Bola.com, Jakarta - Pemain sayap Manchester United, Alejandro Garnacho, merasakan tekanan saat bermain untuk Argentina.
Garnacho mengakui bahwa ia sangat menyadari tanggung jawab saat mengenakan seragam Argentina.
"Beberapa kali pertama, sedikit lebih sulit bagi saya. Selalu sulit beradaptasi saat Anda baru. Namun, kenyataannya adalah bahwa penduduk setempat telah memperlakukan saya dengan sangat baik sejak awal. Sekarang saya merasa nyaman," katanya di situs resmi klub.
Namun, pengalaman bermain di tim nasional akan sangat berguna baginya.
"Tekanannya sangat besar karena ini adalah tim nasional yang sangat besar. Mereka telah memenangkan dua Copa America, Piala Dunia. Tekanan untuk bermain di sana, tetapi saat saya berada di lapangan, saya melupakannya. Saya mencoba melakukan apa yang saya tahu caranya. Itulah saya."
Diincar
Pemain sayap asal Argentina itu dikabarkan memiliki banyak pengagum, karena awal musimnya yang mengecewakan terus berlanjut.
Garnacho lebih sering duduk di bangku cadangan daripada menjadi pemain inti sejauh musim ini.
Menurut The Sun, klub-klub seperti Barcelona dan Juventus tengah mengincarnya untuk melihat apakah ia tersedia.
Pemain sayap itu belum menyatakan keinginannya untuk meninggalkan United, tetapi situasi manajerial klub itu mungkin juga memengaruhi masa depannya.
Manajer Erik ten Hag berada di bawah tekanan besar setelah serangkaian hasil buruk musim ini.
Situasi di MU
Manchester United menjadi sorotan publik dalam banyak hal setelah pertandingan kontra FC Porto, dini hari tadi, di Estadio do Dragao. Pada lanjutan Liga Europa 2024/2025 tersebut, MU menahan imbang tuan rumah dengan skor 3-3.
MU sempat unggul dua gol dalam rentang 20 menit. Pada menit ke-7, Marcus Rashford mencatatkan namanya di papan skor. Tiga belas menit berselang, sepakan Rasmus Hojlund membuat jala gawang tuan rumah bergetar untuk kali kedua.
Namun, euforia keunggulan MU mendadak sirna. Penyebabnya, tuan rumah justru bisa menghasilkan tiga gol berikutnya. Pepe membuat skor 1-2 setelah merobek jala Andre Onana pada menit ke-27. Setelah itu, Samu Omorodion melakukan 'brace', tepatnya pada menit ke-34' dan 50'.