Bola.com, Jakarta - PSSI mematuhi hukuman dan denda dari FIFA kepada Timnas Indonesia buntut pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia menerima empat sanksi dari FIFA dalam daftar hukuman Komisi Disiplin (Komdis) FIFA yang diterbitkan dalam situs FIFA pada 7 November 2024.
Pertama, tim berjulukan Garuda ini menerima teguran dari FIFA akibat keterlambatan kick-off ketika melawan Timnas Australia pada 10 September 2024.
Kedua, Timnas Indonesia didenda FIFA 10 ribu Franc Swiss atau setara dengan Rp178 juta buntut telat sepak mula yang berulang saat menghadapi Timnas China pada 15 Oktober 2024.
Dapat Kartu Merah
Ketiga, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, dihukum satu pertandingan dan denda 5 ribu Franc Swiss (Rp89 juta) akibat vonis "perilaku salah" sewaktu Timnas Indonesia melawan Timnas Bahrain pada 10 Oktober 2024.
Sumardji memang mendapatkan kartu merah ketika Timnas Indonesia diimbangi Bahrain 2-2. Pria yang juga berprofesi sebagai polisi itu mengaku melindungi pelatih Garuda, Shin Tae-yong.
Keempat, asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, dianggap FIFA berperilaku salah dan disanksi empat pertandingan plus denda 5 ribu Franc Swiss (Rp89 juta) saat Timnas Indonesia menghadapi Bahrain.
Total, Timnas Indonesia dijatuhi denda 20 ribu Franc Swiss (Rp357 juta) dari FIFA akibat empat hukuman tersebut.
Ungkapan PSSI
"Kami mematuhi saja terhadap denda yang diberikan oleh FIFA. Apalagi memang kami perlu evaluasi dan perbaiki diri," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga.
"Apa yang memang menjadi kesalahan-keslaahan kami seperti telat kick-off dan sebagainya. Kalau ada ofisial kami seperti Pak Sumardji itu, kami terima."
"Sebab memang kondisi pada saat itu, Pak Sumardji berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih Timnas Indonesia yang terkena hukuman. Makanya kami terima sanksi dari FIFA," tutur Arya.