Timnas Prancis Balas Italia dengan Sempurna, Didier Deschamps: Belajar dari Pengalaman Itu Penting

oleh Aning Jati diperbarui 18 Nov 2024, 07:45 WIB
Pemain Prancis merayakan kemenangan mereka di akhir pertandingan Grup A2 Nations League antara Italia dan Prancis di Stadion San Siro di Milan, Senin dini hari WIB (18/11/2024). (Alberto PIZZOLI/AFP)

Bola.com, Jakarta - Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis, mengungkapkan faktor-faktor kunci di balik kemenangan 3-1 atas Italia di San Siro, Senin dini hari WIB (18/11/2024), yang sekaligus memastikan posisi puncak Grup Nations League.

 

Advertisement

Deschamps, mantan gelandang dan pelatih Juventus, berbicara kepada RAI Sport seusai pertandingan dengan bahasa Italia yang masih fasih.

Kemenangan ini dipastikan lewat dua gol Adrien Rabiot dari situasi bola mati dan satu gol Lucas Digne yang memantul dari mistar gawang dan punggung kiper Guglielmo Vicario.

"Kami tahu bahkan dengan kemenangan, situasinya tetap akan rumit karena Italia sedang dalam performa bagus. Datang ke sini dan menang 3-1 memungkinkan kami merebut kembali posisi pertama, dan saya pikir itu pantas karena kami melakukan banyak hal baik," kata Deschamps.

Timnas Prancis kalah 1-3 dari Italia di Paris (7/9/2024). Namun, kali ini, mereka berhasil membalas kekalahan itu, dengan skor persis sama.

"Saya rasa kami belajar pelajaran berharga dari pertemuan pertama agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tim saya masih muda dan kurang pengalaman, tapi mereka punya kualitas, dan kami membuktikannya malam ini," lanjut Deschamps, yang menangani Timnas Prancis sejak 2012 itu.

2 dari 3 halaman

Perubahan Taktik

Kiper Italia Guglielmo Vicario (tengah) kebobolan gol ketiga timnya selama pertandingan sepak bola Liga Bangsa-Bangsa Grup A2 antara Italia dan Prancis di stadion San Siro di Milan, pada 17 November 2024. (Alberto PIZZOLI/AFP)

Deschamps mengubah formasi dari 4-2-3-1 menjadi 4-3-3 untuk menyeimbangkan permainan melawan formasi 3-5-1-1 Italia. Selain itu, ia memanfaatkan kelemahan Italia dalam situasi bola mati, yang terbukti dengan semua gol Prancis berasal dari skenario tersebut.

"Butuh sedikit dari segalanya untuk menang malam ini. Saya rasa penggunaan tiga penyerang sangat penting, membantu pertahanan sekaligus menciptakan masalah bagi Italia. Secara teknis, tim saya tampil luar biasa, dan keputusan saya pada situasi bola mati berdasarkan analisis posisi bertahan Italia membuahkan hasil," papar Deschamps.

Meski begitu, Deschamps tetap memuji kualitas Italia.

"Italia menunjukkan mereka memiliki banyak kualitas. Prancis membutuhkan enam pertandingan ini untuk 'menghirup sedikit oksigen', memberi waktu bagi para pemain muda untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan mereka. Kemenangan ini adalah momen besar bagi para pemain saya."

3 dari 3 halaman

Kritik yang Tak Pernah Reda

Penyerang Prancis Adrien Rabiot (kedua dari kanan) merayakan gol dengan (kiri ke kanan) gelandang Prancis Manu Kone, penyerang Prancis Marcus Thuram dan penyerang Prancis Randal Kolo Muani setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola Grup A2 Nations League antara Italia dan Prancis di stadion San Siro di Milan, pada 17 November 2024. (Alberto PIZZOLI/AFP)

Kendati sukses, Deschamps terus menghadapi kritik, terutama setelah hasil imbang tanpa gol melawan Israel di kandang. Namun, pelatih yang telah memimpin Prancis selama 12 tahun ini menegaskan bahwa ia tetap fokus.

"Tidak ada yang bisa membuat saya kehilangan ketenangan atau fokus. Memang benar, kami tidak mengalahkan Israel, meski mereka berhasil mengalahkan Belgia malam ini. Prancis telah berada di puncak selama bertahun-tahun."

"Saya juga menyadari bahwa saya sudah menjadi pelatih selama 12 tahun. Tidak terhindarkan jika orang-orang bosan melihat wajah saya! Saya harus menutup diri dari semua hal di luar dan fokus hanya pada para pemain di ruang ganti. Mereka memiliki kualitas yang diperlukan, dan itu yang paling penting," ujar Deschamps.

 

Sumber: Football Italia