5 Rekrutan Kelas Kakap Real Madrid yang Flop: Dibeli Mahal tetapi Zonk

oleh Choki Sihotang diperbarui 11 Nov 2024, 16:00 WIB
Eden Hazard. Pemain sayap Real Madrid berusia 31 tahun yang telah 3 musim memperkuat Los Blancos sejak 2019/2020 ini belum tampil sesuai ekspektasi karena sering dilanda cedera. Chelsea sebagai klub lamanya kabarnya bersedia menampung sebagai pemain pinjaman musim depan. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Bola.com, Jakarta - Real Madrid dalam bahaya. Los Blancos kini benar-benar berjarak cukup jauh rival abadinya, Barcelona, dalam perburuan gelar La Liga 2024/2025.

Barcelona semakin perkasa di puncak klasemen sementara dengan torehan 33 poin. Blaugrana unggul enam angka atas Real Madrid di posisi kedua yang mengantongi 27 poin.

Advertisement

La Liga musim ini memang baru memasuki pekan ke-13. Artinya, perjalanan ke singgasana juara masih panjang dan sarat tantangan.

Hanya saja, jarak angka yang lumayan jauh sepertinya tak mudah bagi Real Madrid untuk bisa menyalip Barcelona. Dengan kata lain, Barcelona besutan Hans Flick akan berjuang mati-matian agar tak terkejar sang rival.

Terlebih, Blaugrana sudah cukup lama tak pernah lagi menjadi yang terbaik di kasta tertinggi Spanyol. Terakhir mereka memenangkan La Liga pada musim 2022/2023.

Keterpurukan Real Madrid saat ini membuat bintang anyarnya, Kylian Mbappe, mendapatkan sorotan tajam.

Sejauh ini, pemenang Piala Dunia 2018 bersama Timnas Prancis tersebut belum juga menunjukkan performanya sebagai salah satu penyerang top dunia.

Ia juga dituding tak bisa bekerja sama dengan rekan-rekannya di Santiago Bernabeu, termasuk dengan Vinicius Junior.

Masih banyak waktu bagi Kylian Mbappe untuk bangkit. Hanya saja, tak menutup kemungkinan pula ia akan masuk daftar rekrutan Real Madrid yang gagal seperti lima pemain di bawah ini.

 

2 dari 6 halaman

1. Eden Hazard

Pemain Real Madrid, Eden Hazard, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Celtic pada Laga Liga Champions, di Stadion Celtic Park, (6/9/2022). Mantan bintang Chelsea itu mendapat bayaran fantastis yang mencapai 2,25 juta euro per bulan. (AFP/Andy Buchanan)

Fakta luar biasa tentang perekrutan Eden Hazard dari Chelsea adalah Real Madrid mampu menggelontorkan uang sekitar 100 juta euro yang tak berdampak apa pun. 

Selama empat tahun yang menyedihkan bagi Hazard di Santiago Bernabeu, Los Blancos menyabet dua gelar La Liga dan Liga Champions.

Itu mungkin alasan mengapa transfer pemain Belgia yang menghabiskan banyak uang itu tidak menimbulkan kegaduhan sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah sepak bola. Angka-angkanya tertulis jelas: 76 penampilan.

Tujuh gol. Hanya 12 assist. Total tidak ada penampilan sama sekali di El Clasico.

 

3 dari 6 halaman

2. James Rodriguez

James Rodriguez - Kehebatan permainan Rodriguez di Piala Dunia 2014 membuat Real Madrid tertarik untuk mendatangkannya ke Santiago Bernabeu. Namun, nyatanya ia kesulitan berkembang di Real Madrid dan lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. (AFP/Pierre-Philippe Marcou)

Mungkin pemain yang paling diperdebatkan dalam daftar ini. Ada beberapa momen di musim debut Rodriguez, setelah memenangi Sepatu Emas Piala Dunia di Brasil, ia tampak seperti Galactico sejati.

Ia mencetak 17 gol di semua kompetisi, beberapa di antaranya adalah gol-gol khasnya.

Namun musim debut itu berakhir tanpa trofi karena Barcelona menyabet treble. Sejak saat itu ia lebih banyak menjadi pemain pinggiran setelah penggemar beratnya, Carlo Ancelotti, pergi.

Daftar penghargaan pemain Kolombia itu di Bernabeu mencakup dua gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions. Namun, ia sebagian besar berada di bangku cadangan untuk semua momen itu.

