Bola.com, Jakarta - Manajer Man City, Pep Guardiola, mengakui bahwa mungkin sudah waktunya bagi tim lain untuk memenangkan Premier League setelah periode sukses mereka yang berkepanjangan.
Man City telah memenangkan enam dari tujuh gelar Premier League terakhir, termasuk empat kali berturut-turut, tetapi mereka kini tertinggal lima poin dari pemimpin klasemen, Liverpool, usai kalah 1-2 dari Brighton.
Kekalahan ini menandai kekalahan keempat berturut-turut bagi Guardiola dalam 17 tahun karier kepelatihannya (tanpa adu penalti), dan ini merupakan rekor empat kali kalah berturut-turut pertama Man City dalam 18 tahun sejak masa kepelatihan Stuart Pearce.
Dalam beberapa minggu terakhir, City kalah dari Bournemouth dan Brighton di liga, Tottenham di Carabao Cup, dan Sporting di Liga Champions.
"Kami harus mencoba menang lagi," ujar Guardiola kepada BBC Match of the Day.
"Empat kekalahan berturut-turut. Kami harus segera melakukan perubahan."
Dia menambahkan, "Setelah tujuh tahun memenangkan enam Premier League, mungkin satu tahun tim lain memang layak mendapatkannya."
Man City saat ini dihantui banyak cedera, termasuk Ruben Dias, John Stones, Jeremy Doku, dan Jack Grealish—meski ia dipanggil untuk membela Timnas Inggris—serta Rodri dan Oscar Bobb yang absen lebih lama.
Bek tengah Nathan Ake dan Manuel Akanji hanya cukup fit untuk berada di bangku cadangan sehingga Guardiola memberikan kesempatan pertama kali bagi Jahmai Simpson-Pusey, yang berusia 19 tahun, untuk tampil sebagai starter Man City di Premier League.
Akhir dari Era
Berbicara kepada BBC Radio 5 Live, Guardiola mengatakan, "Ini adalah olahraga. Olahraga tidak selalu menghadirkan momen indah".
"Dalam konferensi pers hari ini, saya ditanya apakah ini akhir dari era kami. Saya tahu orang ingin itu terjadi. Saya sudah merasakannya selama bertahun-tahun," jawabnya.
"Apa yang kami capai dalam beberapa tahun ini, orang mengatakan itu sulit, tetapi jika ada yang ingin mengalahkan kami, itu pasti akan terjadi karena dalam 50 tahun ke depan kami tidak akan memenangkan semua gelar Premier League. Itu tidak mungkin," imbuh manajer asal Spanyol itu.
Tidak Jauh dari Puncak Klasemen
Guardiola pernah mengalami tiga kekalahan berturut-turut bersama Bayern Munchen pada musim 2014-15, dan kalah dalam adu penalti di pertandingan keempat.
Kekalahan terburuknya sebagai pelatih Man City adalah tiga kekalahan berturut-turut.
Menanggapi rentetan kekalahan ini, Guardiola mengatakan kepada Sky Sports, "Dua di Premier League. Anda harus menghitung kemenangan dan kekalahan, dan kami akan memenangkan banyak pertandingan".
“Jika Anda harus menghitung berapa kemenangan beruntun, kami masih jauh dari posisi itu," ujarnya.
"Kendati 'tidak menyenangkan' kalah dua kali berturut-turut di liga, City masih 'tidak terlalu jauh' dari puncak klasemen, berada di posisi kedua menjelang jeda internasional," tambahnya.
Sumber: BBC News
Baca Juga
VIDEO: Pep Guardiola dan Erling Haaland Selisih Paham Soal Buruknya Penampilan Manchester City Musim Ini
Hal Buruk dari Man City Saat Ini, Banyak Ruang Terbuka dan Kebobolan Banyak Gol: Salah Pep Guardiola?
Pep Guardiola Bantah Performa Anjlog Man City karena Ketergantungan pada Rodri: Ohh, Faktornya Banyak