Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps, mengonfirmasi pada Kamis lalu (7/11/2024) bahwa Kylian Mbappe akan absen dalam pertandingan Les Bleus di UEFA Nations League melawan Israel dan Italia.
Ini menandai kali keempat berturut-turut ia tidak tampil sebagai kapten, sebelumnya Kylian Mbappe juga melewatkan FIFA matchday Oktober lalu.
Mbappe, yang kini berusia 25 tahun, sedang menghadapi masa-masa sulit. Real Madrid mengalami kekalahan telak 0-4 dari Barcelona di Santiago Bernabéu (27/10/2024), diikuti dengan kekalahan 1-3 dari AC Milan di Liga Champions (6/11/2024).
Dalam kedua pertandingan tersebut, kontribusi Mbappé terbatas, dan kini muncul laporan tentang ketidakpuasan pemain tersebut bermain sebagai penyerang No. 9.
Menurut Mundo Deportivo, Kylian Mbappe tidak menyukai gaya permainan yang diterapkan Carlo Ancelotti. Ia dikabarkan mengatakan kepada orang-orang terdekatnya bahwa ia terbiasa dengan tim yang bermain di sekelilingnya seperti di PSG.
Kampanye dan Konspirasi Negatif
Romain Molina, jurnalis investigasi independen kenamaan asal Prancis, melaporkan bahwa Mbappe dan ibunya merasa mereka menjadi sasaran kampanye negatif oleh pers Prancis, yang menurut mereka telah menyebarkan citra buruk.
Ada ketegangan antara pemain, Deschamps, dan Federasi Sepak Bola Prancis. Ibu Kylian, Fayza Lamari, yakin ada konspirasi terhadap putranya yang berasal dari media Prancis. Mbappe, sebaliknya, yakin dia tidak bermain bagus karena Deschamps.
Molina menyebutkan bahwa situasi ini telah mencapai titik kritis, di mana Mbappe bahkan mempertimbangkan untuk mengumumkan bahwa ia tidak lagi ingin bermain untuk Prancis.
Namun, ia akhirnya memutuskan untuk memberi dirinya waktu untuk merenung.
Dapat Perlakuan Khusus?
Ketegangan juga meningkat di dalam tiimnas, dengan kiper AC Milan, Mike Maignan, dan beberapa pemain lainnya dikabarkan frustrasi dengan perlakuan khusus yang diberikan kepada Mbappe.
Kendati situasinya belum sampai menjadi krisis besar, ketegangan yang tidak terungkap mulai muncul baik di dalam timnas maupun di klub Mbappe, menurut laporan tersebut.
Deschamps berharap bisa meredakan ketegangan dengan memfasilitasi potensi kepindahan Mbappe ke situasi yang lebih baik di Real Madrid dan berencana untuk membawa Mbappé kembali ke tim di masa depan.
Sumber: PSG Talk