Bola.com, Jakarta - Mantan penyerang Timnas Indonesia, Greg Nwokolo, terlibat perdebatan sengit dan menarik bersama pengamat sepak bola, Tommy Welly atau yang akrab disapa Bung Towel.
Greg Nwokolo menyampaikan bantahan terhadap pernyataan yang disampaikan Tommy Welly saat keduanya menjadi pembicara dalam program "Dua Sisi" di satu di antara televisi swasta nasional, Kamis (14/11/2024).
Diskusi ini membahas tentang peluang Timnas Indonesia yang akan menghadapi Jepang pada matchday kelima Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (15/11/2024).
Perdebatan di antara keduanya berlangsung menarik karena saling melempar argumen kuat. Bung Towel mengawali opininya mengenai kekuatan skuad Garuda yang sudah meningkat dengan hadirnya pemain-pemain baru.
"Piala Asia 2023 lalu, kita kalah dari Jepang 1-3. Tetapi, waktu itu tidak ada Maarten Paes, Jay Idzes, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, Calvin Verdonk, dan Kevin Diks," kata Bung Towel dalam program Dua Sisi, Kamis (14/11/2024).
"Dengan ditambahnya pemain-pemain ini, kualitas Timnas Indonesia kan seharusnya naik. Kualitas ini dari aspek cara bermain, tidak hanya hasil saja. Saya tahu sepak bola, saya tahu bagaimana Jepang bermain," tambahnya.
Bicara Target Poin
Dengan kekuatan semacam ini, kata Bung Towel, skuad Merah Putih semestinya bisa mendapatkan minimal hasil imbang melawan Jepang dalam pertandingan hari Jumat ini.
Adapun duel melawan Arab Saudi yang berlangsung empat hari berikutnya, Selasa (19/11/2024), wajib dimenangkan.
Sebab, menurutnya, ini merupakan target realistis yang bisa diupayakan skuad asuhan Shin Tae-yong demi menjaga hitung-hitungan peluang untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026, terutama lewat jalur putaran keempat.
"Kalau saya di federasi, minimal imbang lawan Jepang. Ini bicara realistis. Ketum PSSI sudah bicara target lolos Piala Dunia, entah itu lewat putaran empat atau sebagainya. Artinya, secara hitung-hitungan poin, lawan Jepang dan Arab Saudi harus bisa dapat empat poin."
"Skenario poin yang harus ditarget dari Timnas Indonesia ini didapat dari satu poin saat menghadapi Jepang, dan tiga poin saat menang melawan Arab Saudi," ulas pria asal Bandung tersebut.
Disanggah Greg Nwokolo
Menanggapi pernyataan tersebut, Greg Nwokolo menimpalinya dengan sanggahan menarik. Menurut Greg, Jepang adalah lawan yang sulit untuk ditaklukkan. Oleh karena itu, target yang realistis harus tetap diutamakan.
"Tapi, Bang, hitung-hitungannya tidak bisa begitu karena kalau kita lihat, grup ini sangat sulit. Kemarin melawan Australia, kita bisa bermain seri. Australia saat melawan Jepang juga bisa seri," timpal Greg Nwokolo.
"Memang jika bicara kemungkinan, Indonesia bisa saja seri, bahkan menang. Tetapi, kalau memasang target pun, kita juga harus realistis karena lawan yang dihadapi ini Jepang," tambah pemain naturalisasi tersebut.
Selain itu, mantan penyerang Timnas Indonesia dengan kontribusi dua gol dari delapan laga ini juga mengingatkan publik soal status skuad Garuda sebagai underdog. Apalagi, usia kebersamaan pemain masih termasuk singkat.
"Kita harus berpikir bahwa Timnas Indonesia ini tetap underdog. Kalau kita berpikir dengan menambah pemain itu bisa jadi hebat, itu tidak bisa, karena butuh waktu. Tim ini umurnya baru tiga bulan," kata Greg.
"Sedangkan Jepang sudah bermain bersama bertahun-tahun. Kalau saya lihat, setiap Timnas Indonesia kedatangan pemain baru yang bergabung, itu bisa membuat chemistry-nya hilang," ia menambahkan.
Masih Butuh Waktu
Greg juga menekankan perihal pentingnya chemistry antarpemain. Dia mengambil contoh hadirnya Kevin Diks, yang baru saja merampungkan proses naturalisasi dan berpeluang mengukir debut melawan Jepang.
Menurutnya, kehadiran pemain-pemain baru berkualitas bukan jaminan skuad Garuda langsung kuat. Sebab, para pemain ini membutuhkan waktu untuk bisa menyatu dengan baik di lapangan.
"Kevin Diks yang terakhir datang ini baru latihan dua sampai tiga kali. Kalau besok langsung diturunkan, pasti ada masalah di komunikasi, meski dia pemain yang bagus," ujar Greg Nwokolo.
"Kalau melihat semua gol yang membobol gawang Timnas Indonesia, itu bersumber dari defensive error. Artinya, bukan karena pemainnya yang jelek, tetapi mereka masih membutuhkan waktu," imbuh mantan pemain Persis Solo dan Persija Jakarta itu.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!