Bola.com, Jakarta - PSIM Yogyakarta tampil meyakinkan pada musim ini. Tim berjulukan Laskar Mataram itu memuncaki klasemen sementara Grup 2 Pegadaian Liga 2 2024/2025.
Pasukan Seto Nurdiyantoro itu unggul atas rival-rival kuat seperti Bhayangkara FC dan Persijap Jepara. Setelah menjalani delapan pertandingan, PSIM Yogyakarta memimpin dengan torehan 17 poin.
Perinciannya meraih empat kemenangan, tiga imbang, dan sekali kalah. Saat ini, PSIM Yogyakarta mengantongi poin sama dengan Bhayangkara FC yang membuntuti di urutan kedua. Namun, Laskar Mataram unggul agresivitas gol.
Ada tiga faktor yang membuat PSIM Yogyakarta bisa menjaga momentum positif sepanjang putaran pertama Pegadaian Liga 2 2024/2025. Yuk simak ulasannya di bawah ini.
Skuad Mumpuni
Seto Nurdiyantoro kembali menangani PSIM pada awal musim ini. Comeback Seto membawa dampak besar pada penampilan Laskar Mataram. Sempat kesulitan memetik kemenangan dalam tiga laga beruntun, PSIM Yogyakarta bangkit di tiga partai berikutnya dengan hasil luar biasa.
Dalam tiga pertandingan terkini, Laskar Mataram berhasil menekuk lawan-lawannya dengan skor meyakinkan. Menghajar Persekat Tegal tiga gol tanpa balas, serta melumat Persikas Subang dan Persiku Kudus dengan skor identik 5-0.
Pencapaian PSIM sejauh ini tak lepas dari kedalaman skuad yang dimiliki. Bursa transfer awal musim dimanfaatkan manajemen Laskar Mataram dengan sangat baik. Mereka merekrut pemain sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan sang pelatih.
Tak lagi membeli kucing dalam karung, komposisi pemain PSIM pada musim ini bisa dibilang lebih baik ketimbang tahun lalu. Hasilnya, Laskar Mataran kini memiliki salah satu skuad paling solid dengan pemain-pemain penting di sejumlah sektor.
Sang Bomber Moncer
Rafael Rodrigues alias Rafinha menjadi satu di antara rekrutan terbaik PSIM pada musim ini. Kemenangan demi kemenangan yang diraih Laskar Mataram tak lepas dari peran penyerang asal Brasil tersebut. Ya, Rafinha memang jadi aktor protagonis di depan gawang lawan.
Sejauh ini, bomber berusia 32 tahun itu sudah menyarangkan delapan gol. Torehan itu sekaligus menjadikan eks pemain PSCS Cilacap tersebut top scorer sementara Liga 2 musim ini. Luar biasa!
Penyerang berpostur 170 cm itu seolah berlari sendirian meninggalkan rivalnya macam Corfe Deri (Persiraja Banda Aceh), Fareed Sadat (Persikabo 1973), dan Omid Popalzay (PSPS Pekanbaru) yang masing-masing mengemas enam gol.
Rafinha selalu tampil di seluruh pertandingan yang dimainkan Laskar Mataram. Secara keseluruhan dia berada di lapangan selama 600 menit. Dia hanya absen mencetak gol saat timnya bersua Persijap Jepara dan Nusantara United.
Dukungan Luar Biasa Suporter
Faktor lain yang membuat PSIM mampu berbicara banyak pada musim ini adalah dukungan masif dari para suporter. Fans Laskar Mataram selalu memberikan suntikan semangat tiap kali tim kesayangannya berlaga di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.
Mereka memainkan peran pemain ke-12 dengan sangat baik. Dukungan ini bisa dilihat dari laga home terakhir putaran pertama Liga 2 kontra Persekat pada Minggu, 27 Oktober lalu.
Panitia penyelenggara mencatat, jumlah penonton yang hadir menyaksikan pertandingan tersebut adalah 9.304 orang. Dukungan dua wadah suporter PSIM yakni Brajamusti dan The Maident di laga tersebut benar-benar jadi dorongan semangat ekstra untuk Asyraq Gufron dkk.
Laskar Mataram pun sukses mengalahkan tamunya meski sempat kesulitan membikin gol hingga menit-menit akhir babak pertama.