ke gawang Persjap Jepara dalam laga pembuka Liga 2 2023/2024, Minggu (10/9/2023) petang di Staadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur. (Bola.com/Abdul Aziz)

Silvio Escobar lahir di Asuncion, Ibu Kota Paraguay pada 18 Juli 1986 atau berusia 38 tahun. Sejak kecil dan tumbuh besar bersama keluarganya di negara Amerika Latin itu.

Escobar memulai kiprah bermain sepak bola di usia 17 tahun. Pada tahun 2014, ada momen menarik ketika ia sudah menandatangani kontrak dengan salah satu klub di Paraguay. Namun tiba-tiba pemilik klub itu justru menawarinya bermain di Indonesia, negara yang sama sekali tidak pernah tahu dalam pikirannya.

"Jujur awalnya enggak tahu sepak bola Indonesia. Ceritanya pada suatu hari Minggu pagi tanda tangan kontrak dengan klub Liga 2 Paraguay untuk kontrak 2 tahun. Saya pulang dan ditelepon bos klub itu dan menawari saya bermain di Indonesia atau tetap di klub itu," kenang Silvio Escobar dalam obrolannya di kanal Youtube Bicara Bola by Akmal.

"Saya putuskan mau meski belum pernah tahu Indonesia seperti apa, ada teman yang meminta saya untuk tidak datang ke Indonesia. Tapi keluarga memberikan dukungan dan saya tetap datang ke Indonesia,"

 

3 dari 4 halaman

Enggak Jauh Beda sama Paraguay

Setelah mendarat di Indonesia, Silvio Escobar membela Persepam Madura sebagai klub pertamanya pada 2014. Kehangatan masyarakat hingga makanan yang cocok di lidahnya, membuat ia kerasan.

Silvio Escobar kemudian berkelana di sejumlah klub mapan Liga Indonesia hingga sekarang yang merupakan tahun ke-10 menetap di Indonesia. Escobar kini membela klub Liga 2, Dejan FC.

"Saya paling cocok dengan nasi goreng ketika pertama kali di Indonesia. Hampir setiap hari makan nasi goreng. Masyarakatnya hampir sama dengan di Paraguay, friendly dan welcome banget, itu yang membuat saya jadi betah di sini," ujarnya.

"Tahun 2020 saya resmi jadi WNI, karena faktor keluarga, sudah punya istri dan keluarga di sini, ya memutuskan untuk menjadi WNI. Orang tua tidak mempersoalkan, selalu memberi dukungan selama itu positif."

"Perubahan status WNI saya juga beda dengan pemain-pemain yang ada sekarang masuk ke Timnas Indonesia yang harus ada sumpah WNI. Sementara saya melalui jalur penjamin dan sponsor dari istri," jelasnya menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Masuk Islam

Selain menjadi WNI, Silvio Escobar turut mengalami perjalanan spiritualnya di Indonesia. Pemain berusia 38 tahun itu sudah menjadi mualaf atau memeluk agama islam setelah satu tahun berada di Indonesia, jauh sebelum memutuskan menjadi WNI.

Lingkungannya ketika membela Persepam Madura, membuat Silvio Escobar dekat Islam. Seorang asisten pelatih di klubnya Persepam kala itu yang membuatnya semakin menyelami spiritual islam. Ia merasa nyaman, tenang, hingga memutuskan memeluk agama islam.

"Di Agama saya sebelumnya, saya sering di dunia malam, sementara 2015 masuk Islam membuat hidup saya berubah 100 persen. Di belakang mes Persepam ada masjid. Sebenarnya Islam dan Katholik agama saya dulu, hampir sama, cuma bedanya adalah waktunya salat atau berdoa."

"Sekarang kalau sebelum pertandingan di klub ada Yasinan dan saya ikut. InsyaAllah nanti kalau ada rezeki mau berangkat umrah atau naik haji sama keluarga," beber Silvio Escobar.

Sumber: Bicara Bola by Akmal

Berita Terkait