Timo Scheunemann: Titik Sempurna Masih Jauh, Butuh Kesabaran Membangun Sepak Bola Putri di Indonesia

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 11 Nov 2024, 05:30 WIB
Kepala Pelatih MilkLife Soccer Challenge, Timo Scheunemann, memberikan semangat dan motivasi bagi tim yang belum meraih gelar juara untuk terus berlatih dan mengasah kemampuan si kulit bundar di lapangan hijau. (dok. MilkLife Soccer Challenge)

Bola.com, Jakarta Timo Scheunemann memberikan pendapatnya kepada perkembangan sepak bola Timnas Indonesia putri yang tengah dibenahi oleh PSSI. Menurutnya perjalanan Timnas putri sudah tepat, tetapi masih belum sampai ke titik sempurna.

Seperti yang diketahui PSSI tengah berupaya untuk mengembangkan Timnas putri. Maka dari itu PSSI gerak dengan cepat resmi menaturalisasi dua pesepak bola putri yaitu Estela Loupattij dan Noa Leatomu.

Advertisement

Keduanya mengambil sumpah WNI di Kedutaan Besar Indonesia Denmark. Proses naturalisasi keduanya diharapkan dapat menambah kualitas pemain Timnas.

“Masih belum, kita masih harus mencari yang lebih baik," ujar Timo 

Dalam turnamen Milklife Soccer Challange Jakarta Seri 2. Coach Timo bertugas sebagai kepala pelatih yang akan melakukan seleksi terhadap bibit-bibit bakat pesepak bola putri Indonesia yang kini sedang dibina agar dapat berproses menjadi pemain profesional. Oleh karena itu Timo Scheunamann akan berkontribusi besar terhadap Timnas Indonesia putri.

2 dari 3 halaman

Butuhnya TC Jangka Panjang

Aksi Noa Leatomu dalam sesi Timnas Indonesia Putri di Lapangan Rugby, Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (26/6/2024). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Hingga kini, PSSI tengah berambisi untuk menggelar liga putri Indonesia pada tahun 2026. Pasalnya, banyak pemain Timnas putri yang sudah memiliki klub dan juga belum memiliki klub, sehingga tidak ada kejelasan kapan mereka akan bermain dan berlatih secara konsisten bersama klub. 

Menurut Timo, para pemain Timnas putri Indonesia saat ini sudah berkembang, Tetapi ia merasa bahwa para pemain harus melakukan Training Center (TC) secara serentak, agar mereka dapat terus bermain secara konsisten.

“Timnas putri sekarang kan sudah membaik ya dibadingkan dulu. Tetapi, tidak bisa tidak harus di TC jangka panjang karena mereka tidak punya klub profesional. Jadi ya solusinya mau tidak mau harus di TC kan dan tidak dikembalikan ke klub masing-masing yang tanda tanya apakah mereka latihan disana, bagaimana kondisinya tidak bisa dipastikan kondisinya," katanya.

3 dari 3 halaman

Liga Putri

 

Mantan pelatih Persema ini memuji kinerja PSSI terhadap perhatiannya untuk Liga Putri Indonesia. Coach Timo berharap bahwa liga putri profesional dapat berkolaborasi dengan Universitas agar dapat melahirkan banyak pemain berkualitas yang bermain secara konsisten.

“Rencananya sudah bagus, kedepannya akan ada liga profesional apa lagi jika disistemkan secara franchise, berkerjasama juga dengan Universitas. Akan menjadi sangat positif jika dikawinkan antara kompetisi Universitas dengan kompetisi profesional. Hal itu mungkin akan mengangkat kepercayaan dari pada orang tua terhadap sepak bola," tegas Timo.

Penulis: Lutfi Galih Pawening (Magang MSIB 7)

Berita Terkait