Bola.com, Jakarta AS Roma dikabarkan mengincar Roberto Mancini ketimbang Frank Lampard. Mereka tengah mencari pelatih baru.
Roma memecat Ivan Juric pada hari Minggu setelah kekalahan kandang mereka dari Bologna.
Gialorossi kini tengah mencari pelatih baru, dengan Lampard yang dikaitkan.
"Pahami bahwa Frank Lampard tidak akan menjadi pelatih kepala baru AS Roma seperti yang terjadi saat ini," kata Florian Plettenberg dari Sky Deutschland.
"Pria 46 tahun itu adalah salah satu kandidat seperti yang dilaporkan. Roberto Mancini, masih dalam persaingan untuk menggantikan Ivan Juric. Namun, ada lebih banyak pilihan untuk AS Roma."
Pecat Juric
AS Roma memutuskan pemecatan Ivan Juric menyusul kekalahan 2-3 dari Hellas Verona di ajang Liga Italia 2024/2025.
AS Roma menelan kekalahan 2-3 di kandang, Stadio Olimpico, dari Bologna pada hari yang sama, kekalahan keempat mereka dalam lima pertandingan terakhir di Serie A musim ini, yang membuat mereka berada di posisi ke-12 klasemen sementara.
Bahkan sosok Ivan Juric masih memimpin latihan I Giallorossi. Namun media internasional masih memberitakan bahwa manajemen AS Roma sedang menyiapkan pengganti juru taktik asal Kroasia tersebut.
Yang menarik kini beberapa nama pelatih di luar Italia mulai masuk bursa untuk mengisi pos pelatih AS Roma. Dua nama sekaligus berasal dari Inggris yaitu Graham Potter dan Frank Lampard.
Kebetulan baik Potter maupun Lampard sama-sama berstatus pengangguran saat ini. Ketertarikan AS Roma terhadap juru taktik Inggris bisa dimaklumi.
Melempem
Juric ditunjuk pada September lalu sebagai pelatih ketiga AS Roma dalam delapan bulan terakhir, setelah pemecatan Daniele De Rossi.
Sebelumnya, De Rossi yang menghabiskan hampir dua dekade sebagai pemain di Roma, diangkat sebagai pelatih kepala pada Januari setelah Jose Mourinho dipecat.
Juric, yang pernah melatih Torino, Hellas Verona, dan Genoa, memulai dengan hasil yang menjanjikan: kemenangan beruntun di kandang melawan Udinese dan Venezia di Serie A, serta hasil imbang 1-1 melawan Athletic Club di Liga Europa.
Namun, setelah itu performa tim menurun, dengan hanya satu kemenangan dalam enam pertandingan liga berikutnya.
Pendekatan Juric yang menggunakan strategi man-to-man marking ternyata tidak cocok dengan gaya permainan Roma yang lebih mengandalkan penguasaan bola dan kebebasan dalam menciptakan peluang.
Formasi 3-4-2-1 yang diterapkannya memang efektif dalam tiga laga awal, tetapi lawan cepat menyadari kelemahan sistem ini sehingga i Giallorossi sering melakukan kesalahan di lini pertahanan dan serangan, seperti yang terlihat saat melawan Bologna.
Baca Juga
Legenda Inter Milan Sebut AS Roma sebagai Tim Terburuk di Liga Italia Saat Ini: Jose Mourinho Sudah Menduganya!
Kritikan Pedas Antonio Cassano untuk Bos AS Roma yang Gaet Claudio Ranieri: Keluarga Friedkin Lagi-lagi Bikin Kacau
Vincenzo Montella Kesal Ditanya Terus soal Rumor Sempat Diminati AS Roma