Timnas Indonesia Vs Jepang: Siapa yang Bisa Redam Takefusa Kubo? Nathan Tjoe-A-On Jawabannya

oleh Ana Dewi diperbarui 14 Nov 2024, 16:15 WIB
Ilustrasi - Takefusa Kubo Timnas Jepang (Bola.com/Adreanus Titus/Geaby Fadhilatu Sholikha)

Bola.com, Jakarta - Skuad Timnas Jepang diperkuat mayoritas pemain abroad Eropa. Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Takefusa Kubo. Ia adalah gelandang muda milik salah satu kontestan Liga Spanyol, Real Sociedad.

Jepang jelas bukan lawan yang mudah bagi Timnas Indonesia saat kedua tim bentrok pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (15/11/2024). 

Advertisement

Pemain berusia 23 tahun itu merupakan sosok penting di skuad Jepang. Dia bahkan pernah dijuluki sebagai Messi-nya Samurai Biru. Eks pemain Real Madrid itu memiliki kemampuan mengolah bola yang mumpuni.

Gelandang kelahiran 4 Juni 2001 itu telah menjadi bagian dari tim inti Jepang sejak debut pada 2019. Di bawah asuhan pelatih Hajime Moriyasu, Kubo mencatat 39 laga dengan membukukan lima gol plus 11 assist.

Takefusa Kubo tampil gemilang untuk Real Sociedad musim ini. Sebelum jumpa Timnas Indonesia, gelandang kelahiran Kawasaki, Kanagawa, Jepang itu bermain impresif ketika membantu timnya melumat Barcelona dengan skor tipis 1-0.

 

2 dari 4 halaman

Man of The Match

Takefusa Kubo (tengah) bersama para pemain Timnas jepang melakukan pemanasan saat sesi latihan menjelang laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 melawan Timnas Indonesia yang berlangsung di Lapangan A, Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kubo memang tidak mencetak gol maupun assist, namun karena performa apiknya, dia dinobatkan sebagai Man of the Match alias pemain terbaik pada laga itu. Statistiknya oke!

Pemain berpostur 173 cm itu tampil penuh selama 90 menit. Menilik statistik Sofascore.com, Kubo mencatatkan 42 sentuhan, mengukir 73 persen akurasi passing dan tiga umpan kunci.

Pada musim ini, Takefusa Kubo bermain dalam 13 pertandingan di La Liga. Sembilan laga di antaranya tampil sebagai starter. Dia juga sudah mencetak tiga gol buat Los Txuri-Urdin.

 

3 dari 4 halaman

Siapa yang Bisa Menghentikan Kubo?

Tiga pemain starting XI Timnas Indonesia (dari kiri) Hokky Caraka, Nathan Noel dan Ivar Jenner berbaris jelang dimulainya laga Grup F kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadapi Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Nah, yang menjadi pertanyaan siapa pemain Timnas Indonesia yang bisa meredam pergerakan Kubo? Soal itu, pelatih sekaligus pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto, memberikan komentar.

Erwan melihat sosok Nathan Tjoe-A-On dapat berperan sebagai breaker untuk memutus alur serangan lawan. Tidak menutup kemungkinan pemain berusia 22 tahun itu dimainkan Shin Tae-yong di sektor tengah, menggantikan Ivar Jenner yang absen karena akumulasi kartu kuning.

Pengalaman Nathan Tjoe-A-On di Eropa tentu bakal sangat berharga pada laga nanti. Andai dimainkan, Nathan diyakini bisa mematikan pergerakan Kubo yang kerap merepotkan barisan pertahanan lawan.

"Saya kira lebih cocok Nathan dengan karakter breaker di tengah ya, sementara Thom Haye yang berkreasi di lini tengah," ujar Erwan Hendarwanto kepada Bola.com, Kamis (14/11/2024).

 

4 dari 4 halaman

Semua Pemain Jepang Berbahaya

Sejumlah pemain Jepang melakukan latihan perdana menjelang laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2024 melawan Timnas Indonesia yang berlangsung di Lapangan A, kompleks SUGK, Senayan, Jakarta, Senin (11/11/2024). Lima pemain tersebut adalah Yuto Nagatomo, Sakine Hiroki, Kota Takai, Ritsu Doan, dan Joel Chima Fujita. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Meskipun demikian, Jepang tak melulu soal Kubo. Masih banyak nama dari berbagai sektor yang bisa mengancam gawang Maarten Paes. Oleh karena itu, Erwan Hendarwanto berharap skuad Garuda tetap fokus dan mewaspadai semua pemain di kubu lawan.

"Saya kira Jepang tidak hanya Kubo saja mereka banyak diperkuat pemain-pemain yang berkualitas Eropa. Saya melihat karakter Shin Tae-yong juga tidak pernah menugaskan salah satu pemain untuk meredam pemain lawan dengan man to man," katanya.

"Kecenderungannya bermain kolektif dan compact saat kehilangan bola. Saya kira lebih fokus bermain kolektif supaya fokus pemain tidak terpecah dengan individu lawan," pesan Erwan Hendarwanto.

Berita Terkait