Kedekatan Sepak Bola Indonesia dengan Jepang: Galatama Dulu Jadi Liga Percontohan JLeague Lho!

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 08 Nov 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi - Ricky Yakobi, Pratama Arhan, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, nuansa Liga Jepang (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Di tahun 80-an, Jepang pernah menjadikan kompetisi Galatama di Indonesia sebagai tempat untuk mempelajari cara mengelola sepak bola. Dengan dukungan ekosistem yang positif, sepak bola Jepang sekarang malah sangat maju, jauh lebih maju.

Saat Indonesia mengadakan Galatama pada tahun 1979, Jepang memanfaatkan kemajuan sepak bola di negaranya. Meskipun sebenarnya, sepak bola pertama di Indonesia dan Jepang dimulai hanya satu tahun kemudian.

Advertisement

Delegasi Jepang mengunjungi Indonesia pada tahun 1979 untuk mempelajari kompetisi semi-profesional Galatama. Sementara Liga Indonesia pertama kali dimulai pada tahun 1994-1995, sepak bola Jepang baru dimulai pada tahun 1993.

Saat itu, Liga Indonesia, juga dikenal sebagai Ligina, terdiri dari Galatama dan Perserikatan. Jepang disebut memanfaatkan perkembangan sepak bola yang dinamis.

2 dari 4 halaman

Angkatan Pertama Pesepak Bola Indonesia di Liga Jepang

Mantan striker Timnas Indonesia, Ricky Yakobi saat melatih di salah satu lapangan di Jakarta. Nama Ricky mulai dikenal setelah membawa Timnas Indonesia lolos ke semifinal Asia Games 1986 di Korea Selatan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada eranya, Ricky Yakobi adalah sosok penyerang yang sangat disegani. Ia adalah pemain Indonesia pertama yang bisa menembus Liga Jepang.

Ricky melakukannya di tahun 1988. Saat itu sosok asal Sumatera Utara itu memperkuat Matsushita. Sebuah klub yang kemudian berubah nama jadi Gamba Osaka.

Namun, karier Ricky di klub tersebut hanya berumur jagung. Ia pun hanya bisa mencatatkan enam penampilan dan satu gol di Matshushita.

Cedera dan adaptasi cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia jadi kendala bagi Ricky saat itu. Ia pun menyudahi kariernya di Jepang yang singkat dan kembali ke Tanah Air untuk kembali ke Arseto Solo.

3 dari 4 halaman

Generasi Berikutnya

Pemain Persik Kediri, Irfan Bachdim. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Setelah Ricky, Irfan Bachdim jadi pemain Indonesia kedua yang merasakan atmosfer sepak bola Jepang. Bachdim bergabung dengan Ventforet Kofu di tahun 2014.

Pemain yang bisa bermain di beberapa posisi di lini tengah dan depan ini bergabung dengan Consadole Sapporo pada Maret 2014. Namun, karier Stefano Lilipaly di klub tersebut hanya sebentar.

Ia hanya bertahan tujuh bulan saja di Sapporo. Di akhir 2014, ia memutuskan menerima pinangan dari Persija Jakarta.

4 dari 4 halaman

Terkini Pratama Arhan

Pratama Arhan (Dok Tokyo Verdy)

PSIS Semarang merupakan klub profesional pertama Pratama Arhan. Jauh sebelum membela panji-panji Laskar Mahesa Jenar, ia mengawali belajar bermain sepak bola di SSB Putra Mustika, Blora yang merupakan kampung halamannya.

Mimpi Pratama Arhan untuk berkarier di luar negeri terwujud. Bek PSIS Semarang itu resmi bergabung dengan klub Jepang, Tokyo Verdy.

Sejak bergabung dengan Tokyo Verdy pada Maret 2022, Pratama Arhan kesulitan masuk skuad di J2 League. Bek sayap kiri berkaki kidal ini hanya berlaga dua kali dengan total 55 menit.

Pada musim ini atau 2023, Pratama Arhan bahkan hanya diturunkan sekali sebagai pengganti selama sepuluh menit.

Pratama Arhan hanya mendapatkan kesempatan untuk bertanding di Piala Kaisar Jepang 2023 dengan dua kali beraksi dan mencatatkan 200 menit.

Berita Terkait