Bola.com, Jakarta - Ibarat kisah cinta, cerita Ruud van Nistelrooy terasa sangat 'menyakitkan'. Ia harus menunaikan kesepakatan, yakni setelah Ruben Amorim datang, ia wajib menyingkir kembali.
Yup, layaknya idiom 'sedang cinta-cintanya mendadak harus terpisah', menjadi lajur pilihn Ruud van Nistelrooy. Empat laga tak terkalahkan sejak menggantikan peran Erik ten Hag, bukan hal buruk.
Apalagi, ia mempersembahkan hasil istimewa setelah MU menekuk Leicester City, pada laga lanjutan Premier League 2024/2025, tadi malam. Pada pertandingan di Old Trafford, pasukan tuan rumah menang 3-0.
Warga Biasa
Awal pekan ini, Ruud van Nistelrooy kembali menjadi 'masyarakat biasa' di Old Trafford. Bahkan, nasib atau masa depannya belum terlihat jelas. Sportinglife merilis, Ruben Amorim akan berbicara dengan sang bomber legendaris tersebut, saat kali pertama menjejakkan kaki di Carrington, pusat latihan MU.
Posisi serta peran Ruud van Nistelrooy memang terancam. Maklum, Ruben Amorim, sang pelatih anyar MU, mengatakan, bakal memboyong tiga asisten kepercayaannya, yakni Emanuel Ferro, Adelio Candido dan Carlos Fernandes.
Bagi Amorim, yang datang di tengah-tengah kompetisi, membawa serta trio asisten tersebut, sangat wajar. Ia butuh adaptasi yang tak bertele-tele di sisi taktik dan strategi.
Pola Khusus
Seperti diketahui, Amorim mempercayakan realisasi skema andalannya, 3-4-3, kepada trio asisten tersebut. Pola andalan 3-4-3 ini memang menjadi simbol kesuksesan Amorim bersama Sporting, sekaligus menjadi jembatan namanya melambung di jagad sepakbola Eropa serta dunia.
Sayang, belum ada komentar pasti dari Amorim tentang nasib Ruud van Nistelrooy. Satu yang pasti, pelatih berusia 39 tahun tersebut mengapresiasi tinggi performa Ruud bersama MU-nya.
Selepas laga terakhir bersama Sporting, Amorim menegaskan, dirinya mengaku sudah tahu apa yang harus dilakukan pada fase awal di MU. "Saya harus mulai dengan struktur yang ada, lalu beradaptasi bareng pemain, plus beragam catatan kondisi lain yang sangat penting," jelasnya.
Ucapan Janji
Amorim berjanji akan secepat mungkin memetakan kemampuan para pemainnya. "Saya akan tahu kemampuan para pemain untuk bertahan dan menyerang. Saya akan tahu itu dalam beberapa pekan ke depan," sebutnya.
Sang mantan pelatih Braga ini beruntung. Setidaknya, ia punya waktu dua pekan agar bisa beradaptasi, menemukan formula tepat, lalu gaspol bersama MU. Amorim akan mendampingi MU pada Minggu (24/11/2024), di markas Ipswich Town.
Jalan Cepat
Sekadar informasi, cara adaptasi serta proses pemilihan pemain ala Ruben Amorim terkenal yahud, setidaknya di Sporting Lisbon. Ia berhasil memaksimalkan peran pemain seperti bomber Viktor Gyökeres, Francisco Trincão, Pedro Gonçalves dan penggawa asal Jepang, Hidemasa Morita.
Amorim juga sukses mengangkat sejumlah anak-anak muda, menjadi pemain tangguh di posisinya. Sebut saja ada 'rising star' Portugal berusia 17 tahun, Geovany Quenda, bek tengah asal Denmark, Zeno Debast (21 tahun), Gonçalo Inácio (23) dan pemuda Pantai Gading, Ousmane Diomande (20).
Sumber : Sportinglife