Saran Saksi Hidup Kemenangan Timnas Indonesia Atas Jepang 43 Tahun Lalu: Jangan Takut dan Main Simpel, Prediksi Menang 1-0

oleh Gatot Sumitro diperbarui 15 Nov 2024, 09:00 WIB
Timnas Jepang menjalani sesi latihan resmi (official training) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2024) sore WIB. Timnas Jepang akan menghadapi Timnas Indonesia di stadion yang sama pada matchday kelima Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Jumat (15/11/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Kediri - Eks pelatih PSIS dan Sriwijaya FC, Subangkit punya saran menarik agar Timnas Indonesia bisa jadi tim pertama yang mengalahkan Jepang pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini.

Kedua tim akan bentrokan di Stadion Utama GBK Jakarta, Jumat (15/11/2024) nanti. Hingga matchday keempat lalu, Blue Samurai belum terkalahkan baik di kandang maupun tandang di Grup C Zona Asia. Tim asuhan Hajime Moriyasu itu pun berkuasa di puncak klasemen dengan koleksi sepuluh poin.

Advertisement

Sementara Timnas Indonesia yang dianggap medioker masih tertahan di urutan kelima dengan tiga poin. Konstelasi inilah membuat posisi pasukan Shin Tae-yong diremehkan lawan.

Tapi bagi Subangkit posisi underdog malah bisa melecut Jay Idzes dkk. tampil spartan di hadapan puluhan ribu penonton.

"Kalau Timnas Indonesia ingin menang caranya sederhana. Syarat utama, jangan takut, panik, dan silau dengan kualitas pemain Timnas Jepang. Kita main simpel saja dan jangan banyak bikin pelanggaran dekat daerah pertahanan. Prediksi saya, Insyaallah, Indonesia menang 1-0," katanya.

 

2 dari 3 halaman

Maksud Main Simpel

Ilustrasi - Subangkit (Bola.com/Adreanus Titus)

Main simpel yang dimaksud Subangkit adalah sebanyak mungkin menguasai bola. Syaratnya jarak antar pemain harus berdekatan.

"Pemain Jepang juga punya kelebihan main pendek. Pemain Indonesia juga bisa main seperti itu. Kita pernah lakukan cara main cepat dengan bola pendek saat dikalahkan China," kata Subangkit. 

"Jadi, sebenarnya kualitas pemain Indonesia dan Jepang setara. Cuma butuh konsistensi di permainan," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Analisis Taktik STY

Subangkit yang pernah mengawal pertahanan Timnas Indonesia saat merontokkan Timnas Jepang 2-0 di Stadion Utama GBK, 43 tahun silam, punya analisis mengenai taktik Shin Tae-yong yang selama ini telah berjalan baik.

"Shin Tae-yong punya pengalaman dengan Timnas Korsel di Piala Dunia 2018. Jadi dia tahu apa prioritas dilakukan untuk Timnas Indonesia," Subangkit mengungkapkan. 

"Makanya dia fokus memperkuat pertahanan dengan terus menambah pemain belakang," ujarnya.

Subangkit juga mendukung taktik Shin Tae-yong dengan memakai tiga bek sejajar. "Timnas Indonesia harus kuat dalam compact defense," kata Subangkit. 

"Setelah memenangkan bola, tinggal disorong ke tengah dulu atau langsung ke depan untuk mengajak pemain Jepang adu lari. Indonesia akan menggerebek pertahanan Jepang dengan tiba-tiba," tuturnya.

Berita Terkait