Bola.com, Jakarta - Beberapa kontestan Pegadaian Liga 2 2024/2025 serius membenahi skuadnya. Posisi pelatih jadi fokus utama.
Pergantian kursi nakhoda ini diprediksi membuat persaingan putaran kedua bakal makin sengit. Apalagi para arsitek yang datang adalah sosok kawakan kaya pengalaman dan prestasi.
Gebrakan dimulai oleh Persikabo 1973 yang secara mengejutkan memutus kerjasama dengan Djadjang Nurdjaman.
Gegara Djadjang Nurdjaman tak mampu mengentaskan eks Liga 1 itu dari posisi jurukunci Grup 1, pihak Persikabo 1973 pun mendatangkan Budiardjo Thalib.
Pelatih asal Makassar itu diharapkan masih memiliki magis seperti pernah ditunjukkannya ketika membawa Persik juara Liga 1 2019 sekaligus promosi ke Liga 1 2020.
Setelah lengser dari Laskar Padjajaran, Djadjang Nurdjaman tak lama menganggur. Dalam hitungan hari, pelatih yang mempersembahkan gelar juara Liga 1 2014 kepada Persib itu langsung dicaplok Gresik United.
Kebetulan posisi pelatih kepala Laskar Joko Samudro sedang lowong setelah ditinggalkan Stefan Rulin Keeltjes. Tampaknya pelatih muda itu memilih cooling down setelah meninggalnya ayah tercinta, Ruddy William Keeltjes.
Bonggo Pribadi ke Persiku Kudus
Dua tim asal Jateng, Persiku dan Persijap, juga melakukan penyegaran. Bonggo Pribadi merapat ke Kudus. Mantan kapten PSIS asal Surabaya ini menduduki kursi panas yang ditinggalkan koleganya sesama mantan stoper andal Timnas Indonesia yakni 'Jenderal' Sudirman.
Persikabo 1973, Gresik United, dan Persiku mendatangkan pelatih baru karena posisi pelatih memang lowong dan ingin bangkit dari keterpurukan. Namun berbeda dengan restorasi pucuk pimpinan tim di Persijap.
Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, berada di papan atas Grup 2. Mereka menempati peringkat ketiga dengan koleksi 15 poin.
Widodo Gabung Persijap
Tapi Persijap tak mau berada di bawah bayangan PSIM dan Bhayangkara FC. Solusinya Kahudi Wahyu terpaksa harus diputus kontrak. Sebagai penggantinya, Widodo C. Putro pun didatangkan dari rumahnya di Gresik.
Mantan striker Timnas Indonesia era 1990-an ini punya prestasi pernah mengangkat Persita naik ke kasta Liga 1 pada 2020.
Pada laga final Liga 2 2019 silam di Bali, Persita jadi runner-up setelah dijegal Persik. Budiardjo Thalib yang kini menukangi Persikabo 1973 lah yang menggagalkan ambisi Widodo C. Putro.