Tim Cahill Merapat ke Sepak Bola Malaysia?

oleh Aning Jati diperbarui 17 Nov 2024, 11:45 WIB
Penyerang Australia, Tim Cahill (tengah) merayakan golnya ke gawang Suriah pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Sydney (10/10/2017). Australia menang 2-1 pada leg kedua tersebut. (AFP/William West)

Bola.com, Jakarta - Apakah legenda sepak bola Australia, Tim Cahill, akan bergabung dengan tim Harimau Malaya yang baru?

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) hingga kini masih enggan memberikan keterangan mengenai kemungkinan mantan penyerang Everton itu menjadi bagian dari unit khusus yang akan mengelola Timnas Malaysia.

Advertisement

Ketika ditanya tentang spekulasi ini, Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Rahman, tidak memberikan konfirmasi.

"No comment, kita lihat dan tunggu saja," ujarnya saat ditemui di peluncuran "Pablo Dollah Coffee," usaha baru legenda sepak bola Malaysia, Datuk Dollah Salleh, di Subang Jaya, Sabtu lalu.

Rumor keterlibatan Tim Cahill mulai beredar setelah ia terlihat dalam foto bersama Tunku Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, dan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, baru-baru ini.

Selain menjadi duta global untuk Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Tim Cahill saat ini menjabat sebagai direktur teknis Qatar Football Association dan kepala olahraga Aspire Academy di Qatar.

2 dari 2 halaman

Pembentukan Unit Khusus

Tim Cahill. Gelandang serang Australia yang kini berusia 42 tahun dan telah pensiun dari sepak bola internasional pada Juli 2018 ini tercatat tampil dalam 4 edisi Piala Dunia, mulai edisi 2006 hingga 2018. Total tampil dalam 9 laga dengan torehan 5 gol dan 1 assist, penampilan terbaiknya terjadi pada edisi 2006 di Jerman. Pada laga awal di fase Grup F, ia menyumbang 2 gol dan 1 assist saat Australia mengalahkan sesama wakil Asia, Jepang dengan skor 3-1 (12/6/2006). (AFP/Stan Honda)

Datuk Noor Azman menambahkan bahwa FAM akan memberikan pengumuman resmi terkait pembentukan unit khusus ini pada bulan depan.

Bulan lalu, Wakil Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, memastikan bahwa FAM tidak akan memprivatisasi pengelolaan skuad Harimau Malaya.

Sebagai gantinya, sebuah unit khusus akan dibentuk untuk mengelola dan memantau perkembangan tim senior dan tim nasional U-23.

Langkah ini diambil setelah pemerintah Malaysia mengalokasikan anggaran sebesar 15 juta ringgit (Rp53,2 miliar) untuk pengembangan timnas.

Keputusan ini menunjukkan keseriusan FAM dalam meningkatkan prestasi Harimau Malaya di masa depan.

 

Sumber: NST

Berita Terkait