Bola.com, Jakarta - Bali United terpaksa merelakan puncak klasemen di akhir pekan ke-10 BRI Liga 1 2024/25. PSBS Biak menjadi biang kerok kegagalan anak asuh Stefano Cugurra.
Serdadu Tridatu sejatinya mendapatkan keuntungan walau berstatus tim tamu. Pertandingan keduanya dimainkan di markas Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (3/11/2024).
Namun, apa yang ditunjukkan di lapangan justru berbanding terbalik. Bali United takluk dari PSBS Biak lewat sepakan bebas Williams Lugo dan tembakan kencang Alexsandro.
Kemenangan ini sendiri menjadikan tim berjuluk Badai Pasifik itu sebagai tim promosi terbaik. Mereka mengumpulkan 15 poin dan bercokol di peringkat 10.
Melihat jadwal laga-laga selanjutnya, bukan tak mungkin kejutan PSBS Biak masih berlanjut. Lantas, apa yang membuat jawara Liga 2 musim lalu itu tampil oke? Berikut ulasan selengkapnya.
Dampak Instan Pemain Asing
Tak bisa dimungkiri, kehadiran pemain asing akan menentukan kualitas sebuah tim. Beruntung, mayoritas ekspatriat PSBS Biak mampu tampil baik sejauh ini.
Julian Velazquez tampil begitu prima di belakang. Jonathan Machado dan Williams Lugo mengawal lapangan tengah dengan ciamik. Sementara Alexsandro melanjutkan ketajamannya seperti musim lalu.
Itu masih belum menghitung Jaimerson dan Takuya Matsunaga yang sudah mengenal atmosfir sepak bola Indonesia. Plus Pablo Arganaraz yang mulai menggeliat selepas jeda internasional lalu.
Elie Aiboy, Otak Sesungguhnya PSBS
PSBS Biak sebetulnya tak langsung tampil moncer pada awal musim. Juan Esnaider yang gagal membawa kemenangan, terpaksa dicoret untuk kebaikan tim.
Angin perubahan datang saat Elie Aiboy menjabat sebagai caretaker. PSBS langsung melejit dengan rentetan kemenangan, di bawah tangan dingin sang legenda Timnas Indonesia.
Kehadiran Emral Abus tak serta merta membuat peran Elie terpinggirkan. Semua orang tahu siapa otak sesungguhnya di balik permainan menawan John Pigai dkk.
Duo Naturalisasi Gaek Trengginas
Kehebatan PSBS Biak tak lepas dari peran dua pemain gaek yakni Fabiano Beltrame dan Alberto 'Beto Goncalves. Duo yang telah menyentuh kepala empat itu, masih trengginas di usia senjanya.
Fabiano menjalin kemitraan sehati dengan Julian Velazquez. Tak hanya saling mengisi di pertahanan, mereka kerap jadi pemecah kebuntuan timnya dalam situasi bola mati.
Sementara itu, Beto tetap mematikan di muka gawang. Eks Timnas Indonesia itu baru saja memperbarui rekor atas namanya sebagai pencetak gol tertua Liga 1.