Pada tahun-tahun terakhirnya ia dipinjamkan selama dua musim ke Bayern Munchen. Ia kembali ke klub induknya untuk hanya tampil sebagai starter sebanyak sembilan kali di semua kompetisi saat menghabiskan tahun terakhir kontraknya pada 2019/2020.

 

4 dari 6 halaman

3. Kaka

Kaka didatangkan AC Milan dari Sao Paulo tahun 2003 dan mencetak rekor transfer termahal di dunia saat pindah ke Real Madrid tahun 2009. Berbagai gelar bergengsi telah diraih Kaka selama berkarier di Eropa. (AFP/Pedro Armestre)

Sulit untuk melupakan Kaka pernah menjadi pemain termahal Real Madrid, mengingat Cristiano Ronaldo memecahkan rekornya lagi beberapa hari kemudian.

Dan mungkin berkat gol-gol Ronaldo, penampilan Kaka yang sangat mengecewakan di ibu kota Spanyol itu tidak terlalu diperhatikan.

Kaka pernah pemain terbaik di planet ini pada suatu titik. Ia adalah pemenang Ballon d'Or terakhir sebelum era Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun, sulit menemukan Kaka yang hebat di Real Madrid. 

Pemain asal Brasil itu sama sekali bukan bencana. Dua puluh sembilan gol dan 39 assist dalam 120 penampilan untuk Los Blancos mungkin merupakan rekor yang lebih baik daripada yang Anda ingat. Rekornya sama sekali berbeda dengan Hazard, misalnya.

Meskipun demikian, adil untuk mengatakan ia tidak memenuhi harapan. Ia memang memainkan peran dalam tim Madrid asuhan Jose Mourinho yang akhirnya mengalahkan Barca pada 2011/2012. 

Namun, ia bukan salah satu pemain utama tim itu dan diam-diam telah kembali ke AC Milan pada saat Real Madrid kembali menjadi kekuatan Eropa yang serius.

 

5 dari 6 halaman

4. Michael Owen

Michael Owen - Pemain yang meraih Ballon d’Or 2001 saat berseragam Liverpool ini memutuskan untuk bergabung dengan Real Madrid pada 2004. Namun keputusannya menjadi petaka, Owen kerap berada di bangku cadangan dan diperparah sering cedera selama di Real Madrid. (AFP/Pornchai Kittiwongsakul)

Pemenang Ballon d’Or lainnya yang tidak pernah mencapai status aneh ini. Owen hanya bertahan satu musim di Spanyol sebelum kembali ke Liga Inggris.

Ia berjuang keras untuk menggantikan ikon Madrid, Raul. Ua berbicara terbuka tentang kesulitannya beradaptasi di negara baru, setelah menghabiskan sebagian besar musimnya di sebuah hotel bersama keluarganya.

Enam belas gol di semua kompetisi merupakan hasil yang lumayan mengingat waktu bermainnya yang relatif terbatas.

Namun, pada akhirnya masa bakti yang singkat menunjukkan ia hanyalah bagian kecil dari proyek Galacticos pertama Florentino Perez, bukan pemain bintang.

 

6 dari 6 halaman

5. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka tiba di Real Madrid pada usia 20 tahun. Los Blancos membelinya seharga 35 juta euro pada 1999 setelah tampil ciamik bersama Arsenal. (Photo by Christophe SIMON / AFP)

Sebelum istilah itu muncul, Anelka sudah menjadi Galactico. Ia pindah ke Bernabeu setelah tampil gemilang bersama Arsenal, dengan mencetak 17 gol di Liga Inggris. 

Madrid sudah cukup puas dengan transfer sebesar £22,3 juta, yang merupakan biaya yang sangat besar pada 1999. Namun, ia tidak senang dengan petualangannya di sana.

“Setelah konferensi pers, saya pergi ke ruang ganti,” kenangnya dalam dokumenter Netflix, Anelka: Misunderstood. 

“Saya tiba lebih dulu, duduk, tetapi pemain terus mendatangi saya dan berkata: 'Itu tempat saya'. Saya akan berkata: 'Oh, maaf. Bolehkah saya duduk di sini?' dan kemudian pemain lain akan datang dan berkata: 'Itu tempat saya',”.

“Itu terjadi mungkin 20 kali. Saya hanya berpikir: 'Apa yang saya lakukan di sini? Ini akan menjadi permusuhan'. Apa yang saya alami hari itu hanyalah awal dari mimpi buruk.'”

Anelka hanya mencetak dua gol La Liga dan kembali ke klub masa kecilnya PSG setelah hanya satu musim di Madrid.

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait